Ciah Author update lagi. Maafkan Author yang GJ ini😢
Selamat Membaca😘
Dengan langkah pelan pelan, ku memegang pergelangan pintu itu, kemudian 'ceklek suaranya cukup pelan dan kecil tapi aku masih bisa mendengarnya. 'Mati nggak mati nggak mati nggak' pikiran itu melayang terus dipikirannya sejak barusan saat menginjakkan kaki dikamar mandi.
Belum ku memajukan muka, pintu dihempas begitu jauh, aku hampir ikut terlempar. Tapi masih selamat! Gila ini, sarap kali ya, sama Cewe kok kasar sih? Kesel anju..Aku terpelanting tidak terlalu kuat, ku bersyukur. Oh tidak, dia semakin dekat. Apa yang akan terjadi? Jantung ku berdebar dengan cepat, bukan karena deg-deg an tapi rasa takut menyelimuti tubuhku. Aku takut, mungkin itu yang bisa ku katakan dari raut wajahnya yang menatapku tajam. Dia tetap memajukan dirinya sampai membuat kakiku seperti terkunci oleh borgol, tanganku memegang dinding belakang, badanku ingin mundur tapi tembok menghalangi. 'Huh tembok gak bisa kerja sama' batinku tidak senang dengan tembok tapi cuma sebentar. Karna tembok tidak bersalah padaku. Tapi selalu membuatku sial, disaat seperti ini.
Aduh, gw masih mau hidup, pikirku saat ini. Dia tetap mendekat padaku sampai ku merasakan, ujung kakinya telah bertemu dengan ujung kakiku, badannya terlalu dekat, hidungnya telah bersentuhan dengan hidungku, nafasnya dapat dirasakan tapi tidak dapat dilihat, tangannya mengunci tanganku, dan yang terakhir dia menciumku dengan paksa.
Ku terdiam seketika, dan ku tiba tiba berpikir 'sudah berapa kali dia menciumku dengan paksa? Bahkan hampir melayangkan nyawaku sendiri'.
Rasa takut menyelimuti diriku, aku benar benar hampir merasakan trauma gara gara dicium sama Alucard. Aku tidak bisa membalas ciumannya, bukan karena ku benci, dan juga bukan karena ku suka. Aku belum ada rasa apa-apa saat ini dengan Alucard. Apa aku sudah terjebak dalam trauma? Mungkin, karena dia selalu menciumku dengan paksa. Tak ada lembutnya sedikitpun.
Alucard menciumku sangat lama 1/2 lebih mungkin ada hingga bibirku bengkak. Tetap saja aku tidak bisa membalas ciumannya. Walau dia sudah memaksakan mulutku untuk terbuka. Perlahan air mataku turun, aku tidak tau apa ini. Dia mulai meraba tubuhku. 'Dasar MESUM!' Batinku. Tapi bukan karena apa? Mungkin karena trauma yang dibuatnya. Dalam sebentar saja aku mulai berubah.
Aku ketakutan, tangis ku semakin deras, bahkan aku sampai mendorongnya. Lalu ku lari dan duduk di tempat tidurku, ku menutup mukaku dengan tanganku. Ku memejamkan mata dan menangis dengan keras. Saat ini aku sedang dikelilingi oleh rasa takut. Takut karena trauma.
Alucard mulai mendekat lagi. Aku pun langsung menepis tangannya dan ku teriak, "PERGI DARI KAMAR GW!!! Ku mohon pergi... hiks... PERGII!!! Gw takut! Pergi lu pergi!" Aku yang semakin lama semakin lemah pun akhirnya pingsan.
"Maaf" kata yang tiba tiba saja dilontarkan Alucard kepadanya
Lalu, dengan sigap Alucard membaringkanku dan memakaikan ku selimut. Sebelum beranjak pergi, dia sempat mencium bibir ku sekilas. Karena aku pingsan, makanya aku tidak sadar.➿➿➿
Aku terbangun dan melihat jam tepat jam 8 pagi. Wow... cukup lama juga aku tertidur. Aku melihat ke kaca, ya mataku bengkak karena kemarin sebelum tidur aku terus menangis. Ya, setelah barusan aku inget kejadian kemarin, bisa ku simpulkan... Aku trauma.
Lalu, aku membasuh muka sekali, kemudian ku mandi untuk menyegarkan badan.
Aku keluar dari kamar dan menuju kamar Aulrad. Baru aku buka pintu, langsung ku tutup pintu itu kembali rapat rapat. Tentu saja Alucard yang melihatku seperti ini, langsung mengejar ku. Aku tidak menangis hanya saja trauma. Trauma melihat dirinya, yang selalu membuatku tiba tiba suka ketakutan seperti ini. Tolong jangan buat aku sampai gila, aku tidak mau ke psikiater.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATCHMAKING [COMPLETED]
Fantasy[COMPLETED] "Ok.. Mari kita mulai" pengarahan dari .. Ya sepertinya itu Ibu Alucard? Entahlah, tapi sepertinya iya. "Jadi gini mengapa kita sekarang ada disini? Karena untuk menjodohkan kalian berdua." Menunjuk ke arah aku dan Alucard. HAH? Di jodoh...