Aku dan kesendirianku

3.4K 200 12
                                    

Jakarta 06 juli 2014

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta 06 juli 2014

Pagi ini masih sama seperti pagi-pagi sebelumnya, tidak ada yang berbeda, jakarta masih dengan macetnya, langit masih dengan fajarnya, daun masih dengan embunnya, burung masih dengan kicaunya, dan aku masih dengan kesendirianku.
Seseorang yang pernah sangat kecewa ini memang memutuskan untuk tidak pernah jatuh cinta lagi, ketakutanku akan kisah pahit yang akan terulang kembali membuatku enggan untuk berbagi perasaan ataupun menaruh harapan lagi pada pada siapapun.

Sebelumnya aku pernah sangat mencintai seseorang hingga melebihi cintaku pada diriku sendiri, Rasa sayangku padanya selalu mampu menyembukan luka yang ia buat berulang-ulang,
Besarnya aku menaruh harapan lebih besar dari pada akal sehatku, sehingga apapun yang dia lakukan selalu benar dimataku, dan apapun yang aku lakukan selalu salah dimatanya,
semua orang bilang aku bodoh tapi bodohnya aku masih percaya bahwa inilah ketulusan.

Aku tahu tidak akan pernah ada yang mampu memahami ataupun mengerti apa yang sedang aku rasakan, karena sekeras apapun aku menjelaskan pada mereka yang belum pernah ada di posisiku rasanya hanya sia-sia.
Mereka selalu bertanya mengapa aku sekuat ini? Aku hanya menjawab "aku mencintainya." itu saja, aku tidak butuh alasan apapun lagi.

Begitu mudah aku akan mengorbankan bahagiaku untuk membuatnya bahagia, hingga tak peduli lagi jika di bahagianya sudah tidak ada aku.

Seberusaha itu aku membuatnya tersenyum, walaupun kutahu bukan aku lagi alasannya tersenyum.

Hingga aku tersadar hati yang mampu aku genggam dengan sangat baikpun jika bukan takdirku ia tidak akan tinggal diam.

Namun aku percaya jika dia memang takdirku ,sehebat apapun usahaku untuk melepaskannya, perpisahan hanyalah sebuah jalan untuk kembali dipertemukan.

Catatan senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang