Hari Pertama

23.1K 482 10
                                    

Di kamar yang bernuansa putih berpadu merah muda, gadis manis dengan mata biru laut tengah tertidur dengan polosnya. Hingga suara ketukan pintu mengganggu tidur nyenyaknya.

Tok....tok...

Suara pintu kamar diketuk dengan begitu keras.hingga Kanaya yang mendengarnya langsung menutup telinganya rapat-rapat. dia mendesah pelan,ingin sekali dia membuat kamar yang kedap suara.

"Kanaya!!bangun nak, udah pagi ini" teriak mama Kanaya, sambil mengetuk pintu kamar anak putrinya.

"Iya mah, sebentar. Lima menit lagi Kanaya masih ngantuk"balas Kanaya,sambil menarik kembali selimutnya.

"Kanaya!!kamu mau bangun sekarang,apa uang jajajan kamu mama potong?!" geram mama Kanaya,sambil menghela nafas kesal. karena putrinya itu tidak kunjung bangun padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi.

"Anak gadis kok tidurnya kayak kebo.gak malu sama ayam tetangga yg udah bangun sejak subuh?"gumam mama Kanaya, penuh penekanan.yang sebenarnya masih bisa Kanaya dengar.

"Mama isshh,masa anak sendiri yang cantiknya kayak ketty pery di samain sama ayam tetangga sebelah"protes Kanaya, sambil membuka pintu kamarnya.bibirnya mengerucut kesal.

"Cepat mandi,mama tunggu di ruang makan.kita nanti sarapan bareng,cepet jangan lama lama!!" pinta mama Kanaya,seraya berlalu dengan wajah yang masih amat sangat kesal dengan sikap putrinya itu.

"Mama ih, cantik-cantik kok galak banget kayak macan" gumam Kanaya, dengan suara lirih.Kanaya masuk ke kamar mandi dengan malas.lima belas menit berlalu,Kanaya baru keluar dari kamar mandi, dengan wajah segar.

Setelah Kanaya selesai mandi,dia mengambil seragam abu-abunya.Kanaya, nampak cantik dengan seragam abu-abunya.make up yang natural,tidak terlalu tebal.menambah kesan manis diwajahnya.

"Pagi papa,tumben sarapan bareng. biasanya juga udah berangkat jam segini"sindir Kanaya, seraya mencium kedua pipi papanya yang sedang asyik makan.bukannya Kanaya berlaku tidak sopan,dia hanya ingin papanya berubah,agar meluangkan sedikit waktunya untuk sarapan bersama,dikala waktu sibuknya.

"Pagi putri kesayangan papa,duduk dulu sayang.pagi ini papa gak ada kerjaan,makanya bisa makan bareng kalian"balas papa kanaya, dengan balik mengecup pipi putrinya lembut.dia tahu,anak keduanya itu tengah menyindirnya,bukan berniat bertanya.

"Pagi mama, cantik deh hari ini" puji Kanaya,seraya mecium kedua pipi mamanya agar uang jajannya terselamatkan.sungguh cerdik akal Kanaya.

"Pagi,dan cepat duduk,lalu habiskan sarapannya.nanti telat.pagi-pagi sudah ngerayu mama,mama tahu,palingan kamu ngomong gitu biar uang jajan kamu gak mama potong " sergah mama Kanaya,sambil mengusap lembut rambut putrinya itu.walau dirinya sedang kesal terhadap putrinya,tapi ketahuilah,Siska tidak bisa marah terlalu lama dengan putri manjanya itu.

"Mama tahu aja,kayak peramal deh."balas Kanaya,sambil cengengesan.Siska hanya mendengus pelan,menatap wajah putrinya singkat.

"Pagi abang ganteng,makin cakep aja deh"sapa Kanaya, kepada Rehan yang baru ikut gabung diruang makan.

"Pagi adek ,makin bawel aja deh.obat kamu lagi habis ya?"balas Rehan,menyunggingkan senyum sinisnya. sungguh abang yang tega,dia kira kanaya gila gitu,rehanpun membalas mencium kedua pipi kanaya yang agak cabi.bukankah dulu ada yang bilang,sebenci-bencinya seorang kakak kepada adiknya,dia tidak akan pernah membencinya.

"Ishhh...abang "rajuk Kanaya, sambil mencibikkan bibirnya lucu.

Semua anggota keluarga, ketawa lebar, sambil memegang perutnya yang sakit akibat tertawa. terkecuali Kanaya yang sedang marah.

"Sudah-sudah makan dulu,nanti kamu telat ke kantor,rey.dan kamu kanaya, ini hari pertama kamu sekolah,jangan sampai telat" intruksi sang mama,agar kedua anaknya diam .

"Baik ma" jawab Kanaya dan Rehan, kompak.mereka berdua sama sekali tidak berani membantah ucapan kedua orang tuanya.

"Dek,nanti berangkatnya bareng abang.entar abang yang ngantar dan jemput kamu.nanti kalau udah waktunya pulang,telepon abang aja"ucap Rehan,seraya mengunyah sayur wortel mentah kesukaannya.ingin sekali Kanaya membantah,namun dia takut membuat abangnya kecewa.

"Iya bang,makanan Kanaya udah habis.ayo kita berangkat.nanti kanaya telat"balas Kanaya, yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Yaudah Ma,Pa,aku sama bang Rey berangkat dulu.jangan kangen" pamit Kanaya, kepada kedua orang tuanya sambil berteriak nyaring.kebiasaan buruk yang tidak bisa Kanaya buang.

"Ishh...anak itu" Geram Siska, menghela nafas kasar.mau marahpun percuma.Kanaya memang begitu dari kecil.

"Hati-hati Rey, jangan kebut-kebutan.kasian tuh adik kamu kalau jidadnya kebentur,nanti otaknya tambah gesrek"seru sang mama,mengingatkan putranya agar berhati-hati.

Mendengar ucapan mamanya,Kanayapun mencibikkan bibirnya.dia menghentak-hentakkan kakinya kelantai layaknya anak kecil.Rehan yang melihat kelakuan adiknya,terkikik pelan.

"Siap Ma,Pa.Rehan dan Kanaya berangkat dulu"pamit Rehan, sambil mencium telapak tangan kedua orang tuanya dengan sopan.

Kanaya dan Rehan tercebak mancet ditengah-tengah keramaian ibu kota.Kanaya yang memang tidak suka menunggu,langsung memarahi abangnya.

"Abang, kok mancetsih?!Kanaya nanti telat gimana?" protes Kanaya, sambil menatap Rehan yang sedang fokus menyetir.

"Ya, Abang mana tahu kalau bakal mancet kayak gini.kalau pingen gak mancet ya bangun jalan sendiri sana.ngoceh mulu kayak burung beo" Sergah Rehan,yang langsung dihadiahi Kanaya tatapan tajam.

"Abang,disana orangnya ganteng-ganteng gak?" tanya kanaya dengan antuasis.dia ingin memecah keheningan yang terjadi didalam mobil.dia tidak suka keheningan.

Rehan yang sedang fokus menyetir, langsung melirik kearah adiknya yang tengah menatapnya penuh tanya.

"Apa abang mu ini kurang ganteng?disana cowoknya jelek-jelek,hanya abanglah yang paling ganteng"jawab Rehan, seraya mengedipkan satu matanya.ingin sekali Kanaya muntah saat mendengar jawaban Rehan.tapi mau gimana lagi?cowok disampingnya memang sangat percaya diri.

"Iya,iya.Kanaya percaya abanglah yang paling tampan dari semua laki-laki" ucap kanaya,agak kurang rela.mungkin dia terpaksa.kata mamanya,buat orang bahagia itu mendapat pahala.kalau cuma muji-muji abangnya dapat pahalasih,Kanaya mau.

"Sipppp.....,itu baru adik abang yang paling cantik"balas Rehan, sambil mengacungkan kedua jempolnya keatas.

"Kalau gak muji-muji abang dulu,berarti Kanaya adiknya tetangga sebelah" sungut Kanaya,membuat Rehan mengangguk sambil tertawa lebar.

"Jangan ketawa terus, nanti nabrak jalan gimana?Kanaya gak mau mati muda.Kanaya belum nikah, belum punya anak,belum punya cu...."

Belum selesai Kanaya berbicara. mulutnya sudah terlebih dahulu disumpal tisu oleh Rehan, abangnya.

"Sekolah yang benar,baru mikir sampai situ" omel Rehan.Kanaya hanya diam dengan bibir mendumel.

Tapi hal inilah yang sangat Kanaya rindukan.abangnya sangat sibuk,hingga untuk menemani dirinya bersantai itu sangat mustahil.

Kanaya hanya ingin waktu seperti ini akan terus terjadi.sampai kapanpun nanti.dia tidak mau kehilangan setiap moment bersama abangnya.baginya moment bersama abangnya itu adalah mutiara emas.sulit untuk didapatkan.

#jangan lupa vote & comment nya kakak ,ini cerita pertama aku,jadi harap di maklumi kalau banyak typo

Kisah Cinta Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang