Chap 25

4.7K 585 99
                                    

"Mow??!!" Namjoon sangat panik dan langsung bergegas ke kamar sikembar, saat mendengar pernyataan Chimchim.

Chimchim pun ikut berlari mengikuti Namjoon dibelakangnya.

Sesampainya dikamar sikembar, Namjoon melihat Taetae yang sedang bersusah payah menyelimuti tubuh Jin yang tergeletak dilantai. Namjoon segera menghampiri mereka, lalu memangku kepala Jin dilengannya.

"Jin, bangun sayang. Ada apa denganmu?!" Ujar Namjoon berusaha membangunkan Jin dengan menepuk pelan pipinya. Tetapi Jin tak kunjung sadar dan Namjoon tambah panik saat melihat wajah Jin yang begitu pucat.

"Mama cenapa Pa?" Tanya Taetae dengan muka sedihnya.

"Papa harus membawa Mama ke rumah sakit. Kalian dirumah bersama Sikyung Ahjuma ya"

"Cidak mau, kami ingin ikut Mama *hiks*" Pinta Chimchim sambil terisak.

Namjoon yang tidak mungkin melanjutkan perdebatan ini, akhirnya membawa Jin ke rumah sakit bersama dengan sikembar.

Setelah menempuh perjalanan 10 menit, akhirnya mereka sampai dirumah sakit. Didepan sudah ada tim medis yang siap menangani Jin. Diperjalanan tadi, Namjoon sempat menghubungi pihak rumah sakit, sehingga Jin langsung bisa mendapat penanganan begitu sampai di rumah sakit.

Namjoon dan juga sikembar duduk diruang tunggu UGD. Sikembar yang biasanya cerewet dan selalu bertanya, kini mereka hanya diam sambil menundukkan kepalanya. Namjoon senantiasa merangkul dan memeluk mereka disetiap sisi lengan Namjoon.

"Mama pasti baik-baik saja. Kalian jangan khawatir ya" Ujar Namjoon pada sikembar.

Namjoon sendiri sebenarnya juga begitu takut dengan kondisi Jin yang tiba-tiba tak sadarkan diri tadi. Tetapi sebagai Papa sikembar, Namjoon tidak ingin terlihat lemah. Justru Namjoon harus menjadi kekuatan bagi anak-anaknya.

30 menit berlalu....

Akhirnya pintu ruang UGD terbuka, dan muncul lah Dr.Jung.

"Bagaimana Dok?" Tanya Namjoon yang langsung berdiri, begitu juga sikembar yang memeluk kedua kaki Namjoon.

"Tekanan darah Jin sangat rendah, dan itu dipicu karena tingkat stress yang berlebihan. Mungkin ada sesuatu yang dipikirkan oleh Jin, hingga membuatnya stress. Kondisi sekarang sudah lebih stabil, besok pagi kemungkinan Jin sudah bisa pulang"

Namjoon bernafas lega dengan pernyataan Dr.Jung.

"Adik bayi cidak cakit kan Doktel?" Tanya Chimchim.

"Adik kalian baik-baik saja kok. Kalian tidak usah khawatir" Jawab Dr.Jung sambil terkekeh kecil.

.

.

Jin kini sudah berada diruang inap. Sikembar sudah dipulangkan oleh seorang supir dengan berbagai bujukan yang Namjoon berikan. Kini tinggal Namjoon yang menemani Jin.

Namjoon duduk disamping ranjang Jin sambil memegang tangannya.

Perlahan mata Jin terbuka, dan Namjoon langsung berdiri lalu mendekatkan dirinya ke wajah Jin.

"Eunghh.... Aegi-neun...?" Pertanyaan pertama yang Jin ucapkan.

"Bayi kita baik-baik saja, kamu tenang saja sayang" Jawab Namjoon lalu mengelus puncak kepala Jin.

"M-mianhae, aku membahayakan bayi kita" Ucap Jin dengan suara yang masih lemah.

"Jangan menyalahkan dirimu. Sebenarnya apa yang sedang kamu pikirkan, sehingga membuatmu stress?"

Like A DustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang