Hembusan angin senja dimusim gugur

77 5 4
                                    

     "Krrriiinngg........!"suara alarm berbunyi, tepat jam 6 pagi Date bangun untuk bersiap-siap membantu ibu dan menyiapkan semua barang-barang untuk sekolah.

Jam 6 berlalu sekarang jam menunjukan pukul 06.30 saatnya untuk pergi sekolah.  Menaiki sepeda mulai berjalan menyisiri jalan yang masih redup akan cahaya matahari. Aroma tanah yang masih basah, suara yang merdu dari sahutan antara burung-burung yang berterbangan menghiasi perjalanan.

Jam 06.45 Date sampai di depan gerbang sekolah dengan mengayuh perlahan sepeda.
"Hay....Dat!"sahut seseorang berambut coklat yang  samar dari belakang.

"Ohh...hay syi" jawab Date pada temannya

"apa kamu sudah membaca kabar terbaru kemarin di mading?" tanya Syidan.

"Memangnya ada berita apa?" Jawab Date

"Ting-tong-ting-tong....!" bel berbunyi.

"Ehh udah masuk!" Kata Syidan sambil berlari menuju kelas

"Syi kabar apa...!? "tanya Date lantang.

"lihat saja sendiri di mading dekat koridor utara" jawab Syidan.

   Date berjalan dengan tanda tanya kabar yang ada dimading. "Plak...plak...plak..." terdengar suara seseorang yang sedang berlari "hai Dat!...selamat pagi"sapa seseorang berwajah eropa.

"Ohh... selamat pagi Mell" sapa balas Date.

Melly bergegas masuk dengan tergesa-gesa. Pelajaran pun dimulai tepat saat Date masuk tidak lama guru pun masuk.

"Ting...Tong...Ting...Tong...! Memasuki jam pelajaran kedua"suara bel pemberitahuan.

Jam pelajaran kedua pun dimulai. Akan tetapi wakil kelas mendapat panggilan pemberitahuan guru jam pelajaran kedua sedang sakit. Jadi, mulai dari jam pelajaran kedua sampai waktu istirahat kelas menjadi kosong.

Date menghampiri lalu bertanya lagi pada Syidan tentang kabar yang ada dimading dekat koridor tadi.
"Syi, ayo antar aku ke mading utara koridor"kata Date sambil menghampirinya

"ayooo..." jawab Syidan sambil memukul pundak Date.

Sebelum berangkat menuju mading mereka izin pada wakil kelas dengan alasan ke kamar mandi. Mereka berjalan menuju mading di koridor utara.

Setelah sampai dikoridor tersebut mereka bertemu seorang perempuan berambut coklat berkacamata hitam "hay....Sofi" sapa hangat Date

"hay....juga Date" jawab Sofi dengan gugup.

"Darimana Sof?" tanya Syidan dengan nada merayunya.

Sofi tidak menjawab pertanyaan Syidan, Sofi langsung pergi tanpa berkata-kata lagi.

"wah... tidak adil giliran aku tidak di balas" kata Syidan menyinggung Date.

"mungkin Sofi sedang terburu-buru" jawab positif Date.

"mungkin....atau mungkin juga Sofi suka sama kamu Dat!" Serunya semeringas yang mengejek

"ada ada saja" jawab Date dengan muka datar.

Setelah perjalanan mereka yang terpotong obrolan tentang Sofi mereka melanjutkan perjalanan menuju mading koridor utara.

Cintanya/KesepiannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang