Bukankah sudah dijelaskan jika seorang Jung tidak menerima penolakan? Dan kini Jaejoong terjebak didalamnya, meskipun menolak seribu kalipun tak membuat Jung Changmin iba, justru semakin penasaran dengan namja cantik yang sudah kurang ajar menolak lamarannya.
Beruntung Jung Yunho memberi ide yang cukup gila sekaligus licik. Memanfaatkan keadaan panti juga keluarganya mampu membuat Jaejoong diam seribu bahasa, ingin menolak lamaran Changmin yang dirasa main-main, tapi bagaimana keadaan keluarganya? Mereka terancam diusir dari panti asuhan yang kini sudah berpindah kepemilikan menjadi milik Jung Changmin.
Bagaimana bisa? Beberapa tahun lalu Im Yoona meminjam uang pada sebuah Bank tanpa sepengetahuan Jaejoong tentunya, uang itu digunakan untuk menyekolahkan anak panti juga modal usaha, sayangnya sudah mencapai tenggang dan Yoona belum bisa membayarnya.
Jung Yunho yang kebetulan mengetahui masalah panti tersebut segera mengutarakan pada Changmin, karena bagaimanapun yang menikahi Jaejoong tak lain dongsaengnya sendiri, meskipun pada akhirnya dia pun ikut andil untuk menghangatkan malam Jaejoong dengan berbagai sentuhan.
Jaejoong menatap kosong pantulan dirinya didepan cermin, merasa ini semua hanya mimpi. Tapi sekali lagi tidak akan ada mimpi yang menjadi kenyataan, Jaejoong baru mengenal Jung Changmin tak lebih dari tiga jam dan kini sudah akan menjadi calon istri namja jangkung tersebut.
Cara licik yang dilakukan Changmin untuk bisa nemilikinya membuat Jaejoong muak, ingin rasanya dia berteriak marah dan menghujani tubuh Changmin dengan pukulan, tapi kesadaran lagi-lagi menamparnya, keluarganya di panti menjadi taruhan.
"Joongie" suara lembut mengalun indah ditelinga Jaejoong, ruangan khusus yang disediakan untuknya menjadi lebih sunyi setelah perias keluar. Menoleh dan mendapati yeoja paruh baya tersenyum lemah padanya, membiarkan air mata jatuh dengan bebas, Jaejoong berdiri dan menarik tubuh ringkih yeoja baya dalam pelukannya.
"Kenapa Umma, hm?"
Im Yoona semakin terisak dalam dekapan hangat Jaejoong, merasa cukup bersalah pada anaknya, meskipun bukan anak yang terlahir dari rahimnya tapi Yoona amat menyayangi Jaejoong.
"Maafkan Umma Joongie, kau bisa pergi sebelum pernikahanmu di mulai, Umma yang akan bicara pada tuan Jung Changmin" suruh Yoona masih terisak, Jaejoong bergeming mendengar penuturan Yoona, tak menyangka jika yeoja baya tersebut menyuruhnya lari dari pernikahan yang tidak diinginkan.
"Tidak Umma, aku akan tetap menikah dengan Jung Changmin"
Jaejoong tau keputusan yang diambilnya memberatkan hatinya, tapi lebih baik seperti ini daripada melihat keluarganya tak memiliki tempat tinggal.
"Jangan pikirkan tentang Umma dan adik-adikmu, kita bisa mencari tempat tinggal lain"
Jaejoong mencoba tersenyum meskipun sebagian dari hatinya menginginkan kebebasan, bebas dari pernikahan yang tak di inginkan.
Menghapus air mata penyesalan dipipi Yoona, Jaejoong kembali melayangkan senyum tulusnya.
"Umma jangan bicara apapun lagi, pernikahan ini akan tetap terjadi, sebaiknya kita keluar, aku yakin calon suamiku sudah menunggu di altar"
Kekeh Jaejoong mencoba mencairkan suasana, Yoona masih mengalirkan air mata penyesalannya, andai saja dia bisa membayar lunas hutangnya di bank sudah bisa dipastikan anak kesayangannya tidak akan berakhir menyedihkan, menikah dengan namja yang tidak di cintainya.
"Maafkan Umma sayang, jika sa...."
"Sstt, Umma jangan bicara lagi, Changmin pasti sudah menungguku"
Jaejoong menarik tangan Yoona dengan senyum yang terpatri diwajahnya, tak ingin lagi mendengar permintaan maaf dari bibir yeoja yang amat disayanginya, biarlah dirinya yang berkorban asalkan keluarganya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me (YunJaeMin) 🔞
FanfictionBukankah akan sangat menggairahkan jika kita bermain bertiga? Threesome!! 11 juli 2018