THE END

63 7 0
                                    

PART 3

Di dalam mobil.
“Kita ke mana?” tanyaku.
“Banyak nanya.” ucapnya datar masih fokus menyetir mobilnya. Aku mengeluarkan hpku.
“Sekarang tutup mana lo.” ucapnya sambil mengulurkan selembar kain.
“Gak mau.” jawabku.
“Cepat aja lah.” ucapnya, memberhentikan mobil dan mengikat kain itu menutupi mataku.
“Entah apa yang kurasakan? apa aku harus senang? bisa saja? kenapa dia begitu baik? virus apa yang telah mengubahnya?” begitu banyak pertanyaan yang berputar di otakku dan kejadian kejadian yang kulewat bersamanya.

Tak lama kemudian
“Yuk turun.” ajak ko devin.
“Lo lupa ya mataku lo tutup.” ucapku.
“Iya sorry, janganlah marah.” ucapnya sambil turun duluan. Dia membukakanku pintu dan menggengam tanganku menuntunku turun.
“Sekarang bisa dibuka penutup matanya?” tanyaku. Dia tak menjawab hanya menuntunku berjalan.
“Sekarang lo boleh buka penutup matanya.” ucap ko devin. Aku langsung membuka penutup mataku.
“This is very nice, where do you know I like a place like this?” ucapku sambil tersenyum dan menatapnya.
“No need do you know I know from which important do you like the place of this?” ucapnya sambil membalas senyumku.
“I really like this place.” ucapku, Aku kembali menatap pemandangan yang begitu indah.

Angin kencang memghembus dengan cepat membuat badanku terasa menggigil.
“Kamu kedinginan ya?” tanya ko devin.
“Enggak kok.” jawabku.
“Kamu bohong kan?!” ucap ko devin, sambil berlalu kearah mobilnya dan tak lama kemudian kembali lagi.
“Nih pake scarf ku.” ucapnya sambil menyodorkan scarfnya kearahku.
“Gak usah koko ada yang pake.” ucapku lembut sambil menahan dinginnya terpaan angin. Tampa mengucap sepatah kata pun ko devin langsung memakaikan scarfnya dileherku.
“Terimakasih scarfnya.” ucapku sambil tersenyum menatapnya.
“Sama sama.” dia membalas dengan senyum termanis yang pernah dia aku lihat.

“Sejak kapan kamu belajar panggil kau dengan sebutan koko? biasanya lo gue? kenak virus apa?” ucap ko devin sambil masih menatapku. Aku mengalihkan pandanganku.
“Hei..?!” panggilnya. Aku masih diam saja.
“Hei..?! ada yang salah dengan pertanyaanku tadi?” tanyanya.
“Aku aja yang salah nilai ko devin waktu awal.” ucapku pelan sambil menundukan kepalaku karena malu.
“Biasa aja.” ucapny lembut sambil menepuk bahuku. Aku masih saja menundukan kepalaku.
“Hei.?! angkat kepala kamu.” ucap ko devin.
Aku masih tak bergerak sedikit pun.
“Hei..?!” ucapnya lagi sambil mengangkat kepalaku dengan memengang daguku. Dia tersenyum mematapku, Aku hanya tersipu malu melihat caranya menatapku.
“Kenapa hatiku berdebar cepat? apa aku jatuh cinta padanya?” gumamku.
“Kamu tadi bilang ada?” tanya ko devin.
“Dia bisa mendengarnya.” pikirku.
“Hei..?!” ucapnya lagi.
“Apa?” tanyaku sedikit terkejut.
“Kamu melamun ya?” tanyanya.
“Enggak kok.” ucapku pelan.
“Kamu tunggu sini bentar aku mau beli sesuatu.” ucapnya sambil berjalan pergi meninggalkanku.
“Ke mana?” tanyaku.
“Bentar aja kok, aku kan pake mobil.” jawabnya.
“Kenapa dia baik banget ya hari ini?” pikirku. Aku hanya duduk di rumput sambil memandang pemandangan.

Sekitar 20 menit kemudian.
“Hei..?! sudah lama nunggu ya? nih buat kamu..” ucapnya sambil jongkok disampingku.
“Es creem?” tanyaku binggung.
“Ya ambil kesukaan kamu kan corrneto matcha.” ucapnya.
“Thx.” ucapku sambil mengambil es cream dari tangannya.
“Senyum dong.” ucapnya sambil duduk disampingku. Aku pun tersenyum menatapnya.
“Gitu dong baru cantik.” ucapnya.
“Siap makan es cream aku mau ngajak kamu kesuatu tempat even nice than this place.” ucapnya.
“Is it true?” tanyaku sambil menatapnya.
Dia hanya tersenyum tanda iya.
Setelah siap makan es cream kami menuju tempat yang dia bilang lebih bagus dari tempat sebelumnya.

“Ko devin pencinta alam?” tanyaku mencoba membuka bicara.
“Maybe.” ucapnya.
“Kujamin kamu pasti lebih suka tempat ini. karena ini juga merupakan tempat favoritku.” ucapnya.
“Maybe.” ucapku.
“Kamu mengikuti kata kataku.” ucapnya.
“Maybe.” ucapku lagi.
“Yuk turun, Udah nyampe.” ucapnya. Kami pun turun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Acak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang