AM 10 : Cobaan

409 26 7
                                    

Hai Ders... Yup!!i know... ini kelewat lama dari yang dijadwalin tapi sumpahhh,kerjaan banyak banget dan aq pulang baru tanggal 30 September kemaren,so... banyak yang harus dibenahin dan terpaksa jadwal publis mundur dan mundur lagi.I'm sorry,gak janji sih tapi mudah2an tiap minggu bisa update setelah ini,tengkiyuuuu and love u so much.....

Affan mematikan lampu di ruang tamu setelah para iparnya pamit pulang.Mereka akan datang lagi besok.Karena anak-anak masih sekolah jadi yang menginap hanya ayah dan bunda.

"Kalo ada sesuatu,ayah bisa memencet tombol ini,kami ada di kamar sebelah"Affan memberi tahu ayah mertuanya sebelum pamit ke kamarnya.Di sana Naya sudah tertidur tanpa berganti pakaian.Sangat perlahan Affan melepas pakaian Naya dan menggantinya dengan piyama lalu mengatur suhu ruangan,baru duduk memijat kaki Naya perlahan. Merasa nyaman,Naya mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap sambil sesekali mengigau.

"Telapak kakinya mas.."Affan yang sudah meraih telapak tangan Naya akhirnya meletakkannya kembali dan meraih telapak kaki istrinya mulai memijat dengan kekuatan tepat.

"Bawah lutut..agak ke bawah dikit mas.." baru saja Affan memijat telapak kakinya,instruksi Naya sudah berpindah lagi.

"Pahanya mas..."Affan tersenyum,tak memindahkan tangannya hanya merubah posisi duduknya.

"Punggungnya juga pegal mas..."rengek Naya.

"Mm.."sahut Affan,tetap memijat telapak kakinya tak merubah posisi dan benar saja,tidak lama Naya yang sudah merem,tiba2 merubah haluan lagi.

"Leherku rasanya mau patah mas...". Affan hanya berdehem,sebagai dokter yang rajin membaca berbagai buku pengobatan,dia sudah hafal dimana letak titik2 tubuh manusia yang harus ditekannya untuk menghilangkan rasa pegal yang diderita istrinya.Untuk beberapa saat Naya terus saja mengigau menyebutkan semua bagian tubuhnya yang sakit dan malam ini sejarah benar2 terjadi,untuk pertama kalinya dalam masa sucinya Affan tidak menyentuhnya kecuali untuk memijat saja.

Entah berapa jam,Affan memijatnya yang jelas saat bangun Naya merasa tubuhnya benar2 segar.

"Masih pegal semua?"seperti biasa,Affan yang bangun duluan sudah duduk rapi menyapanya.Naya menggeleng."Rasanya kayak habis di massage mas"kata Naya sambil memutar badannya,membuat Affan langsung menciumnya gemas.

"Bukan rasanya,semalam suamimu ini beneran beralih profesi jadi tukang pijat"ujarnya tanpa menghentikan ciumannya membuat Naya terkikik geli,sebenarnya samar2 dia ingat Affan memijatnya tapi sesekali bolehkan dia menggoda suaminya.

"Bunda sudah menunggumu di bawah,cepet mandi dan sholat dulu"

"Kenapa mandi?kan semalam gak bercinta"suara Naya terdengar malas.

"Oo..jadi harus bercinta dulu biar mau mandi ..."mata Affan berkedip penuh bahaya membuat Naya melempar selimut dan segera melarikan diri.

"Gak perlu,aku mau mandi sekarang kok.."Naya melompat turun dan segera membersihkan dirinya,tawa renyahnya terdengar membuat Affan geleng2 kepala,sambil merapikan selimut yang berantakan.Punya istri sedikit jorok itu benar2 cobaan untuk dokter yang gila kebersihan dan kesehatan seperti dirinya.

Tepat pukul 06.30 ,EO yang mereka pesan dan mengatur segalanya,Naya hanya perlu menunjuk kesana sini.Affan sudah memberi peringatan keras agar dia tidak kecape'an jadi Naya tidak mengangkat bahkan satu tissuepun.

Acara syukuran diadakan di lantai satu apartement mereka,Teman Naya datang berombongan,sejak memasuki gerbang hunian elit itu mereka harus melewati beberapa pos pemeriksaan,karena Naya sudah memberi tahu sebelumnya apa saja yang harus dibawa dan Affan juga sudah melapor,keseluruhan proses tidak berlangsung lama.

Awesome MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang