Bathroom

24.6K 185 0
                                    

Kedua orang itu kini saling memeluk di ranjang. Setiap membelai wajah Jeanne, Aldrich tak tahan dibuatnya. Bibir, mata, dan desahannya adalah candu. Sesekali Aldrich mengecup bibirnya.

Waktu menunjukkan pukul 3 dini hari, mereka sadar harus kembali ke rumah karena urusan pekerjaan. Jeanne hendak bangkit untuk memungut pakaiannya yang kini berserakan tetapi Aldrich menghentikannya. Ia menarik tubuh kecil Jeanne dan didudukkan di pangkuannya. Kemudian mulai mengelus punggungnya nakal, dan membuat wanita itu menggeliat. Mereka bahkan masih tidak berpakaian.

"Ahhh Aldrich kumohon hentikan",katanya pelan.
"Bagaimana jika aku tidak mau?" jawabnya santai sambil memijat pinggul Jeanne.
"Arghh aku benar benar harus mandi dan segera pergi aku perlu keluar kota"
"Kalau begitu akan kumandikan kamu hingga tak ada satu inci pun yang terlewat"
"Mungkin aku harus mandi dua kali jika kau ikut." jeanne berbalik badan dan mengecup bibir Aldrich singkat kemudian menuju kamar mandi.

Aldrich hanya menyeringai melihat perlakuan yang diterimanya. Memandangi tubuh itu dari belakang, namun badannya mendadak panas, dan nafasnya tak karuan ketika mendengar suara air.

Ia yakin wanita itu sekarang dalam keadaan basah. Membayangkannya saja sudah membuat ia gila,  padahal baru tadi ia menarik tubuh darinya. Lagi lagi suara air, Jeanne pasti sedang membaluri tubuhnya dengan sabun,  menggosok setiap bagiannya, licin dan wangi.

Aldrich menelan ludah, menyingkirkan selimut yang menutupinya dan berjalan menuju idamannya.

GODDESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang