#5

1K 78 8
                                    

Ada informasi di bawah, tolong dibaca ya!
.
.
.
.
.
Terlihat pemuda berambut pirang pucat tengah sibuk dengan alat lukisnya, Inojin. Sai yang melihat perkembangan anaknya hanya bisa tersenyum dan memberi saran agar lukisan Inojin bisa lebih bagus dari dirinya.

" Kau melukis apa? " tanya Ino tiba-tiba membuat Inojin hampir terjungkal, " Sesuatu yang tidak penting. " balasnya.

" Dasar. "

Inojin hanya membalasnya dengan senyuman, " Inojin, Ayah dan Ibu mengajakmu untuk ke kediaman Uzumaki, kau bisa kan? " tanya ino.

" Tentu! "

" Kau terlihat begitu antusias, kenapa? " tanya Sai tiba-tiba membuat kedua pipi gembil Inojin memanas.

" Tidak apa, ada urusan yang harus ku selesaikan dengan Boruto. " dustanya.

" Menurutku dia akan menemui si manis Himawari. " ucapan Ino membuat anaknya salah tingkah, Sai yang mengerti ada kejanggalan pada Inojin hanya tersenyum, sepertinya dia memiliki firasat jika keluarga Shimura dan Uzumaki akan berbesan.

" Aa... Tidak kok, bu. "

" Dasar kau ini. Oh iya Sai- kun, bagaimana dengan acara pengubahan marganya? " tanya Ino antusias, Inojin yang mendengarnya hanya mengeryit bingung. Apa maksudnya? Untuk apa acar mengubah marga? Dan untuk siapa?

" Mungkin bulan depan. " jawab Sai, jangan lupakan senyuman bodohnya yang selalu terlihat memukau di mata Ino.

" Apa maksud Ayah dan Ibu? " tanya Inojin dengan tampang polosnya. Ya Tuhan.... Ino sangat gemas dengan anaknya yang ganteng+imut ini, " Ibu, are you okay? "

" Aaa... Ini acara pengubahan margamu. "

" Untuk apa? "

" Tentu untuk diganti dengan marga Shimura, sayang... Waktu kau lahir kakek Inoichi meminta Ayahmu agar kau diberi marga Yamanaka, dan setelah kau masuk SMA margamu boleh diganti dengan Shimura. " jelas Ino, Inojin hanya mengangguk paham.

" Jadi kau mau kan? Kau ini penerus Shimura. Kau satu-satunya putra kami. "

" Tapi... Yamanaka? "

" Ada paman Dei yang menyandang marga Yamanaka, bahkan dia memiliki 3 anak laki-laki. " kali ini Sai yang berbicara.

" Jadi Yamanaka sudah memiliki 3 penerus, tinggal Shimura yang belum. Kau bersedia kan, sayang? " tanya Ino+  puppy eyes yang membuat Inojin merasa kasihan, " Tentu, memang seharusnya aku menyandang marga itu, Ayahku kan seorang Shimura! "

Senyum tulus terukir di bibir Sai dan Ino, " Baiklah kalau begitu dua minggu lagi, lebih cepat lebih baik kan, sayang? " Ino mengangguk dengan semangat membuat helaian pirangnya ikut bergoyang.
.
.
.
.
.
Di kediaman Uzumaki.

Naruto POV.

Hari ini sangat melelahkan, aku harus mengurus perusahaanku sendiri, bolak-balik ke perusahaan Sasuke hanya untuk menuruti permintaan laknat-nya. Ughh!!!  Sangat menyebalkan!

Bagaimana tidak, si pantat ayam itu menyuruhku membeli dango yang kedai-nya cukup jauh dari perusahaan milik Sasuke, katanya untuk Sakura. Dan setelah aku kembali dia malah menyuruhku mengantarkan itu ke mansion nya, dia pikir aku ini pembantu pribadinya? Dasar Teme!!!!!

" Dia pikir jarak mansionnya dan Uchiha Corp itu dekat! Dasar bokong ayam kutilan!  " umpatku kesal.

" Naruto- kun... " oh suara istriku lembut sekali.... Kekesalanku pada Teme menghilang seketika diganti oleh cengiran bodohku. Kata Sakura dan Sasuke sih begitu,  padahal cengiranku ini membuatku semakin tampan, kata Hinata.

" Aa... Hinata- chan... "

" Kau terlihat lelah, aku sudah masak makan malam, sekarang kau mandi dulu ya. Keluarga Shimura akan datang satu jam lagi. " perhatian sekali istriku ini....

" Baik Hime. "

Hampir saja aku lupa, hari ini kan aku ada pertemuan dengan keluarganya si zombie itu. Oke, padahal aku berharap keturunan Sai dan Ino itu normal, maksudku seperti Boruto dan yang lainnya, tapi ini malah lebih parah daripada Sai si zombie itu. Kulitnya yang pucat seperti Sai dan rambut pirang pucatnya, mata aquamarine- nya yang terlihat lebih pucat daripada milik Ino, oke dia lebih mirip makhluk albino, dan tentu saja Boruto lebih keren.

" Papa! " ouchh itu suara manis putriku.

" Iya sayang? " tanyaku dengan suara yang lembut, kalian tau? Aku dilarang berbicara dengan nada yang tinggi, emm... Maksudku terlalu bersemangat oleh Hinata.

" Malam ini Inojin- nii akan kesini kan? " tanya Himawari dengan pancaran matanya yang polos, mirip sekali dengan Hinata.

" Iya, sayang... Baiklah, papa mandi dulu ya. "

" Ha'i!  "

Naruto POV end.
.
.
.
.
.
Keluarga Shimura sudah sampai di mansion keluarga Uzumaki, beberapa pelayan menyambut keluarga Shimura dengan sangat baik.

" Naruto- sama, keluarga Shimura sudah datang. " ucap Tamachi, kepala pelayan di mansion Uzumaki.

" Oh, baiklah kami akan turun, ayo Hinata- chan. "

" Iya, Naruto- kun. "

Kini keluarga Uzumaki sudah berhadapan dengan keluarga Shimura, sejak tadi dua kepala keluarga itu hanya menampilkan wajah datar membuat dua wanita yang berada di sisi mereka hanya menatap jengah.

" Sampai kapan kalian terus bertatapan seperti gay? " perkataan Ino yang menohok membuat Naruto tersedak ludahnya sendiri, " Dasar baka Naruto. " ucapnya sarkas.

" Apa kau sudah merasa lebih baik? " tanya Hinata lembut dibalas anggukan oleh Naruto.

" Baiklah, bagaimana dengan rencana kita? " kini kepala keluarga Shimura yang berbicara.

" Rencana apa,  Ayah? " tanya Inojin.

" Kami akan menjodohkanmu dengan Himawari. "

Mata Himawari berbinar senang mendengar ucapan Sai, begitu pula dengan Inojin, tapi dia mencoba untuk tenang dengan hanya memasang senyumannya.

" Sepertinya mimpimu terwujud, bro... " Boruto menaik turunkan alisnya berniat menggoda Inojin.

Inojin hanya memberinya senyuman, " Setelah ini, kapan kau akan jujur pada Sarada, hm?"

Blushh...

" A-apa mak-sudmu? " tubuh Boruto bergetar dan wajahnya sudah memerah karena malu. Naruto mati-matian menahan tawanya-

" BWAHAHAHAHAHAHAHA!!!! " -dan sekarang sudah meledak.

Hinata hanya terkikik dan Ino sudah tertawa seperti orang kesurupan sambil menarik-narik rambut Sai, " Jadi kau menyukai Sarada, Boruto? " tanya Sai.

" Umm... Sudahlah! Kalian ini merepotkan, jangan menertawakanku lagi! "

" Itu sangat lucu, boy. "

" Hufftt!!! " Boruto menghentakkan kakinya kesal lalu pergi ke kamarnya.

" Tapi kudengar, Sarada sudah menjadi kekasih Iwabe. "
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Apa sebaiknya cerita ini di unpublish ya?

Karena banyak yang ga kasih vote. Bukannya fang ngemis vote dari kalian, tapi setidaknya hargailah. Nyari ide, nyari waktu, ngetik, itu sulit sekarang, karena banyak tugas.

Jadi komen dibawah ya

1. Unpub
2. Lanjut

Suara kalian jadi penentu lanjut tidaknya cerita ini.

Terimakasih.

HEART 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang