Senja pun datang setelah semua beres Date dan ibunya bergegas pulang dan malam pun tiba. Date bergegas mandi dan bersiap untuk pergi ke tempat kerja paruh waktunya lagi. Setelah mengambil handphonenya Date beranjak dari kamarnya dan bergegas ke garasi mengambil sepedanya lalu pergi menuju tempat kerjanya. Dalam perjalanan yang ramai mulai sunyi tepat jam 7 malam dimana mega merah yang sudah hilang dan berganti malam yang terang oleh sinar bulan dan bintang. "kring...." "ahh kau Date" ucap paman pizza menyambut "ahh iya paman" balas Date dengan tersenyum. Date pun bergegas ke loker ruang ganti dan berganti baju kerja "baiklah hari ini aku siap!" Seru Date pada dirinya sendiri di depan pintu ruang ganti. Date bergegas menuju meja pesanan untuk mengambil pesanan yang harus diantarkan. Didepan meja pesanan "iren apa ada pesanan yang harus aku antarkan?" tanya Date "ahh ini ada lima pesanan yang harus kamu antar dat" jawab iren sambil memberikan kertas pesanan. Datang seseorang dari belakang "dan untuk ku?" ucap Fated meminta "dan ini untukmu fated" ucap iren dan memberikan lima kertas pesanan "ahh.... fated, tumben kamu mengambil shift malam?" tanya Date bingung "bukan aku yang mau, tapi karena berhubung ini malam minggu dan paman pizza mengalihkan shift ku jadi malam karena pesanan menumpuk" jelas Fated datar "ohh seperti itu" paham Date. Dalam keadaan itu Date tidak sengaja melihat kertas pesanan yang alamatnya sama dengan alamat gadis misterius kemarin. Saat Fated bergegas pergi mengambil pizza pesanan "ahh fated boleh aku bertukar pesanan yang ini" jelas Date sambil menunjuk kertas pesanannya "ada apa? Tumben sekali dan alamat ini kan cukup jauh" tanya Fated bingung "ahh tidak apa-apa, aku cuma mau bantu kamu aja" jelas Date sambil tersenyum kecil dan menggaruk kepala "hmmmmmm........" geram Fated dengan tatapan sinis "ahh yasudah lah, ini" tambah Fated sambil memberikan kertas pesanannya "ahh iya dan ini" ucap Date memberikan kertas pesanannnya, dan mereka pun bertukar pesanan. Mereka pun berdua menuju motor antar pizzanya masing-masing dengan membawa pizza pesanan yang akan diantarkan dan berpisah di persimpangan jalan depan toko. Date pun pergi menuju ke alamat-alamat pesanan pizza. Ditempat yang keempat "ini pesanannya pak" ucap Date sambil memberikan pizza pesanannya "ini uangnya" ucap bapak tersebut dan memberikan uang "ahh iya terimakasih" balas Date. Date pun bergegas ke motornya kembali "sekarang pesanan terakhir, tempat gadis misterius itu" gumam Date dalam hati sambil melihat kertas pesanan terakhir "baiklah" ucap Date semangat sambil memasukan kertas itu ke saku bajunya dan menaiki motornya "oke, waktunya berangkat" ucap Date sambil menarik gas dengan kencang. Dengan perjalanan yang cukup jauh akhirnya Date sampai dirumah terakhir yaitu tempat gadis misterius itu berada. Saat sampai Date pun bergegas menghentikan motornya. Dan tepat Date didepan pintu rumah itu sambil membawa pizza "Tingggg...Tonggg......!!!!" suara bel rumah "sepertinya hari ini gadis itu tidak bernyanyi lagi"pikir Date "hah..., padahal hari ini aku berharap mendengarnya lagi" melas Date dalam hati. "crecckk...." "ada yang bisa saya bantu?" ucap seseorang setelah membuka pintu "hah!!? Seoramg laki-laki tuua??!! Perasaan kemarin itu seorang gadis muda yang cukup can..." pikir Date dalam hati yang belum selesai "ehemm, ada yang bisa saya bantu?" sindir laki-laki tua itu "ahh iya ini, pesanan pizzanya dengan atas nama..." kaget Date dan melirik wajah laki-laki tua itu "sovia farisa" jelas Date selesai sambil menunjukan kertas pesanannya "ini" dan memberikan pizzanya. Saat laki-laki itu akan menerima pizza tersebut "ngikkkk......" suara rem mobil tepat didepan rumah "maaf, tunggu sebentar" ucap laki-laki tua itu dan beranjak menuju mobil tersebut. Laki-laki tua itu pun membukakan pintu mobil tersebut dann pada saat yang bersamaan keluarlah seorang gadis dengan memakai topi besar yang sampai menutupi wajahnya. Didepan pintu mobil "permisi, saya akan mempersiapkan pizza anda" ucap laki-laki tua itu dan mengambil pizza itu lalu masuk kedalam rumah "tunggu dulu, anda belum bayar pak!" tegas Date "ahh maaf ini uangnya" ucap gadis itu sambil menunduk dan bergegas cepat masuk kedalam rumah tapi "ahh maaf dompet anda jatuh" ucap Date sambil mengambil dompet itu dengan berjongkok "ahh apa benar?" ucap gadis iitu sambil berbalik dan mengangkat topi dari wajahnya. Saat gadis itu berbalik ke arah Date dan mengulurkan tangan untuk mengambil dompetnya "sekarang saatnya aku melihat wajah gadis ini" gumam Date dalam hati sambil berdangak dan menatap dengan tatapan licik. Saat tangan gadis itu mulai menyentuh dan menggemgam dompetnya dan pada saat yang bersamaan gadis itu pun melihat wajah Date dan mereka pun dapat melihat satu sama lain. "kau kann?!!" "kau kan?!!" ucap mereka bersamaan "wanita kasar!!!" "laki-laki bajingan" ucap cepat mereka terkejut bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintanya/Kesepiannya
Teen FictionDate merupakan seorang siswa sekolah biasa pada umumnya. Dimana ada kisah penuh warna didalam perjalanan sekolahnya yang penuh canda tawa, kesedihan, kebahagiannya, penyesalan, persahabatan, kehilangan, kesenangan, dan kesepian yang Date jalani b...