Setelah sepuluh menit yang berat dan menyusahkan akhirnya penderitaan mereka selesai “hai sher! Kami sudah menjalankan syarat darimu sekarang mana kartu pelajaran kami?” ucap Syidan meminta “ada dirumah” jawab Sherla datar dan tanpa rasa bersalah “APA.....!!!!” kaget Date refleks dan dalam situasi itu Syidan hanya bisa diam dan melongo dengan tatapan kosong dan mulut terbuka “kenapa tidak kamu bawa?!” ucap Syidan dengan menarik urat “jangan tanyakan padaku, tanyakan pada wakil kelas sejenis kalian yang telat memberitahuku, dia memberitahuku saat aku sudah ditaman” jelas Sherla dengann santai “hah... wakil kelas sejenis?” gumam Date dan Syidan bingung sambil berfikir “aku tau” ucap Syidan dengan nada menakutkan yang suram “aku juga tau syi” ucap Date dengan nada menakutkan dan suram “WAKIL KELAS SIALAAAANNNN......!!!” teriak Date dan Syidan dengan nada kesal. Ditempat lain diwaktu yang sama “hachiiiihh.... seperti ada yang membicarakanku” ucap wakil kelas laki-laki sambil mengusap-ngusap hidungnya didalam kamarnya. Kembali pada Date dan Syidan “bisakah kalian tidak usah teriak?” ucap Sherla seram “hah?! KAMI MINTA MAAF...!!!” ucap Date dan Syidan “sudah kubilang jangan teriak!” ucap Sherla menaikan nada suaranya “yasudah aku pulang dulu” pamit Sherla sambil membereskan alat-alat fotografinya “ehh tunggu!, bagaimana dengan kartu ujian kami?” tanya Date memelas “kalian besok datang saja kerumahku dan jangan lupa bawa buku pelajaran” jelas Sherla “untuk apa? Dan buku pelajaran apa?” tanya Syidan bingung “nanti malam kalian akan tahu, aku lagi malas berbicara banyak” jelas Sherla dengan lesuh “yasudah ya aku pulang dulu dan terima kasih untuk hari ini” tambah Sherla pamit dengan tersenyum kecil dan melambaikan tangan perlahan dan berjalan menjauhi Date dan Syidan “ahh iya” balas Date “sekarang bagaimana dat?” tanya Syidan datar “kita pulang saja” ucap Date dan beranjak pulang menaiki sepedanya pergi bersama Syidan. Dalam perjalanan pulang dan diperempatan jalan “aku duluan ya dat!” seru Syidan belok diperempatan jalan kearah rumahnnya “ahh iya” jawab Date bersepeda lurus menuju toko ibunya. Date menuju toko ibunya untuk membantu ibunya berjualan dan mengayuh sepedanya dengan santai. Saat sampai Date pun langsung membantu ibunya berjualan seharian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintanya/Kesepiannya
Ficção AdolescenteDate merupakan seorang siswa sekolah biasa pada umumnya. Dimana ada kisah penuh warna didalam perjalanan sekolahnya yang penuh canda tawa, kesedihan, kebahagiannya, penyesalan, persahabatan, kehilangan, kesenangan, dan kesepian yang Date jalani b...