Sequel Imperfect Mate
Memiliki pasangan yang luar biasa???membuatmu bahagia atau justru menghantuimu,membuatmu takut bahwa mungkin saja kou tidak bisa mengimbanginya???
WARNING!!MATURE CONTENS DETECTED.
DISARANKAN MENIKAH DULU SEBELUM MEMBUKA LAPAK...
Ini adalah cerita spesial Ramadhan ya,kenapa??karena next story AM seperti biasa ada scene dewasa yang nggak lulus sensor di bulan mulia ini ,jadi episode "Pertengkaran " akan di publish saat lebaran,okeyyy...
Happy Reading and tinggalin Vote,koment and share,itung-itung nambah pahala di bulan puasa ders..
Jum'at,15 Mei 2020
******
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ramadhan pertama setelah lamaran
"Sudah di rumah?"nada tanya itu terdengar datar.
"Sudah..."Naya juga menjawab asal-asalan sambil melepas hijabnya.Sejenak suasana hening karena Affan jelas bukan pembicara yang baik dalam komunikasi antar pasangan,apalagi menurut Affan Naya juga type pasangan yang sangat susah diajak bicara jadi keheningan itu bertahan hampir 2 menit sebelum kalimat berikutnya.
"Akhir pekan depan,mama mengundangmu buka bersama di rumah,aku akan menjemputmu" bukannya bertanya apakah Naya bisa atau tidak,Affan seperti langsung menyampaikan keputusannya membuat Naya tidak senang.
"Aku harus mengecek jadwalku dulu,kantor sepertinya juga mengadakan bukber pekan depan"ujarnya dan lagi-lagi hening..
"Kalau begitu kabari aku segera,istirahatlah...."kata Affan setelah beberapa saat sebelum akhirnya menutup panggilan sambil menarik nafas panjang,hahg...kapan hubungan mereka akan membaik jika terus seperti ini....
****
"Bund..."panggil Naya bermaksud protes,jujur dia mau melakukan apa saja perintah bunda kecuali satu hal itu.
"Itu sudah tradisi Nay...,setiap memasuki minggu ke-3 Ramadhan,semua anggota berkumpul untuk berbuka dan sahur bersama,mbak Arin yang jauh saja dibela-belain datang"bunda menjelaskan dengan sabar berharap putri bungsunya tidak keberatan lagi dan bergegas menelpon Affan,mengundangnya berbuka bersama di rumah.
"Tapi dia belum jadi keluarga kita bund dan kita juga nggak tahu kebiasaan makannya seperti apa,takutnya dia nggak biasa dengan makanan kita"
"Apanya yang beda,pas habis lamaran Affan makan aja tuh,waktu kamu ambilin makanan" sahut Arin."Bilang aja kamu nggak mau ngundang"lanjutnya membuat Naya kesal,sabar—sabar...lagi puasa
"Bukan begitu mbak,masalahnya dia itu..."
"Ya ampun Nay,bisa nggak manggilnya lebih sweet gitu"sela Awa."Masak manggil suami sendiri dia sih"lanjutnya.
"Selama belum tercatat di KUA ,Kami belum 100% jadi suami istri mbak!!"suara Naya mulai bete,jujur jika mbak Awa datang situasinya akan makin mengesalkan dan benar saja.
"Astaga jadi kamu marah gegara belum resmi menikah??"Awa dengan gaya cueknya pura2 melotot kaget."Ayaah....Naya minta diantar ke KUA sekarang juga!!!"
"Mbak Awaaaa!!!"geregetan,Naya meledak betulan.
"Nggak usah ngegas Nay,slow aja kali,inget lagi puasa lho.."Awa mengelus dadanya.
