Part 5

1K 122 21
                                    

Budayakan vote sebelum membaca °^° #keepreading
GAMBAR HANYALAH PENGGAMBARAN POSISI.
.
.
.
.
.

"B-Baiklah ! Aku akan pergi dari kehidupanmu J-Jaebum hyung"

.
.
1 bulan kemudian
.
.

"Kenapa aku masih belum bisa melupakan nya ?" Tanya Jaebum pada dirinya sendiri. "Sepertinya ada yg ganjil dalam kasus ini, kemana orang yg menabrak ibuku ? Apa tidak dicari ?" Pikir Jaebum.

Setelah lama berpikir Jaebum pun memutuskan untuk menyelidiki ulang kasus itu. Dengan sigap Jaebum mengambil jas hitamnya dan segera ke mobilnya.

Oh ya ! Jinyoung dan Jaebum sudah tidak bertemu semenjak kejadian cafe. Jaebum sama sekali tidak mau mengunjungi cafe itu lagi. Dia benar benar benci dengan siapapun yg menyakiti ibunya.

.
.
.

"Kumohon pak, aku minta kasus tabrak lari tahun 2006". Ucap Jaebum kesal. "Tapi ini dokumen rahasia. Kami tidak bisa memberikan ke sembarang orang" Teriak salah satu polisi di bagian dokumen. "Cepat berikan !" Bentak Jaebum keras. "Apa kamu Jaebum ?" Tanya sang penjaga.

"Iya, bagaimana kamu bisa tau ?" Tanya Jaebum curiga. "Ayahmu menyuruh menyembumhh -" Ucap penjaga terputus karena seorang polisi menutup mulutnya. "Kami tidak bisa memberikan nya". Ucap polisi itu. "Ayahku ?" Jaebum makin curiga.

"Bukan apa apa. Jangan dipikirkan" Ucap sang penjaga. "Berikan sekarang juga !!! atau..." Ucap Jaebum pelan sambil membuka jas bagian kiri nya. Memperlihatkan tangan kanan nya yg sudah memegang pistol.

"BERIKAN !" Teriak Jaebum keras. Untungnya kantor polisi sedang sepi sehingga hanya ada 2 orang penjaga disana. "Sialan kau ! Bajingan !" Teriak salah satu polisi langsung menyerang Jaebum. Tapi , tangan nya ditahan oleh Jaebum. "Berikan atau kalian berdua mati"

.
.
.skip...
.
.

Tangan kedua polisi itu sudah terborgol. Mulutnya tertutup kain yg mengikat. Mereka berdua pingsan. Wajah mereka penuh dengan luka luka ringan.

"Baiklah mari kita lihat"

Gumam Jaebum.

.
.
.
.
.

"Sial ! Apa apaan ini ?" Gumam Jaebum kesal saat mencari dokumen cctv di komputer yg menyala. Ternyata ibunya tidak didorong. Melainkan ibunya adalah malaikat yg menyelamatkan ibu Jinyoung.

Sungguh Jaebum merasa bersalah pada Jinyoung. Dia telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya. Menyia nyiakan orang yg mencintainya.

Sebelum pergi,

"Darr! Dar ! Darr!"

Jaebum menembak cctv yg ada di kantor polisi. Jaebum sangat teliti sehingga tidak meninggalkan jejak apapun termasuk sidik jarinya. Dan terakhir, "Jangan beritahu atau kehidupan kalian hancur" Ancam Jaebum pada kedua polisi yg terikat itu. Mereka hanya bisa mengangguk lemas.

"Sekarang, mari cari pembunuhnya" Ucap Jaebum meninggalkan kantor polisi dengan mobil mewahnya itu.
.
.
.
.

Jaebum berhenti di kantornya. Sepertinya dia ingat hari ini ada rapat. Sebelum ke ruang rapat, Jaebum ke ruangan nya terlebih dahulu untuk mengambil buku dan pulpen.

FLASHBACK ON

"Aku akan menyatakan perasaanku hari ini !" Teriak Jinyoung semangat. "Aduh... tapi bagaimana ya ? Sepertinya lewat surat saja" Ucap Jinyoung lalu segera menulis surat dan menaruhnya di bawah map yg ada di meja kerja Jaebum.

Hug Me [JJP] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang