🌵 10 : Storm 🌵

2K 111 36
                                    

Raya pov

Bagiku Bara adalah kebanggaanku. Dia pintar, cekatan, parasnya bagus dan sangat patuh padaku. Juga, dia sangat mengidolakanku.

Semua kriteria yang kuinginkan pada seorang anak ada dalam dirinya.

Aku sangat menyayanginya dan membanggakannya. Kelak dia adalah pewaris kerajaan bisnisku yang amat kupercaya.

Itu sebelum kehadiran Lilin dalam kehidupan kami.

Setelah Lilin muncul, perlahan-lahan sikap Bara mulai berubah. Awalnya tak mencurigakan bagiku.

Bara yang terbiasa bersikap baik dan manis malah memperlakukan Lilin rada jutek, juga cuek.

Kupikir saat itu sikap Bara hanya cerminan sikap kekanakannya. Dia gak suka karena harus membagi perhatian ayahnya ( dalam hal ini aku ) pada orang lain.

Aku masih bisa mentolerir sikapnya itu. Bahkan aku berusaha mendekatkan dirinya dengan ibu tirinya yang baru.

Ternyata langkahku salah!

Mereka tambah dekat iya, bahkan berani saling jatuh cinta dan mengkhianati diriku!

Aku sungguh tak menyangka Bara berani melarikan Lilin.

Persetan dengan bangkai mobil Bara yang ditemukan di dasar sungai dengan jendela terbuka.

Kesempurnaan alibinya membuatku yakin itu adalah rekayasa!

Bara anakku, tentu aku tahu kecerdasannya untuk menciptakan alibi. Tapi dia lupa berhadapan dengan siapa.

Aku langsung memerintah detektif dan anak buahku untuk mencari mereka.

Tentu saja dengan mengamati pergerakan semua teman dekat Bara dan Lilin.

Lalu terungkap fakta, teman Bara yang biasa dipanggilnya Bantet...beberapa hari sebelum Bara dan Lilin menghilang membeli mobil second di pasar gelap.

Ini mencurigakan sekali...

Kuperintah Detektifku untuk mencari keberadaan mobil itu. Tak sulit menemukannya, keberadaan cctv di jalanan amat membantu untuk menemukan jejak mobil itu.

Akhirnya mereka dapat ditemukan...

Sekarang aku duduk di ruang keluarga rumahku, menanti mereka yang sudah mengkhianatiku!

Sekarang aku duduk di ruang keluarga rumahku, menanti mereka yang sudah mengkhianatiku!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara pov

Rumah ini adalah tempat aku dibesarkan. Biasanya aku masuk dengan perasaan nyaman. Home sweet home..

Namun kali ini mengapa rumahku terasa asing? Auranya begitu dingin dan suram! Padahal secara fisik tak ada peeubahan apapun pada rumahku.

Mungkin psikis kami yang membuat kesan seperti itu.

Kurasa Lilin juga merasakan hal yang sama denganku. Tangannya yang gemetar terasa begitu dingin saat ia menggenggam tanganku seakan ingin minta perlindungan.

22. Dark Secret ( THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang