PROLOG

220 7 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Zakiya POV

Sekolah,

Bel sekolah berbunyi, aku dan sahabatku Kanaya, segera menuju kantin sekolah. aku dan Kanaya selalu ke kantin saat istirahat untuk membeli makanan sekadarnya, bila ada waktu luang kami menyempatkan diri membaca buku di perpustakaan.

Setelah itu aku dan Kanaya mencari bangku kosong sambil menunggu makanan yang dipesan datang. Dari kejauhan aku melihat sosok yang mirip dengan kak Rafif, ya kak Rafif cinta pertamaku dulu saat aku masih dibangku SMP. Lelaki yang selalu kusebut namanya ketika aku berdoa di sepertiga malam.

Untuk memastikan benar atau tidaknya itu kak Rafif, aku bertanya pada Kanaya.
"Ehh Nay, kamu tau gak kakak kelas yang disana namanya siapa? "

" Kakak kelas yang mana sih? Kan ada banyak Zak" hmm menyebalkan, Kanaya malah balik tanya padaku.

"Ihh kamu ini, itu loh kakak kelas yang duduk deket taman." jawabku sambil menghentakkan kaki.

"Ouhhh yang itu, namanya kak Rafif Zak, dia salah satu anak basket di sekolah kita. Sifatnya dingin, ketus, dan sangat cuek kepada semua orang. Semua cewek mengidam-idamkan kak Rafif, banyak yang sudah mengajak untuk kejenjang yang lebih serius, tapi selalu ditolak, dengan alasan katanya sih kak Rafif masih menunggu cinta pertamanya saat masih di SMP, cuman itu yang aku tau Zak. Memang kenapa? kok tumben kamu tanya-tanya gitu? gak biasanya lohhh, jangan bilang kamu naksir yaa" jawab Kanaya panjang lebar dan dia malah meledekku sambil tertawa girang, sangat menyebalkan.

Astagfirullahhaladzim....
Deggg...
Jantungku berdetak sangat cepat.
Ya Allah...
kenapa engkau pertemukan kembali aku dengan dia.
Dia lelaki yang sangat aku cintai, lelaki yang aku rindukan selama ini.
Tapi, tak ada cinta dan rindu hanya karena-Mu...
Apakah rencana engkau selanjutnya ya Allah?

Aku tertunduk.

"Zak? "

" hey!! "

" Zakiyaaa!!! jgn ngelamun ih, kmu kenapa?!! "

" Ehh,,, anuu, ga-kkk paa.. pa ko nay, hehe"jawabku sambil nyengir meyakinkan Kanaya bahwa aku tak apa apa.

"hmm kamu inih, kalau ada yang mengganjal di hati, ceritakan saja padaku zak, jangan sungkan aku kan sahabatmu, aku selalu ada buat kamu zak".Ucap Kanaya sambil tersenyum padaku lalu memeluk erat tubuhku.

Sekilas info tentang Kanaya

Kanaya merupakan sahabat baruku di Sekolah Menengah Atas. Dia salah seorang yang selalu memberiku support dan mendukung proses hijrahku setelah bunda, tapi niat hijrahku memang karena-nya. Aku dan Kanaya menjalin persahabatan baru satu tahun, waktu yang belum lama dan sangat singkat cukup menjadikan aku dan Kanaya seperti saudara kandung, ditambah lagi bunda dan umi Kanaya berteman sejak kecil. Sungguh persahabatan yang indah.

Aku sangat bersyukur sekali, Allah baik, Allah menyayangiku, Allah mendatangkan Kanaya sebagai motivasi hidupku.

***

Author POV

Zakiya berjalan melalui koridor kelas XII, menuju ruang guru untuk mengantarkan tugas yang telah selesai dikerjakan oleh teman-teman kelasnya. Berhubung guru mapel saat itu tidak bisa hadir, Zakiya diberi amanah untuk menyampaikan tugas dan sekaligus mengumpulkannya jika sudah selesai.

Dengan langkah gesit Zakiya berjalan membawa tugas.

Seketika langkah Zakiya terhenti. Dikarenakan tepat di depan ruang kelas XII IPA banyak kerumunan kakak kelas sedang berkumpul, saat itu suasana kelas XII IPA sedang ada jam kosong. Sama halnya dengan kelas Zakiya saat ini.

"Maaf permisi kak, saya mau lewat". Pinta Zakiya pada kakak-kakak kelasnya itu.

Setelah diberi jalan Zakiya langsung pada tujuannya ke kantor guru untuk mengantar tugas.

buggg, buggg, bugg

Buku-buku tugas yang dibawa Zakiya terjatuh karena berpapasan dengan seorang lelaki, sepertinya dia Rafif.

"Heh! kalo jalan tuh pake mata!!! ". Ucap nya dengan nada tinggi.

Zakiya mengambil buku-buku yang jatuh dan membawanya kembali." Maaf kak, saya gak sengaja ". Zakiya meminta maaf sambil menengadah ke arah lelaki itu.

Zakiya POV

Astagfirullahhaladzim..
Ya Allah,benarkah ini Rafif?
Apa yang harus aku lakukan?

"Zaaa--kk? Zakiya?! Iya kamu Zakiya kan?!". Tanya Rafif terbata-bata.

Aku hanya diam, menunduk, tak tau apa yang harus aku lakukan. Pergi atau menjawabnya.

"Maafin perkataanku tadi ya, maaf aku gak sengaja".Rafif berusaha meminta maaf padaku, tapi aku tetap saja diam. Jujur saja aku rindu padanya, tapi aku tak bisa mengungkapkan semuanya saat ini.

Rafif...
Maafkan aku, aku tak bermaksud menyakiti perasaanmu...
Maaf aku harus pergi.
Jika kita berjodoh, pasti Allah akan mempertemukan kita dengan cara yang baik.
Insaallah....

Jawab ku dalam hati.
Sakit sekali ya Allah,sangat menyanyat hati. Aku harus kuat, aku harus konsisten dengan hijrahku. Aku yakin engkau merencanakan yang terbaik ya Allah.

"Zakiya? aku mohon jawab, kenapa kamu menjadi canggung sekarang padaku? apa salahku Zakiya? ". Rafif putus asa

" Maafkan aku Rafif, maaf, aku tidak bisa, aku harus konsisten. Kamu tak punya salah apapun Rafif... ".

Aku melanjutkan langkahku menuju ruang guru untuk mengantar tugas. Aku harus kuat dan tegar.

Karena sesungguhnya hakikat hijrah rela kehilangan demi mendapatkan sesuatu yang lebih berharga Karena, Demi, dan UntukNya.

***

Alhamdulillah!

Note: Prolog itu cmn singkat cerita aja yaa, ga nentuin isinya, jadi, baca ke bab selanjutnya ya hehe:)

salam sayang
na~

Akhwat Akhir Zaman (Al-Zakiya) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang