CHAPTER 11

118 12 0
                                    

Maaf banget baru bisa UP sekarang karena lagi fokus mau masuk SMA terus disini juga saya mau berterima kasih banget sama kalian yang udah mau baca karya saya dan sekarang udah 1ribu pembaca.

Spesial untuk 1ribu pembaca aku udah siapin chapter baru dan berbeda dari chapter lain, dan ini ada 3 part selamat membaca.

Part 1

Kenalkan nama gue Teresia putri, Pagi ini aku baru saja masuk smp. Pagi ini aku segaja berangkat cepat supaya tidak telambat.
"Ma tere berangkat sekolah dulu ya?" ucapku.
"Iya hati hati." jawab mamaku.

Aku berjalan keluar dari pintu pagar, Di tengah perjalanan aku mengambil novel dari tasku. Memang aku gemar membaca novel, Aku berjalan sambil membaca novel. Karena jalan kesmpku memang sama dengan ke-sd ku dulu, jadi sudah hafal jalan.

Setelah cukup jauh aku berjalan akhirnya aku sampai di smp. Aku terus melangkah tampa memperhatikan jalan.
Tiba tiba 'Brukk' aku bertabrakan dengan seseorang hingga terjatuh.
"Sorry." ucapnya sambil mengulurkan tangan.
Aku menggapai tangannya dan dia menarik tanganku hingga aku berdiri.
"Nih novel kamu." ucapnya sambil memberikan novelku. Aku hanya mengambilnya dengan kepalaku yang menunduk.
"Kok diam?" tanyanya. Aku masih tak menjawab hanya menundukkan kepala.
"Heyy.." panggilnya sambil memegang daguku, supaya aku memandangnya. Dan sekarang aku sedang menatapnya, dia mengunakan rompi dengan tulisan osis.
"Sorry ta-ta-tadi aku tidak melihat jalan Sorry." Ucapku sambil berlari meninggalkannya.
"Hey nama kamu siapa?" tanyanya. Aku hanya menghiraukannya dan terus berlari menuju kelas.

Sesampainya di kelas.
"Yeyy... tere kita sekelas rupanya. Awalnya kukira aku bakal gak ada kawan." ucap renita.
"Benarkah?" tanyaku.
"Rasanya lo gak pernah berubah deh." ucapnya.
"Benarkah?" ucapku lagi.
"Iya hanya sifat dingin dan novel terus." ucapnya. Aku tak membalasnya aku berjalan menuju kursi duduk terletak di sebelah renita dan meletakkan tas dan buku novelku di laci.
"Keluar yuk." ajak renita.
"Ya." jawabku. Dia menggandeng tanganku.
"Kamu pun gak berubah, hobi banget gandeng tangan aku." ucapku sambil menatapnya, dia hanya tersenyum melihatku. Lalu kami tegak di luar kelas.

Tak lama kemudian bel pun berbunyi kami langsung berbaris di lapangan.
Setelah semua siswa berbaris semua tiba tiba seorang laki laki maju kedepan dan mengambil mikrofon dan...
"Saya ucapkan selamat datang kepada siswa dan siswi yang baru masuk, Sebentar lagi osis akan mengadakan penggantian anggota setiap kelas mengusulkan maksimal 3 orang, saya selaku ketua osis mengucapkan terima kasih atas perhatiannya sebentar." ucapnya sambil menyerahkan mikrofon kepada guru di sebelahnya. Aku menatapnya sebentar.
"Sepertinya dia cowok yang tadi aku tabrak." pikirku.

Setelah dari lapangan kami masuk kelas. Tak beberapa lama kemudian seorang guru wanita masuk.
"Selamat pagi anak anak." sapa ibu itu.
"Pagi buk." balas semua siswa dan siswi.
"Pekenalkan nama ibu, Ratnawati. kalian bisa panggil ibu, ibu ratna atau ibu wati. dan pagi ini kita akan adakan pemilihan ketua kelas, wakil dan sekretaris." ucap ibu ratna.
"Baik buk." jawab semua siswa/i.
"Di sini siapa yang pernah menjadi ketua kelas?" tanya ibu ratna. Hanya ada dua orang laki laki yang mengangkat tangan.
"Oke kalian maju ke depan. dan yang pernah jadi wakil angkat tangan." ucap ibu ratna.
"Tere lo kan pernah jadi wakil, angkatlah tangan." bujuk renita. Aku tak berkomentar hanya diam saja. Akhirnya renita mengangkat tanganku.
"Renitaku sayang ngapain angkat tangan?" ucapku marah.
"Supaya lo jadi wakil." jawabnya santai.
"Tapi kamu musti jadi sekretaris ya." ucapku.
"Iya iya." jawabnya. Dan aku mengangkat tangan.

"Hanya satu? maju ke depan." tanya ibu ratna, Aku berjalan ke depan.
"Jadi siapa yang mau jadi sekretaris?" tanya ibu ratna. Lalu renita pun angkat tangan.
"Gak ada yang minat cuma satu?" tanya ibu ratna bingung.
"Ya udah kamu maju ke depan." sambung ibu ratna, Lalu renita maju ke depan dan tegak di sampingku.
"Oke setelah ibu lihat lihat ketuanya kita lakukan secara voting. yang di kanan namanya siapa?" tanya ibu ratna.
"Rahman bu." jawabnya.
"Kamu?" tanya ibu ratna sambil menunjuk yang disebelah kiri.
"Steven." jawabnya.
"Jadi siapa yang milih rahman jadi ketua kelas angkat tangan?" ucap ibu ratna. Cuma ada 10 orang yang angkat tangan tidak termasuk aku dan renita.
"Jadi sudah pasti yang jadi ketua kelas kita adalah steven dan karena yang mau jadi wakil dan sekretaris masing masing satu jadi langsung ibu angkat aja, nama kamu siapa?" tanya ibu kepala sekolah sambil menunjukku.
"Teresia." jawabku datar.
"Kamu?" sambil menunjuk renita.
"Renita bu." jawab renita lembut.
"Dan kalian juga akan ikut anggota osis. kalian dipersilakan kembali duduk." ucap ibu ratna. Lalu kami kembali duduk.

Acak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang