Ini sudah satu minggu sejak Namjoon memanggil Jungkook ke ruangannya dan dalam selang waktu itu pula Namjoon melihat perubahan drastis dari seorang Jeon Jungkook.
Tubuh Jungkook semakin terlihat kurus membuat banyak aduan ke meja kerjanya bahkan Mingyu menangis tersedu saat dengan sengaja melihat percakapan antara Jungkook dan Jimin.
Buku itu bahkan Mingyu remas kuat-kuat, dan semakin kalut mengadu kepada Namjoon. Bukan hanya di sekolah, di rumahpun Jungkook semakin masuk ke dalam fantasinya, membuat maid yang berada di sana menyeka air mata atau mengelus dada mereka pelan-pelan. Sejak hukuman itu, intensitas Jungkook di balkon semakin sering dan juga semakin sering pula meninggalkan tugas-tugasnya, membuat Sanghyun dengan senang hati menampar atau mencambuk Jungkook.
Sehingga kini, Paman Lee meringis sedih saat melihat wajah memar Jungkook atau saat Jungkook meringis begitu melakukan pergerakan karena punggungnya yang lecet dan belum diobati.
Drastis, membuat Namjoon semakin ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Jungkook, karena Namjoon tahu kalau Jungkook bukanlah anak nakal yang hobi berkelahi dan memiliki musuh.
Hingga kini, Namjoon memutuskan untuk mencegat Paman Lee, mengajak sang supir berbicara tentang Jungkook.
"Katakan dengan jujur, apa yang terjadi dengannya?"
Namjoon langsung bertanya, sembari menunjukkan sebuah foto yang memperlihatkan ada baret merah di tepi punggung Jungkook yang tidak tertutup seragam latihan. Kai yang mengambilnya atas permintaannya untuk kemudian dia tanyakan kepada seseorang yang mungkin bisa memberinya penjelasan.
Paman Lee menunduk kemudian memberikan satu bungkus permen kapas kepada Namjoon dan tentu saja membuat laki-laki itu bingung.
"Aku tidak membutuhkan cemilan kekanakan ini dan ...."
"Tuan muda Jungkook membeli ini setiap paginya. Dia juga menyampaikan keinginan tersiratnya pergi ke taman bermain. Bersenang-senang seperti teman-teman sebayanya. Dia selalu menanyakan pertanyaan yang sama dan melakukan hal yang sama. Belakangan semua itu semakin intens, Tuan Muda pernah makan malam sendiri tapi dia akan bercerita bahwa dia makan malam bersama keluarganya. Ssaem, bantulah kami mengatakan ini kepada Ayah dan Ibunya." Namjoon tertegun dengan permohonan itu, tertegun begitu panjang.
"Tolong, Tuan Muda terlihat sangat tersiksa dan mencoba mempertahankan kewarasannya. Tolong, sebelum semuanya terlambat."
________
Namjoon mengetukkan jemarinya di meja, begitupun dengan Mingyu yang mengikuti apa yang dilakukan kakaknya.
"Hyung, bagaimana kalau kau membawakan catatan Jungkook yang berisi percakapannya dengan Jimin?"
Namjoon tersenyum kemudian mengangguk pelan, mencoba mencari resiko yang mungkin terjadi. Namjoon akhirnya mengerti dan memahami situasi yang dialami Jungkook, Paman Lee menceritakan semuanya secara gamblang dan jelas. Membuat Namjoon harus segera bertindak, karena bagaimanapun mental Jungkook mulai terganggu dan rusak karena tekanan-tekanan itu. mental yang bahkan belum stabil dan dipaksa menjadi stabil.
Sehingga, terciptalah keputusan untuk membicarakan hal itu dengan dua orang yang memiliki status sebagai orang tua Jungkook. Jeon Sanghyun dan Han Jinna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect -The Series- [COMPLETE]
Fiksi PenggemarIni tentang kesempurnaan yang hanyalah sebuah penilaian, ini tentang kesempurnaan yang ingin membuktikan, bahwa apa yang dilihat belumlah tentu benar. Ini tentang kesempurnaan yang mungkin kita lihat dari orang lain, namun percayalah semua orang mem...