Teman? Banyak bahkan sangat banyak. Tetapi saat kita terpuruk, kita bisa bedain mana yang teman dan mana yang sampah.
- Radea Anandya
Radea berjalan memasuki gerbang yang hampir tertutup. Lagi lagi Radea terlambat datang ke sekolah, semenjak ibunda nya memilih untuk pergi bersama dengan pria pilihannya itu, Radea menjadi kurang perhatian. Ayahnya yang jarang sekali pulang ke rumah, kadang pulang hanya mengambil beberapa berkas dan setelahnya pergi.
Saat Radea masih duduk di bangku sekolah dasar, perceraian kedua orang tuanya pun terjadi. Entah apa yang membuat keduanya harus bercerai dan menyakiti hati anak anaknya.
Radea berdiri ditengah lapangan dengan sinar matahari yang cukup terik. Radea kali ini tidak sendirian ada beberapa siswa lainnya yang juga telat sepertinya, salah satunya siswa disamping Radea.
Radea melirik kearah siswa disamping nya. Merasa diperhatikan, siswa disamping Radea itu menoleh kearah nya kemudian tersenyum dan kembali memandang kearah bendera yang berkibar indah diatas sana.
Sudah berpuluh-puluh menit mereka berdiri disana. Tidak ada seorang guru pun yang mengakhiri hukuman mereka, bahkan tak ada seorang guru pun yang melewati koridor depan lapangan utama.
"Gue capek deh lama lama." keluh seorang siswa yang berdiri dibelakang Radea.
"Tuh guru mana lagi, nyiksa banget sih." keluhan itu kembali terdengar.
"Bay, balik kuy. Panas disini."
Siswa disamping Radea menoleh kebelakang yang ternyata adalah teman nya. Siswa itu hanya menggeleng tanda ia tidak setuju. Kemudian kembali menghadap keatas untuk menatap sang saka.
"Lo capek ga?"
Radea menoleh kemudian hanya mengangguk samar. Keringat itu sudah mengucur diwajah mungil Radea.
"Istirahat disana aja yuk. Nanti gue yang bilang sama Pak Botak, muka lo udah pucat soalnya."
Siswa itu mengajak Radea serta temannya untuk menepi sekedar duduk disana. Menghilangkan penat yang diderita akibat terlambat.
"Gue Bayu. Lo?" ujar siswa yang bernama Bayu seraya memperkenalkan dirinya.
"Radea." jawabnya sambil tersenyum.
"Namanya bagus, sama kayak gue bagus. Jodoh gak ya? "
Setelah itu hanya suara kekehan kecil yang terdengar. Dan sejak saat itu, Radea sepertinya menyukai pria bernama Bayu itu.
🐅🐅🐅
"Mariaa, gue mau tanya."
Radea mencegah Maria, temannya dikelas yang paling dekat dengannya. Maria menatap malas kearah temannya itu. Tiada henti henti nya Radea selalu mengganggu Maria dengan pertanyaan yang menurutnya sudah basi.
"Lo kenal Bayu gak?"
Maria memilih diam. Maria kenal dengan Bayu karena mereka dulu pernah sekelas, tetapi Maria memilih diam untuk mendengar penjelasan Radea selanjutnya.
"Kayaknya gue suka sama Bayu." ungkap Radea.
"JANGAN!"
Radea menutup kedua telinganya. Suara Maria itu melebihi batasnya. Jika Radea membiarkan telinganya tetap mendengar teriakan Maria itu, bisa bisa gendang telinganya rusak saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
END OF STORY
Short StoryKumpulan cerita pendek yang pastinya bakal nguras tenaga saat kalian membacanya, apalagi sambil berimajinasi tentang para tokoh dan situasi yang terjadi. so? ayo kita baperan dan patah hati bareng bareng, ajak temen temen kamu juga buat baca!