Kenapa orang asing yang datang padaku. Kukira dia Jakc, pantas saja dia tidak antusias walau aku tak melawan perlakuannya. Meja bartender terlihat dari sini, lalu aku menangkap Chris sedang menatap ke arah kami seolah berkata 'aku menyesal'.
Aku menghempaskan badan ke sofa disampingnya. Ini memang bukan kali pertama aku berinteraksi dengan stranger di club,tapi pertemuan kami yang seperti ini benar benar baru pertama aku mengalaminya.
Kupejamkan mata beberapa detik dan berfikir kapan pria ini akan sadar.Dengan segala pikiran yang terlintas dikepalaku rasa penasaran untuk melihat wajahnya pun muncul. Aku berbalik dan membuka mata. Arghh!! Kali ini aku yang terkejut hampir saja aku mengeluarkan kata kata umpatan. Wajah kami hanya berjarak lima senti, ia menatapku sangat lekat dengan tatapan yang tegas tapi ada kelembutan disana, bukan tatapan pemburu tapi justru mata itu yang membuatku merasakan panas disekujur tubuh sangat bergairah sudah lama aku tidak bertemu pemilik mata seperti itu.
Kalian tau, orang orang memanggilku 'The Goddess Seducer atau Good Seducer', entahlah. Menurut kabar, aku memiliki tatapan yang membuat seseorang kelabakan ,bergairah entah kenapa. Sedikit menggelikan, haruskah ku anggap itu sebuah prestasi. Sepertinya aku mulai gila. Tapi, sekarang aku mengerti.
Ia mencondongkan badannya padaku, wajah kami hampir tak berjarak. Harus kah aku berbicara lebih dulu atau kubiarkan saja dia?.
'Apa kau baik baik saja? '. Oh sial! Apa yang aku katakan. 'Kau bukan tidak sadar gara gara aku melakukan itu,kan?' sambungku.Ia tertawa geli mendengar pertanyaan yang kuberikan.
'Kau membuat ku malu, tapi aku tak akan meminta maaf. Dengan senang hati aku terima kecupanmu yang hangat namun singkat. Sayang sekali aku tidak sempat membalasnya.'
Damnn.. kataku pelan tapi dia pasti mendengarnya.
'Apa kau khawatir gara gara aku terhuyung setelah kau mencium tepat dibibirku? Aku baik baik saja,hanya rasanya memang memabukkan.' katanya sambil tersenyum.Tak habis pikir, pria ini benar - benar mabuk sepertinya. Tapi ini menarik, membuatku ini mengenalnya. Sudah lama sejak si brengsek itu pergi, aku merasakan hal seperti ini lagi. Sesekali harus kucoba julukan itu. Dan dia tidak terlihat seperti pria murahan lain yang datang berlalu padaku mengajak one night stand, meminta kepuasan dengan wajah putus asa, menjengkelkan.
' go home dude, you're drunk ' kataku santai sambil menyilangkan kaki.
' oh, tidak nona sampai aku tahu namamu ' katanya berbisik di telingaku dan membuat buluku merinding, benar benar tidak bisa ditebak.
'Jeanne' jawabku sambil menatap wajahnya yang sangat tampan. Tangannya membelai wajahku, ia menarik daguku ke arahnya sekarang bibirnya sejajar tepat dengan telingaku.
'Aldrich, ingat nama itu dengan setiap inci tubuhmu' lalu ia mencium pipiku.
'ow dude ini tidak baik' kataku sambil menatap matanya. Ia tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GODDESS
Любовные романы" The Great / Goddess Seducer", begitu sebutannya. Seorang wanita yang bahkan tak memiki minat menggoda siapapun, namun hal tersebut melekat seolah ia terlahir begitu. Bahkan ia sering bersikap dingin, tetapi tetap matanya memancarkan kemewahan. Co...