CONFESSION
>>>
.
Hari sudah semakin larut dan aku masih berkutat dengan buku dan tugas-tugasku di sebuah perpustakaan terbesar di daerah Gangnam, seseorang datang mendekatiku. "Yoongi-aa.." panggil seseorang dari depanku. Aku mendongak melihatnya. Dia seseorang yang aku kenal. Aku hanya melihatnya sekilas tanpa memberi balasan. "Yoongi-aa.." ulangnya lagi, aku yang sibuk menulis menatapnya serius saat berbicara.
Dia datang, batinku saat melihatnya.
"Kau sudah seharian disini, ayo kita pulang." Ajak orang itu ke aku yang seharian ini hanya menulis dan membaca di perpustakaan.
Aku menutup bukuku beranjak dari tempat nyamanku dan menyandang tasku.
"Seharusnya kau tidak perlu menjemputku. Aku bukan anak kecil lagi yang harus kau perhatikan setiap waktu seperti dulu." Ucapku dengan tanpa ekspresi. Dia hanya tertawa sembari kami berjalan menuju pintu keluar.
"Menurutku kau tetaplah si kecil aku yang manja dulu. Bukankah aku sahabat yang paling baik di duniamu Yoongi-aa." Ucapnya santai sambil mendorong pintu keluar untukku.
Aku tidak membalas ucapannya dan terus saja berjalan ke area parkiran dan menuju mobilnya. Dia juga membukakan pintu mobilnya untukku. Menurutku dia terlalu baik sekedar untuk menjadi temanku.
Drrt... drrttt.... Bunyi sebuah handphone menyadarkan orang itu dan mengangkatnya.
"Halo!" ucap seseorang disampingku ini.
"Iya mom, aku sudah jemput Yoongi." Dia berbicara dengan ibunya ternyata, tapi kenapa mereka menyebut-nyebut namaku?
"Haha.. tidak mom, aku tidak memaksanya kok, kami juga tidak mungkin makan malam diluar, aku kan sudah janji membawa Yoongi kerumah malam ini." Ucapnya lagi tanpa merasa bersalah membawa-bawa namaku, pakai tertawa pula.
"Iya, mom tunggu saja dirumah dengan Yeontan, kami sebentar lagi sampai." Ucapnya mengakhiri telfonnya dan mulai menghidupkan mobilnya, ia segera mengendarainya keluar parkiran.
Sedari tadi aku hanya diam menunggunya selesai menelfon tapi sekarang pun kami hanya saling diam.
"Kau tidak ingin bertanya sesuatu?" tanyanya ke padaku sambil tetap menyetir.
"Tidak ada." Balasku cepat.
"Ehm ok. Tapi apa benar kau tidak ingin membantah sesuatu?" Ucapnya lagi.
"Tidak." Jawabku singkat.
Selama perjalanan kami hanya diam dengan dia yang aku yakini selalu melihat kearahku sesekali. Mobilnya sudah sampai di pekarangan rumahnya. Dia pun masih dengan baiknya membuka pintu mobil untukku. "Yoongi-aa.." seru seseorang dari dalam rumah segera keluar dan langsung memelukku.
Aku hanya tersenyum mendapatinya memelukku.
"Sudah lama kau tidak kesini. Ayo masuk." Ajaknya kedalam.
"Yoongi-aa.. Bagaimana? Apa Taehyung mengganggumu? Dia tidak memaksamu kesinikan?" tanya wanita paruh baya yang memiliki senyum kotak yang manis. Aku hanya membalasnya dengan senyum dan berganti memandangi pria yang menjemputku tadi. "Tidak tante. Taehyung tidak memaksaku, tapi aku sedikit terkejut tiba-tiba saja dia menjemputku dan membawaku kemari." jelasku.
"Taehyungiee..!" seru ibu pria muda yang bernama Taehyung itu.
"Hehhe, sorry mom. Tapi kalau tidak seperti itu, dia belum akan pulang dari buku-buku itu dan tidak akan kesini lagi hari ini." Jelasnya tanpa kami suruh. "Ah sudahlah." Suruh ibunya ke dia. "Yoongi-aa, mommy tinggal masak dulu di dapur ya. Nanti makan malam disini aja ya." Suruh ibunya Taehyung. Aku hanya mengangguk sambil melihatnya berlalu ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT & DRABBLE | myg x bts ✔
Fanficstory & cover by : specialmsg_ Bahasa! myg x bts Just a simple fanfict drabble & oneshoot witn genre ; Fluff, romance, lil bit sad, etc Jangan lupa vomentnya. ©dae_