Janji Fey

92 21 1
                                    

Written by Rizki_aprian

Seorang manusia yang baik akan berusaha menebar kebaikan untuk orang di sekelilingnya.

Bushhh... Angin segar sepoi-sepoi membelai rambut Fey dengan lembut. Bibirnya tak henti-hentinya membaca buku kusam merah muda yang dia pegang. Terpampang jelas buku itu berjudul "Bedah Kisi-kisi UNBK SMA". Sorot matanya hanya fokus tertuju pada buku itu.

Dia Fey, pemilik nama lengkap Feyza Ayuningtyas. Gadis lugu yang memiliki paras cantik, manis, dan memesona bak bidadari. Siapa saja pasti terpikat dengan kecantikannya.

Dalam lubuk hatinya dia ingin membahagiakan Ibunya yang pergi merantau jauh di negeri seberang. Ibunya merantau menjadi TKW di Malaysia karena kehidupan mereka yang teramat miskin.

Itu semua tak mungkin membuatnya lupa atau benci. Fey begitu tulus mencintai Ibunya walaupun dirinya tak pernah memandang langsung batang hidung Ibunya seumur hidupnya.

Hanya foto kusam tua pemberian neneknya yang dia punya. Sebagai pelepas rindu kepada kedua orang tuanya. Fey sudah tidak memiliki Ayah lagi. Semenjak Fey masih dalam kandungan Ibunya.

Neneknya begitu tulus mengasihi cucunya, Fey. Walaupun dirinya tahu kehidupan mereka jauh di bawah kata mampu. Makan saja susah apalagi memenuhi kebutuhan yang lain.

Tiap hari Fey menghabiskan waktunya dengan membaginya antara belajar dan bekerja.

Fey bersekolah di SMA Puspa Jaya, kelas XII MIPA 1. Dirinya jauh melampaui kepintaran teman sekelasnya, maka tak heran jika dia patut diberi gelar sang bintang kelas. Gelar itu bagi dirinya tak berarti apa-apa.

Kenapa?

Karena tiap harinya di sekolah dia bagai boneka di mata temannya. Diperlukan hanya saat ada perlu.
Selebihnya dilupakan seperti upik debu. Bukan hanya dilupakan, tetapi dihina, dicemooh dan dicibir sesama teman sekelasnya sendiri hanya karena kehidupannya yang miskin.

"Se-sebenarnya gue salah apa sama lo? Gue cuma mau ngeraih cita-cita dan janji gue doang. Tolong maafin gue kalau gue ada salah sama lo," kata-kata itu terus keluar dari mulut Fey sembari menitihkan air mata.

"Oh iya, bentar lagi UNBK. Nih gue kasih tau ya. Awas aja lo ya sampai dapat peringkat teratas! Hm.. walaupun gua yakin si kali ini gue yang teratas. You know aja lah kalau gue itu kan bimbel di tempat orang-orang kaya. Yah, so pasti nilai gue gak mungkin rendah. Kan beda sama lo yang cuma belajar pakai buku kusam. Hahahahaa. Kita lihat aja deh nanti Rebbeca atau Fey yang di atas. Dari pada gua ketawa di sini entar malah sakit perut gua."

"Eh, sini buku lo!" Rebecca menarik paksa buku yang dipeluk Fey. Rebecca membantingnya ke lantai.

"Seperti buku itu, lo akan jatuh, tepat di depan gue. Paham, kan lo?" Rebecca semakin tajam menghina Fey di pintu kelas.

"Hmm..." Fey menutup wajahnya.

"Halah! Bacot lo! Hem, ham, hem doang jawabnya! Kalau ditanya tuh dijawab! Nyeselin banget sih lo!" Rebecca mendorong badan Fey hingga Fey jatuh tersungkur ke lantai.

Desvi  datang membantu Fey yang sedang dihina Rebecca.

"Lo maunya apa si, Ca? Yakitin hati Fey mulu! Puas sudah sekarang? Senang hati lo!? Hah?! Lo itu sadar apa gak si? Fey itu pintar karena otaknya pintar dan dia bisa jaga tingkahnya. Nah lo! Idih! Gue tu selama ini diam lihat lo ngebully Fey. Tapi hari ini.. gak! Gak bisa lagi Fey diginian terus-terusan"

"Apa lo bilang? Beraninya lo bentak-bentak gue! Maksud lo apa?"

"Udah, Ca. Mending lo pergi sana, duduk dengan tenang! Sebelum gue manggil guru BK sekarang buat ngusir lo" Lisa mengusir Rebecca.

ATTION (Amico Team Creations)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang