《8》Where are you

209 13 0
                                    

"Aku.. aku tidak lolos Tae, jadi aku akan ikut saja denganmu."

Dada Haera bergemuruh, bibirnya bergetar mengatakan itu pada suaminya. Karena yang dikatakannya bukanlah kebenarannya.

"Apa kau serius?"  Taehyung bertanya memastikan apa yang dikatakan istrinya barusan. Ia berbalik badan menatap Haera lekat dengan kedua tangannya memegang bahu Haera.

Membuat Haera sedikit meringis karena bahunya dicengkram terlalu kuat.

"Aku... serius Tae."
Wanita bersurai hitam itu tidak berani menatap kembali suaminya. Entah, dia hanya takut ketahuan atau dia akan semakin dalam jatuh pada orang yang tidak mencintainya.

"Baiklah, kau akan ikut, tapi kau tidak boleh mengurus hal pribadiku. Kau urus saja dirimu sendiri disana, mengerti?"

Kenapa dia mengatakan hal itu lagi padaku? Bukankah memang seperti itu dari awal? Aku tidak boleh mengurusi hal-hal pribadinya, padahal aku adalah istrinya. Aku hanya bisa mencintainya sendirian.

Haera hanya mengangguk pelan dengan mata berkaca-kaca. Apapun akan ia lakukan demi kebahagiaan suaminya.

"Jangan menangis, hapus airmatamu. Kita akan kebawah membicarakannya pada orangtuaku." Ucap Taehyung datar lalu pergi dari kamar melepaskan cengkramannya pada Haera.

Sementara Taehyung kini sudah duduk di ruang keluarga bersama orangtuanya, Haera turun dari kamar setelah menghapus airmatanya dan berusaha menyembunyikan kesedihan pada dirinya agar tidak ketahuan habis menangis.

"Oh, Haera ya kemarilah!" Panggil eomma Taehyung lembut.

Gadis itu hanya bisa tersenyum tipis lalu melabuhkan pantatnya pada sofa empuk keluarga mereka. Seolah tidak terjadi apa-apa.

"Apa benar kau tidak lolos di universitas pilihanmu?"

Haera sedikit meremas bajunya, dan menundukkan kepalanya cemas. Berpikir sekali lagi apakah ia akan membohongi orang lain lagi selain suaminya.

"Ah, maafkan eomma nak. Eomma tak bermaksud menyinggung perasaanmu."
Eomma Taehyung mengelus tangan Haera lembut.

"Anieyo eomma, tidak apa-apa."
Haera tersnyum pada ibu mertuanya itu.

"Aku akan membawanya ke Daegu bersamaku. Jadi ijinkan kami tinggal disana." Kata Taehyung tiba-tiba.

"Ne eommonim dan appa, ijinkan kami kesana. Taehyung ingin masuk ke universitas favoritnya disana."

"Baiklah, kami akan mengijinkan asal kalian.." ucap appa Taehyung sambil melipat korannya.

"Kalian harus kuliah di tempat yang sama atau ." Sambung appa Taehyung.

"Atau memberikan kami cucu secepatnya." Eomma Taehyung memotong perkataan suaminya.

"Mwo???!!" Kedua suami istri itu berteriak terkejut.

"Memangnya apa salahnya kalau punya anak, kalian kan sudah menikah. Kalau kalian tidak mau, baiklah tidak ada acara meminta ke Daegu lagi."

"Baiklah, kami akan berusaha membuatnya." Taehyung menoleh pada Haera dan menatapnya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan, seketika bulu kuduk Haera merinding dibuatnya.

"Mm, biarkan Taehyung fokus pada kuliahnya dulu eomma dan appa." Bukannya tidak mau memberikan cucu untuk mereka, tapi ia hanya takut. Takut merawat bayinya sendirian dan tidak dianggap oleh Taehyung. Ia juga belum siap untuk semuanya.

"Jadi kalau begitu, kalian kuliahlah di tempat yang sama. Apa kalian keberatan?" Tanya appa Taehyung sekali lagi.

"Aku tidak keberatan, appa."
Ucap Haera.

My Husband My Lord 《TAEHYUNG》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang