(6)

39 6 0
                                    

"Ibu adalah orang pertama yang dapat mengerti kita dalam keadaan terpuruk sekalipun sebelum sahabat dan tidak pernah tergantikan perhartiannya."

Caitlyn yang sangat senang jika Sheilla di hukum berjalan menuju ruang bk untuk membritahu tentang Sheilla yang tidak menjalani hukuman.

Ia sangat senang jika Sheilla berada di keadaan yang tepuruk,entah mengapa ia ingin sekali melihat sheilla tunduk di hadapannya dan menjadikannya anak buah.

"Pak...permisi hehe,"ucap caitlyn berlagak sopan.

"Ya ada apa lyn?"Tanya pak yayan guru bk tersebut.

"Bapak tau sheilla kan pak yang tadi,Tau gak pak dia masa gak menjalani hukuman jangan-jangan dia kabur pak mending bapak kasih hukuman ke dia aja pak dari pada ke saya masa kulit saya yang mulus nanti kena terik matahari jadi gosong pak."kata caitlyn membujuk.

"Yasudah kalau benar Sheilla tidak menjalani hukuman saya akan tambah hukumannya namun, saya lihat dulu apakah dia benar tidak menjalani hukuman atau tidak karena jika apa yang kamu bicarakan bohong saya yang akan tambah hukuman kamu,"ucap pak yayan tegas.

Sheilla sudah di taman untuk membicarakan tentang Allina,adik Calvin dia hanya punya waktu kurang dari 5 menit setelah nanti ia harus ke lapangan dan menjalani hukuman.

"Oke jadi apa yang mau lo omongin?"Tanya Calvin penasaran.

"Ini buku diary Allina...gua nemu waktu pas mau jalan ke lapangan gua liat kelas adek gua syailla IPA-X II dan gua nekat ke dalem dan liat apa isinya setelah gua telusurin itu kelas gua liat di bawah-
bawah meja dan di situ gua nemu buku gua cek dan itu buku allina,gua cari ke loker dan ada sepotong kertas ini."jawab sheilla sambil menunjukkan isi kertasnya.

Calvin yang sedari tadi mendengar penjelasan sheilla pun bungkam. Kelas,kelas mana yang di maksud Sheilla yang ia tahu kelas sepuluh hanya memiliki satu kelas ipa dan dua kelas ips.

"Udah yah Cal...gua mau ke lapangan nanti kita omongin lagi,"kata sheilla dan meninggalkan calvin sendirian.

"Gua kayaknya inget sesuatu kelas yang dulu pernah sempat dijadikan gudang sekolah kenapa gua gak inget ya...?" Batin calvin.

Sheilla berlari menuju lapangan dan menjalani hukumannya ia tidak peduli kemana caitlyn yang penting ia menjalankan hukuman.

"Liat ya pak...noh shei—,"ucap caitlyn gelagapan.
"Caitlyn dia sudah melakukan hukuman apa yang kamu bicarakan bohong tidak sesuai kenyataan saya hukum kamu sampai jam pulang sekolah mengerti!"Marah pak yayan.

Sheilla bernafas lega setidaknya dialah yang tidak mendapat hukuman mematikan itu,tetapi caitlynlah yang malah melaporkannya.

"Ih lo sih kan jadinya gua yang kena...lagian tadi lo kemana sih?"ucap caitlyn geram.

"Bukan urusan lo pastinya,dan selamat menjalankan hukuman sampai pulang sekolah,"kata sheilla sambil mengangkat ujung bibirnya.

"Ihh rese deh lo...liat aja pembalasan gua nanti, SHEILLAAA!!"ucap caitlyn tak mau kalah dan berteriak pada Sheilla.

Sheilla dan caitlyn sama-sama menjalankan hukumannya sheilla bosan hanya mendengarkan celotehan caitlyn yang sama sekali tidak penting kadang membahas kecantikan kadang membahas calvin dan mengaku-ngaku pacarnya kadang juga membahas pembalasan dendam yang nanti di tujukan pada sheilla.

Bel istirahat kedua pun berbunyi sheilla yang mukanya tampak pucat berjalan lemas ke kelasnya untuk mencari karen yang tadinya Karen izin untuk rapat team baru paskibra.

"Yaampun sheilla muka lu pucet banget napa dah?"tanya Karen.
"Gua di hukum gara-gara berantem ama kucing,"ucap sheilla.

"Kucing..Ooh caitlyn emang kenapa bisa sampe kayak gitu dah?"tanya karen lagi.
"Masalah calvin nembak gua,"ucap sheilla.

"Hah?Dia nembak lo kok bisa?Jadi dia gak gay?" Karen terus bertanya-tanya karena saking keponya.

"Ntah tapi gue deg-degan aja gitu,"ucap Sheilla tersenyum mengingat kejadian tadi.

"Idih sekarang banyak tau orang nyatain perasaan cuma karna taruhan."
"Abis gue cape jadi cewek galak kan kagak ada yang mau sama gue yah?"

"Dasar shei-shei,yaudah gua anter lo ke uks ya.."ucap Karen.
"Gak ah."

"Sheilla nanti-nanti juga lo disuruh guru ke uks mending sekarang aja mumpung istirahat,"ucap Karen.

Sheilla pun akhirnya menyetujui bujukan karen ia bangkit dari kursinya dan menuju ruang uks. Bertepatan dengan sampainya sheilla di uks bel sekolah pun berbunyi.

"Shei... sorry ya gua gak bisa nemenin lo sampai lo siuman nanti soalnya gua mau ngelatih adek kelas paskibra...gua panggilin deh yang jaga hari ini oke,"ucap karen meninggalkan sheilla bersalah.

Sheilla yang baru saja terlelap di bangunkan oleh suara berat yang berasal dari sebelahnya.

"Lo sakit shei..."ucap cowok itu yang ternyata calvin.

"Gak kok cuma kecapekan aja bentar lagi siuman,"ucap sheilla.

"Lo demam,"ucap calvin sambil memegang kening sheilla. "Gua telepon ortu lo aja ya?"tanya calvin yang agak kaget karena ketika ia hendak mengambil hpnya sheilla menahannya.

"Jangan libatin ortu gua plis,"mohon Sheilla.

"Kenapa? lagian makin sakit shei kalo gak pulang,"ucap calvin tenang.

"Baper gue calv tolong,"batin sheilla.

"Gua gak mau nyusahin ortu gua saat Syailla udah gak ada gua gak mau ortu gua dateng ke sekolah ini dan malah bikin mereka sedih itulah kenapa gua selalu bawa mobil sendiri apa lagi sejak bokap gua harus keluar negri ngurus kerjaannya dan nyokap gua udah cukup di rumah aja,"ucap pilunya Sheilla.

"Tapi bukannya kalo cerita itu lebih baik ya shei...lo itu cewek walaupun lu kuat lo gak sekuat laki-laki lo gak inget lo pernah nangis waktu ngebahas Syailla,"ucap calvin peduli.

"Gua gak mau liat nyokap gua sedih aja karena syailla udah gak ada mama gue juga orang sibuk,"ucap sheilla sedih.

"Lebih baik lo cerita deh shei...kasihan nanti kalo lo udah pulang,nyokap lo malah merasa bersalah merasa bahwa tahu anaknya sakit dan merasa bahwa lo gak dipeduliin,"kata calvin panjang.

Sheilla pun berpikir sejenak benar apa kata calvin dia malah makin merasa bersalah jika tidak berbica terus terang pada mamanya.

"Apa mau gue yang nganterin kan kebetulan motor gua belum ada yang pernah dudukin apalagi cewek kayaknya lo yang pertama dibonceng gua apalagi lo pacar gua paket lengkap dah tuh,"goda calvin.
"Boong banget lu."
"Tanya aja satu sekolah."

"

Idih,ngapain juga sejak kapan lagian gue belum nerima lo,lo labil  itu aneh tau gak."

"Sekarang bukan nya zamannya spontan biar ada gregetnya,bukan?"

Sheilla tersenyum sedikit... Ya dia tersenyum itu yang selalu ingin dilihat calvin senyum manis Sheilla yang juga dapat membuatnya tersenyum tanpa alasan.

"Gimana mau pilih yang mana neng pilih pulang sama mas ganteng atau mama mertua saya,"goda calvin lagi.

"Ish calvin mah bikin anak orang baper,"ucap sheilla malu dan menunjukan rona merah di wajahnnya.
"Okeh jawabannya pulang sama mas gantweng."

Voment ❤️👌🏼 di bab terpanjang ini yang baru ditulis authornya wkwk.

Visheilla (Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang