Dua belas

1.7K 293 87
                                    

Daehwi nangis sesenggukan dipelukan Hyungseob. Hyungseob nepuk bahunya pelan.

"Udah, gapapa." Katanya coba nenangin Daehwi.

"Gue malu, Seob. Masa marah-marah gitu." Daehwi nutup mukanya.

Hyungseob hela nafas, "Gapapa, kalau cemburu keluarin aja."

"Dih, yang cemburu siapa!?" Sewotnya, dia ngusap mukanya kasar.

"Gue mau ketemu kak Jinyoung dulu, katanya nemuin dia di ruang osis." Daehwi berdiri, minjam kaca Hyungseob buat ngaca mukanya yang sembab.

"Yaudah, sana."




****





"Maaf kak, Daehwi suka sama orang lain." Daehwi nundukin mukanya setelah dia nolak Jinyoung.

Jinyoung yang awalnya senyum langsung ganti ekspresi. Padahal dia udah percaya diri kalau dia diterima Daehwi.

"Kamu suka Haknyeon?" Jinyoung senyum terpaksa, Daehwi dongak. Dia gelengin kepalanya dramatis.

"Engga ih, kok kakak mikirnya gitu?" Daehwi langsung cemberut.

Jinyoung ketawa.

"Abisan, akhir-akhir ini kalian kaya dekat gitu. Tadi pagi berangkat sama dia kan?" Jinyoung nanya sambil ngacak rambut Daehwi pelan, ngelupain fakta bahwa dia baru aja ditolak.

Daehwi ngangguk malu.

"Yaudah sih, asal kamu bahagia aja." Kata Jinyoung hela nafas, Daehwi mendadak ngga enakan lagi.

"Maaf ya kak Jinyoung." Sesalnya sambil gigit bibir bawahnya.

"Gapapa kali, santai aja. Tuh, kerjain proposalmu, bulan depan kita udah mulai bazar." Jinyoung ngacak rambutnya sekali lagi.

"Kakkkk, rambut Daehwi rusak."

Jinyoung ketawa, dalam hati padahal dia udah berdarah-darah.









*******




Daehwi yang awalnya mau keluar buat ke alfamart depan langsung berhentiin langkahnya ngeliat mobil berhenti didepan rumahnya.

Daehwi nutup pagarnya dan datengin mobil itu.

"Kak, ngapain malem-malem kesini?" Tanyanya sambil eratin jaketnya.

Haknyeon senyum, "Mau kemana?" Dia nanya balik.

Daehwi nunjuk arah depan, "Mau ke alfamart sana." Jawabnya.

"Hwi..."

Daehwi ngangkat alisnya ngeliat Haknyeon yang tiba-tiba natap dia dalam. Dia baru sadar, ternyata muka Haknyeon babak belur.

"Kak Haknyeon kenapa?" Tanyanya sambil agak ngejauhin badannya. Haknyeon ngga jawab, dia megang bahu Daehwi. Detik berikutnya bibirnya udah nyentuh bibir Daehwi.

Daehwi melotot.












*****





Daehwi nyipitin pandangannya waktu ngeliat seseorang ngga jauh dari tempatnya berdiri. Dia makin melanin langkahnya karena pandangannya ngga salah. Itu Jihoon. Mukanya agak babak belur, sama kaya muka Haknyeon.

Jihoon yang awalnya melamun langsung sadar karena sepasang kaki didepannya. Dia natap Daehwi datar.

Daehwi gugup, tiba-tiba langsung pergi tanpa bilang apa-apa. Jihoon mendengus.

Suara benda dibanting buat Jihoon ngangkat alisnya, dia ngeliat Daehwi yang terengah-engah kaya habis lari maraton.

Daehwi ngambil kapas dan betadine, terus narik muka Jihoon pelan. Ngga ada percakapan diantara mereka, yang kedengar cuma suara motor dan mobil yang berhenti didepan alfamart. Dan suara meringis Jihoon waktu diobatin.

"Kenapa?" Daehwi nanya sambil beresin peralatannya.

"Gapapa." Jawab Jihoon sambil hadap depan, ngga mau ngeliat muka Daehwi.

Daehwi hela nafas, "Aku tadi dicium kak Haknyeon." Tangan Daehwi terhenti.

Jihoon langsung ngeliat Daehwi melotot, hatinya sakit lagi.

Jihoon berdehem, "Kok bilang ke gue?"

Sok santai, padahal hatinya udah retak-retak.

"Oh, iya ya. Ngapain bilang ke lo? Ngga jelas banget gue." Kata Daehwi, berubah pake lo-gue lagi.

Jihoon narik muka Daehwi dengan kedua tangannya, Daehwi heran.

Jihoon cium bibirnya kilat.

Waktu Jihoon jauhin muka, muka Daehwi udah merah dengan mulut kebuka. Jihoon berdehem, dia masukin tangannya ke saku hoodienya. Ngga bisa menampik, kalau mukanya juga ikutan merah.

Daehwi mematung, masih loading.

"Buat ngehapus ciuman Haknyeon." Desisnya pelan, udah ngga tahan sok cuek sama makhluk didepannya ini.

Detik berikutnya Daehwi baru sadar, dia megang bibirnya dengan hati yang menghangat.

"Kak Jihoon apa-apaan?" Tanyanya malu.

Jihoon noleh, "Lo manggil gue apa tadi?"

Daehwi yang sadar langsung malingin muka, "Gue cuma manggil Jihoon kok!" Katanya malu, ngga sadar kalau dia naikin suara dikalimat akhir.

Jihoon terkekeh, ngacak rambutnya pelan.

"Tsunderenya adek Daehwi kuu."

"Apaan sih, geli tau!" Dia jauhin tangan Jihoon dari kepalanya. Jihoon langsung hadap depan, senyum masih menggantung dibibirnya.





Hening.








Jihoon terkejut, megang pipinya yang ditempelin sesuatu yang lembut. Dia noleh kesamping dengan cepat, Daehwi dengan cepat berdiri, beresin barangnya lagi.

"Buat ngehapus ciuman kak Somi." Katanya, Dia cepat-cepat pergi sampai hampir kesandung meja.

Jihoon megang pipinya, senyumnya langsung melebar.

"Daehwi! Gue anter pulang sini!" Teriaknya bahagia ke Daehwi yang udah agak jauh didepan sana.

Daehwi noleh, natap dengan galak. Jari telunjuknya langsung disimpan didepan bibir, nyuruh Jihoon diam.

Jihoon ketawa, "DAEHWI SARANGHAEEEEEE!"

Daehwi makin liatin dia dengan galak.








Iya dia gila, gila karena Daehwi.





















TAMAT













untuk menemani malming kalian para jomblo

Seme; WinkhwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang