Chap 30

4.8K 566 81
                                    

Setelah mobil Nyonya Kim pergi dari rumah Namjoon, Namjoon kembali masuk ke dalam dan menutup pintu rumahnya. Betapa terkejutnya Namjoon, saat melihat Jin sudah berada di balik pintu dengan wajah yang terlihat basah.

"J-jin... sejak kapan kamu disini?" Tanya Namjoon sedikit terkejut.

Jin tidak langsung menjawab dan hanya memandangi Namjoon dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu mendengar semuanya?" Tanya Namjoon dengan ragu.

"Jadi... apa aku benar-benar dibuang oleh keluarga kandungku sendiri?"

"Bukan begitu Jin, itu-...."

"Tolong... jangan bahas ini lagi" Ucap Jin.

Namjoon memutuskan untuk diam dan tidak berbicara lagi mengenai hal itu. Lalu membantu Jin untuk ke kamarnya, meninggalkan sikembar dan Kookie diruang tengah sementara.

Chimchim dan Taetae melihat raut wajah Mama dan Papanya sedikit muram, berinisiatif untuk menjaga Kookie diruang tengah.

"Kukki-ah, Mama cepeltinya macih lelah. Kukki cekalang main cama Chim Oppa dan Tae Hyung dulu ya. Papa cedang menjaga Mama dulu" Ujar Chimchim sambil tangannya mengelus tubuh Kookie.

.

.

.

Setelah Jin meminum obatnya, akhirnya dia tertidur lelap. Namjoon masih setia mendampingi Jin disisinya, setelah memberi pesan pada Sikyung Ahjumma untuk mengawasi sikembar dan Kookie diruang tengah.

Namjoon sungguh ditengah kegalauan, antara melanjutkan penyelidikannya mengenai keluarga kandung Jin, atau berhenti sampai disini saja. Karena melihat reaksi Jin yang masih belum siap menerima kenyataan yang menyakitinya, membuat Namjoon tidak tega untuk menyakiti hati Jin.

"Kamu tidak sendiri Jin" Lirih Namjoon lalu mengecup kening Jin dan meninggalkan kamar Jin.

Namjoon berjalan keluar kamar Jin dan berniat mengecek keadaan ketiga buah hatinya.

Sepertinya Namjoon membutuhkan cuti panjang, mengingat kondisi Jin yang belum pulih sempurna dan juga si Kookie yang membutuhkan perawatan karena belum genap 1 bulan.

Minggu depan sikembar juga sudah memasuki hari pertama mereka bersekolah TK. Hal ini menambah waktu Namjoon yang semakin sibuk mengurus keluarga kecilnya ini.

Namjoon memasuki kamar sikembar. Dilihatnya sikembar yang tertidur pulas, dan yang membuat Namjoon sedikit terkejut adalah si Kookie yang juga tidur ditengah-tengah mereka. Namjoon sudah menduganya, pasti Sikyung Ahjumma yang menidurkan Kookie bersama mereka.

"Kapan kalian bisa tidur tanpa menghisap jempol kalian berdua?" Ucap Namjoon dengan perlahan melepas masing-masing jempol sikembar yang bertengger dimulut mereka. Hal itu membuat Chimchim dan Taetae menggeliat tak nyaman, merasa ada sesuatu yang hilang dimulut mereka. Hingga akhirnya Namjoon mulai menepuk-nepuk pantat bulat mereka agar mereka kembali tertidur pulas.

.

.

.

Hari yang telah ditunggu-tunggu sikembar pun tiba. Hari ini adalah hari pertama mereka untuk bersekolah di taman kanak-kanak. Tetapi ada satu hal yang membuat Chimchim dan Taetae tampak kurang bersemangat. Pasalnya, sang Mama tidak bisa ikut mengantar mereka.

"Mama janji, saat si Kookie sudah bisa dibawa keluar, Mama akan mengantar kalian ke sekolah" Bujuk Jin pada sang kedua bocah, yang sedang berpamitan dan hendak pergi diantar oleh Namjoon.

"Ya cudah deh Ma, Mama kan halus menjaga Kukki. Tapi janji ya Ma, becok Mama dan Kukki akan mengantal kita" Ujar Chimchim.

"Iya Mama janji. Sekarang lebih baik kalian berangkat sekolah"

Like A DustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang