AM 1:My PreWedding

618 40 9
                                    

Dengan berbagai pertimbangan ,lapak yang lama udah resmi aku akhiri dan beralih ke lapak Awesome Mate tapi maafkan daku yang tergoda oleh Vote dan Koment Ders...

Kali ini aku akan membuat kalian mau gak mau harus tekan bintang dulu baru bisa menikmati ceritaku dengan kata lain,cerita akan tampil setelah Vote dianggap mencukupi..

Dan please.. hentikan kalimat provokatif saat kalian komentar,tahu gak,aku tuch sedih banget bacanya,aku ini cinta damai Ders jadi kadang saat ada koment yang seakan gak menghargai tulisanku aku memilih diam dan membiarkan saja.Aku masih ingat kok niat awalku menulis di sini itu apa yach..meski kadang galau juga nglihat Vote dan Koment yang segitu2 ajah, namanya juga manusia Ders...gak lepas dari salah dan dosa,tapi lkepas dari itu semua aku hanya ingin berkarya dan sekarang aku bakalan ngepost banyak cerita dan mana yang paling banyak peminatnya itu yang akan kukerjain duluan...

Love U dERS mmmmuuuaaach.....

Rabu,11 Juli 2018


"Sudah semua Nay?"tanya Affan sambil memeriksa koper Naya sekali lagi.

"Sepertinya sudah semua mas"jawab Naya sambil menenteng beberapa paperbag

"Kenapa itu gak dimasukkan sekalian,koper yang satunya masih kosong"tegur Affan ,gak ingin Naya kesulitan.

"Nggak papa kok mas,aku tenteng aja kan gak berat,koper yang satunya sengaja dikosongin untuk tempat oleh2 nanti"kata Naya dan entah kenapa saat matanya bertemu pandang dengan mata hitam Affan,wajahnya langsung memanas dan buru2 mengalihkan pandangan ke arah lain.

Affan tahu kalo Naya sengaja menghindarinya setelah kejadian semalam,dan beberapa kali digodanya gadis itu dengan tiba2 menghampirinya atau langsung berdiri di hadapannnya seperti sekarang ini membuat Naya kegelapan,terburu2 membalikkan badannya.

"Nay.kou kenapa?"tanya Affan sambil mengambil paperbag yang dibawanya.Naya gak bisa membantah saat Affan memasukkan paperbag itu ke dalam koper sebelum kembali menatapnya intens.

"Ng... ii itu,aku lupa meriksa kran air di kamar mandi"Naya ingin lari ke kamar tapi dia menjerit kecil saat tubuhnya tiba2 terasa melayang.

"Kou malu karena semalam ya?"Affan mengangkat tubuhnya dan mendudukkan Naya di pangkuannya membuat tangan Naya reflex mengalung di lehernya.

"Mas..."rajuk Naya,merasa wajahnya benar2 semerah tomat dan suhu tubuhnya tiba2 berubah menjadi hangat mendekati panas.

"Seharusnya kou sudah tidak malu karena semalam bukan pertama kalinya kita seintim itu"Affan menatapnya lekat dan seperti biasa,Naya kebingungan memutar matanya dengan tangan yang masih memeluk leher Affan.

"Aku minta maaf mas.. karena gagal lagi"ucapnya tertunduk,masih tak berani menatap mata Affan,mengingat kembali kejadian semalam.Semuanya seperti dejavu meski alasan kegagalan semalam berbeda dengan kejadian sebelumnya.

Naya masih ingat,malam di mana paginya Affan menyerahkan diri ke kantor polisi, keduanya saling mencumbu dan Naya bahkan sudah tak memakai sehelai benangpun namun kemudian Affan tiba2 berhenti saat melihat ada resah dan ketakutan di mata Naya. Meski gadis itu meminta meneruskannya dan bilang tidak apa-apa tapi Affan tahu saat itu sebenarnya Naya masih belum siap menyerahkan diri seutuhnya padanya dan Affan akan merasa menjadi seorang bajingan jika berani meneruskannya,karena itu dikecupnya kening Naya lalu diambilkannya Naya kemeja dan memakaikannya.

"Kou tahu pasti,keinginanku untuk menyentuhmu begitu besar Nay,setiap melihatmu setiap itu pula aku menginginkanmu dalam dekapanku dan kou harus tahu betapa selama ini aku sangat menahan diri saat di dekatmu,demi Tuhan..sekarang aku benar2 ingin menjamahmu tapi aku tahu,masih ada ketakutan di matamu dan aku harus berhenti karena aku ingin melakukannya di waktu yang tepat dan di saat kou benar2 telah siap,karena itu,untuk sekali ini saja,aku ingin bersikap tidak egois padamu"

Awesome MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang