Bayi

2.6K 92 9
                                    

Selamat Mambaca😘

Tok tok tok

Suara ketukan pintu sebanyak 3x dan kemudian pintu terbuka memperlihatkan seorang ibu yang sedang khawatir.

"Bagaimana bisa seorang ibu yang melahirkan Aulrad dan memanggil mama, tetapi ketika mamanya datang dia tidak tetap menangis? Apakah ibunya telah tergantikan? Oh tidak!" Seru Rafaela yang bernotabene Ibu Alucard itu dengan dramatis yang kemudian tersenyum lebar

"Maaf tan" kata Miya menundukkan kepalanya
"Tak apa, sayang dan juga tolong jangan panggil tante, panggil bunda aja yah sayang." Suruh Rafaela
"Iya tan, Eh? Bun?" Kata Miya yang masih belum terbiasa
"Nah gitu dong! Kan enak didengarnya. Oh ya masuk gih Aulradnya dari tadi gak bisa diam." Kata Rafaela
"Iya bun" jawab Miya yang diikuti Alucard

Miya berjalan mendahului Alucard dan tanpa sadar ternyata tangan Alucard ditahan oleh ibunya.
"Kenapa mah?" Alucard menghela nafas
"Kenapa kamu sedari tadi diam?" Tanya Rafaela dengan tatapan menyelidiki
"Tidak apa-apa mah" Jawab Alucard santai
"Yakin?" Kata Rafaela yang masih belum percaya
"Tentu, Alucard hanya diam karena dari tadi mama hanya berbicara dengannya dan mengacangi Alu. Sakit mah sakit!" Kata Alucard sakartis
"Oh! Udah sana samper Miya gih! Kasian urusin Aulrad sendiri!" Suruh Rafaela membuat Alucard mendengus
"Tau gitu tadi Alu Gak usah jawab" Sambil menghentakkan kedua kakinya, seperti anak kecil saja
"Alu!!! Apa kamu mau jadi anak durhaka? Lagipula Mama Gak nanya kamu." Ketus Rafaela
"Astogee! MAMAAAAA jahat! Untung mama, coba bukan. Pasti udah Alu cekek" Kata Alucard merengek sambil bergaya mencekik orang yang kemudian kabur menuju tempat Miya berada.

"Lama sekali kau lu!" Kata Miya dengan tatapan tajam
"Tadi mama mengajak ku berbicara, Miya! Please Calm"
"Oh"
"What! Cuma ber'oh'ria? Apa apaan ini! Acu tydak bisa diiniin!" Alucard bergaya pura pura ngambek

"Aulrad sayang, jangan nangis yah" Kata Miya lembut membuat Aulrad kembali ceria dan tidak menangis
'Calon Ibu dari anak anak akuh' batin Alucard
"Iya mamah" nyaut Alucard berbarengan dengan Aulrad, kemudian keduanya saling cemberut.
"Ada apa dengan kalian berdua ini?" Kata Miya sambil mengerutkan kening
"Tidak ada, dianya saja yang ikut ikutan" dengan nada sok kesal
"Haish sudah lah bantu saja aku"

"Mama Papa peyukk" Ucap Aulrad
"Iya sayang iya sini mama peluk" Kata Miya dengan lembut
"Papa peyuk juga mau?" Tanya Aulrad
"Aulad au au!" Kata Aulrad dengan nada cadelnya
"Ulu ulu ulu anak mama tayang tayang tayang." Miya menggendong Aulrad sambil menimang-nimangnya

"Kan Alu di kacang. Mama jahat!" Nada manjanya Alucard membuat Miya merasa geli mendengarnya
"Plis deh alu jangan lebay gitu napa sih?" Ketus Miya
"Iya iya Alu dulu Bye!" Ngambek Alucard yang lalu meninggalkan Miya bersama Aulrad

Ditengah perjalanan menuju sofa, Aulrad menggumam pelan, "Coba saja tidak ada Aulrad, pasti Aku Gak dikacangin. Huh! Menyebalkan!"

1 detik, 2 detik, 3 detik....

"APAAAAAA!?" Teriak Miya
"Hm tidak apa apa" jawab Alucard yang lalu lari ditaman belakang rumah
"Ulangi Perkataan mu!" Paksa Miya
"Maaf, tidak ada pengulangan. Jika dengar ya Gak bagus, jika Gak dengar yah tambah bagus"
"Sumpah Wak! Aisshhhh Minta ditampol sumpah!" Kesal Miya
"Ampun mama, Ampun!" Alucard memeluk Miya
"Gak" dengan muka sok kesal
"Yakin Gak mau? Hem?" Goda Alucard
"Tentu" jawab Miya singkat dan berlalu pergi.

Baru mau pergi, tangannya langsung menarik Miya dan menciumnya liar dan habis habisan sebagai balasannya.

"Ehem" Rafaela berdehem
"Hehehe ampun mah" Alucard hanya mengacir lalu keluar meninggalkan Miya sendiri yang entah bagaimana perasaannya

Miya sedari tadi hanya menundukkan kepala malu ada, kesal ada, masih banyak hal lagi yang bergejolak, membuatnya tidak berani menatap Rafaela, Ibunya Alucard.
"Sudahlah tidak usah dipikirkan" Kata Ibu Rafaela
"Ta.." Kata Miya terpotong
"Kalian sudah dewasa, mama tidak bisa melarang kalian banyak hal, hanya saja jangan terlalu kelewatan." Ujar Rafaela
"Iya bun"
"Mau nginap disini?" Tanya Rafaela
"Tidak usah deh bun, Miya pulang saja" Ujar Miya
"Yakin, tidak mau?" Goda Rafaela
"Iya bun, Miya titip salam buat Alucard ya sama papanya"
"Yaudah deh kalau itu pilihannya"
"Duluan yah bun, Sampai Jumpa" kata Miya melambaikan tangan

Miya meninggalkan Rafaela didepan pintu.
"Oh iya saya lupa suruh Alu yang mengantar Miya, apalagi sekarang sudah jam 6 sore" Kata Rafaela sambil tepok jidat
"ALUCARDDD!! TURUN!" Teriak Rafaela
"Iya bun ada apa? Alucard minta maaf deh g..." Kata Alucard dipotong oleh ibunya
"Antar Miya Pulang Sekarang!" Perintah Rafaela yang tidak mau dibantah
"Dimana?" Tanya Alucard santai yang ingin membuat ibunya naik darah
"Noh disana! Gak ada yang jemput" menunjuk Miya yang sedang menunggu dihalte
"Siap bos, Miya tunggu ayang bebeb dulu yah" Gaya Lebaynya muncul lagi membuat Rafaela yang berada disebelahnya ingin menyembelih anaknya yang Gak tau mau itu.

Alucard menuju tempat Miya menggunakan mobil BMWnya itu.

Tin! Tin! Suara klakson mobil Alucard berbunyi
"Masuk Miy" Suruh Alucard yang hanya dijawab anggukan oleh kekasihnya.
Tentunya Miya duduk di kursi depan sebelah pengemudi karena ia tidak mungkin duduk dibelakang dan membiarkan Alucard menjadi sopir pribadinya yang padahal dapat dikatakan cukup cocok jadi supir pribadinya.

Selama perjalanan mereka hanya duduk diam tanpa mengeluarkan suara dan tanpa rasa canggung. Benar benar biasa saja keadaan seperti ini yang bukan berarti perasaan mereka berkurang sedikit pun. Mereka tetap saling mencintai. Tapi rasa egonya lebih tinggi dari rasa cinta itu.

Tak butuh waktu lama, Alucard telah mengantarkan Miya dikediamannya dan Ia langsung melesat pergi kerumahnya yang sebelum itu ia mengisi perutnya terlebih dahulu.

Sorry kemarin lupa publish
Jadi baru hari ini dipublish
Hehehe Sorry
Sekian dan...
Terima Kasih😍

MATCHMAKING [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang