Saya jatuh cinta sama kamu, dari awalnya
ada berbagai kemungkinan. Kemungkinan diterima, kemungkinan ditolak, dan
kemungkinan patah hati. Saya sudah siap.🐊🐊🐊
Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Kalian memiliki peluang untuk meraih itu. Entah berapa kali kalian harus gagal, namun jangan mudah untuk berhenti. Siapa tau di percobaan berikutnya kalian berhasil.
Lampu berkedap kedip memancarkan cahaya yang berwarna warni, bau minuman beralkohol pun tercium, suara musik saling berdentum membuat siapapun yang mendengar pasti akan pusing berdenyut.
Tapi mungkin tidak untuk mereka yang beda disana. Saling berjoget menikmati alunan musik yang menggema. Ada juga mereka yang sedang beemesraan di sofa yang tersedia atau juga yang datang hanya untuk minum saja.
Seperti salah seorang yang duduk disalah satu kursi bar. Dihadapkan oleh dua gelas berisi wine itu serta beberapa gelas kosong yang sudah ia minum habis isinya. Kepalanya mulai berdenyut, tenggorokan nya terasa sakit dan panas, namun ia tetap melanjutkan acara meminum wine yang entah sudah keberapa.
"Anda bisa mabuk, lebih baik cukup."
Seseorang yang duduk disana menoleh, menyipitkan pandangannya kearah orang yang mengajak nya berbicara. Namun, penglihatannya mulai buram akibat pengaruh alkohol yang ia konsumsi. Hingga matanya tertutup dan tubuhnya terjatuh, namun yang ia ingat ada seseorang yang menahan tubuhnya.
🍻🍻
Kanaya Alexandra. Seorang gadis lulusan SMA beberapa tahun lalu itu terbangun dari tidurnya. Tubuhnya terasa sakit saat sedikit bergerak, matanya belum terbuka sempurna. Ia masih mengatur rasa dikepalanya yang sedikit sakit.
Semenit kemudian, gadis itu berhasil membuka matanya dengan sempurna, memperhatikan keadaan sekitarnya. Ia merasa asing bahkan sangat asing dengan kamar yang sekarang ditempatinya. Ia mendudukkan tubuhnya, lagi lagi rasa sakit di kepalanya kembali menyerang.
"Udah bangun? Itu diminum dulu, air mineralnya."
Kanaya menoleh, melihat seorang pria sedang berdiri di depan lemari kacanya. Pria itu sedang membenarkan pakaiannya. Ia sedikit menyisir rambut hitam legamnya dengan jarinya.
Kanaya yang baru tersadar membulatkan matanya, pandangannya turun pada tubuhnya. Ia bernapas lega saat tubuhnya masih memakai pakaian yang sama seperti semalam dalam keadaan utuh seperti sebelumnya.
"Saya tidak mungkin macam macam dengan kamu. Tenang saja."
Pria itu berjalan mendekat kearahnya. Mengambil ponsel yang berada diatas nakas dan segera menelpon seseorang disana. Kanaya tidak peduli, dirinya harus keluar dari rumah ini. Kanaya harus kembali pulang ke rumah. Ia pun berusaha untuk berdiri, namun kepala nya yang pusing membuat dirinya sulot untuk bergerak.
"Kamu istirahat aja. Saya tahu kepala kamu masih sangat sakit, lain kali jangan terlalu banyak minum, itu bisa membuat organ tubuh kamu bermasalah."
Setelah berkata, pria itu pergi meninggalkan Kanaya yang masih terdiam ditempat. Ia mengambil segelas air putih di atas meja, memperhatikan dan mecimenghirup baunya. Tidak ada bau apapun, dan ia segera meminumnya hingga habis tak bersisa.
Sebenarnya Kanaya masih bingung, bagaimana bisa ia berada di rumah ini. Yang ia ingat hanya selrang pria yang menangkap tubuhnya yang hampir terjatuh ke lantai. Dan mungkin saja lria itu adalah pria yang beberala detik lalu ia temui bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
END OF STORY
Cerita PendekKumpulan cerita pendek yang pastinya bakal nguras tenaga saat kalian membacanya, apalagi sambil berimajinasi tentang para tokoh dan situasi yang terjadi. so? ayo kita baperan dan patah hati bareng bareng, ajak temen temen kamu juga buat baca!