Seorang namja cantik dengan kulit seputih susu memasuki club malam, Mirotic Club namanya. Suara musik yang menghentak serta bau alkohol yang menyengat tak membuat namja cantik tersebut menikmati, kepalanya sudah penuh dengan makian untuk seseorang yang akan ditemuinya, sedari tadi tangannya terus terkepal dengan mata yang bergerak acak untuk mencari kekasihnya.
Sahabatnya baru saja menghubungi jika melihat kekasihnya masuk kedalam Mirotic Club dengan seorang jalang, dan bisa dipastikan saat ini mereka sedang bercumbu penuh nafsu.
Hatinya mendadak panas dengan perasaan sesak yang menghimpit relung hatinya, bagaimana tidak jika kekasih yang selama ini menjadi pusat tujuannya bermain api di belakangnya, berselingkuh tanpa memikirkan perasaan namja cantik tersebut, hati dan jiwanya sudah sepenuhnya diberikan pada sang kekasih tapi inikah balasannya? Balasan atas segala kasih sayang yang diberikan?
Matanya menatap tajam pada dua namja yang sedang bercumbu dimeja yang terletak di pojok, lampu yang menyorotpun hanya sebatas remang, namja berwajah tegas serta namja satunya yang merupakan submissive, melangkah lebar untuk dapat menyaksikan secara langsung bagaimana kekasihnya bercumbu dengan jalang itu, jemarinya teremas kuat dengan mata berkilat marah.
"Choi Seunghyun!!!" teriaknya nyaring mampu menghentikan aktivitas Seunghyun yang ingin menelanjangi namja dibawahnya, bahkan tangan Seunghyun pun sudah berada dibalik kemeja yang dikenakan namja berwajah manis tersebut.
Seunghyun tersentak kaget dan menjauhkan dirinya dari namja yang baru saja di cumbunya, menoleh kearah suara yang memanggilnya. Tubuhnya mendadak kaku, menatap tak percaya pada namja yang kini menatapnya penuh rasa benci.
"Jaejoongie" ucap Seunghyun, langkahnya menuntun kearah Jaejoong berdiri, mencoba menyentuh jemari lentik Jaejoong, tapi sebelum itu terjadi Jaejoong sudah terlebih dahulu melayangkan tinjunya kearah wajah tampan Seunghyun.
Bugh
Pukulan cukup keras mendarat tepat diwajah Seunghyun hingga sedikit membuat hidung Seunghyun mengeluarkan cairan berwarna merah, Jaejoong tidak segan-segan untuk melayangkan pukulannya jika hatinya terluka.
"Jadi ini kelakuanmu dibelakangku? Cih, ternyata kau tak lebih dari lelaki brengsekk!!" emosi Jaejoong masih menguar, tangannya terlipat didada dengan mata memerah, matanya menatap tajam namja berwajah manis yang menampilkan senyum miringnya.
Jaejoong berdecih dan menatap Seunghyun tajam.
"Ternyata seleramu lebih rendah dati yang aku bayangkan, aku kira kau berselingkuh dengan namja baik-baik, tapi ternyata hanya seorang jalang yang rela membuka kakinya untuk lelaki yang menyewanya" remeh Jaejoong siap melangkah pergi, jika terus berada ditempat yang sama dengan Seunghyun takut dirinya tidak bisa mengendalikan emosi.
"Aku bisa menjelaskan semua ini Jae" Seunghyun menarik tangan Jaejoong yang siap melangkah, Jaejoong dengan kasar menepisnya.
"Aku tidak perlu penjelasan apapun darimu, lanjutkan saja permainanmu yang sempat tertunda, karena mulai saat ini kau bukan lagi kekasihku" jelas Jaejoong memilih pergi meninggalkan Seunghyun yang mematung ditempatnya, meratapi semua kesalahan yang sengaja dilakukannya.
•
•
•
Jaejoong keluar club dengan perasaan tak menentu, hatinya seolah ditikam benda tak kasat mata, meremas hingga sulit baginya mengungkapkan kata-kata. Jaejoong tak mengerti kenapa Seunghyun tega menghianatinya? Apakah cintanya selama ini tak membekas apapun dihati Seunghyun?
Jaejoong terus berjalan menghiraukan beberapa orang yang ditabraknya, dan kesabarannya seolah diuji saat tanpa sengaja menabrak salah satu pengunjung club hingga wine yang dibawanya mengenai kaos Jaejoong.
"Maaf aku tidak sengaja" sesal Jaejoong membungkukkan badannya.
Namja yang ditabrak Jaejoong hanya diam, sembari terus memperhatikan setiap lekuk tubuh Jaejoong yang hanya dilapisi kaos tipis, dengan noda wine yang menbasahi bagian dadanya."Tidak masalah, bajumu basah sebaiknya kau bersihkan dulu" ucap namja tampan bertubuh jangkung tersebut, Jaejoong mendongak dan tersenyum tipis.
"Hanya masalah kecil, sekali lagi maafkan aku, aku bisa menggantinya dengan yang baru"
Jaejoong mencoba menawarkan karna bagaimanapun juga dirinya lah yang salah.
"Aku tidak membutuhkan minuman itu lagi" jawabnya masih terus memperhatikan Jaejoong hingga membuat salah tingkah, apa ada yang salah dengan dirinya? Itulah kira-kira yang ada dalam otak namja cantik tersebut.
"Sekali lagi aku minta maaf, permisi" belum sempat Jaejoong beranjak tangannya sudah lebih dulu ditahan seseorang dan Jaejoong hanya berdecak kesal, baru saja dia kehilangan cintanya dan kini dihadapkan dengan orang asing yang dengan lancang menyentuh tangannya.
"Aku Jung Changmin, sepertinya aku tertarik denganmu"
Jaejoong melepas paksa cekalan tangan Changmin dan menatap polos wajah Changmin.
"Sepertinya kau mabuk tuan" Jaejoong sangsi dengan ucapannya sendiri karena dilihat dari segi manapun Changmin tidak terlihat mabuk sama sekali.
Changmin tergelak kecil dan menggelengkan kepalanya.
"Bahkan aku belum meminumnya sama sekali" tunjuk Changmin dengan dagu kearah kaos Jaejoong yang terkena noda wine miliknya.
"Apa perlu aku menggantinya? Bukankah tadi kau menolaknya"
"Tidak, aku sudah tidak membutuhkannya lagi, mungkin aku bisa memintamu untuk menemaniku malam ini"
Mata Jaejoong membulat sempurna mendengar ajakan frontal Changmin, dia pikir Jaejoong seorang jalang? Amarahnya kembali menguar saat melihat senyum lebar di wajah Changmin.
"Aku bukan jalang yang bisa kau sewa!!" tegas Jaejoong marah membuahkan kerutan didahi Changmin, merutuki kesalahannya yang salah mengucapkan kata.
"Bukan itu maksudku...."
"Kim Jaejoong" cukup tau Changmin tidak mengetahui namanya dengan baik hati Jaejoong pun menyebutkan nama lengkapnya.
"Aku tidak bermaksud buruk, hanya saja sebagai ganti minumanku yang kau tumpahkan bisakah menemaniku makan malam?" pinta Changmin penuh harap, Jaejoong mendesah pasrah dan mengiyakan ajakan Changmin.
"Baiklah" senyum lebar terukir dibibir Changmin saat Jaejoong dengan suka rela menerima ajakannya, ditariknya tubuh Jaejoong keluar club dan menuju mobilnya.
"Yakk Jung Changmin apa yang kau lakukan?"
"Tentu saja mengajakmu makan malam, apalagi?"
"Dengan bajuku basah seperti ini? Kau gila?"
Mata Changmin tertuju pada noda di baju Jaejoong dan dengan cekatan dirinya membuka jas yang dikenakan.
"Pakai ini, sedikit menutupi noda di bajumu"Jaejoong tersenyum tipis dan memakai jas hitam milik Changmin, meskipun sedikit kebesaran ditubuhnya tapi ini lebih baik.
"Cepat masuk, aku sudah lapar"
Jaejoong terkekeh geli menyadari sikap Changmin yang jauh berbeda dari wajah dinginnya. Menggeleng pelan dan mulai memasuki mobil mewah milik namja yang baru dikenalnya beberapa menit yang lalu, melupakan sejenak masalah hatinya yang merasa dihianati.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me (YunJaeMin) 🔞
FanfictionBukankah akan sangat menggairahkan jika kita bermain bertiga? Threesome!! 11 juli 2018