Ps : terdapat adegan flashback pada cerita ini, jadi perhatikan latar waktu saat membaca!
Seoul, Winter 2017
Hari ini salju turun begitu lebat. Bulir-bulirnya membuat jalanan berubah menjadi tumpukan salju. Membuat siapa saja yang tak hati-hati pasti akan tergelincir dibuatnya. Belum lagi udarannya yang bercampur dengan semilir angin yang membuat menggigil. Berani taruhan, mantel berlapis bulu beruang kutub sekalipun tak akan mampu menepis hawa dingin yang menusuk.
Kota Seoul beberapa hari ini memang sedang dilanda cuaca ekstrim. Bahkan pemerintah sempat mengeluarkan larangan beraktifitas diluar rumah beberapa waktu lalu karena perubahan cuaca yang terlampau ekstrim. Untunglah larangan tersebut hanya berlaku dua hari, setelahnya dicabut dengan himbauan selalu mengutamakan keselamatan. Lagi pula cuaca seperti ini memang akan membuat siapapun merasa enggan untuk keluar rumah selagi memang bukan sesuatu yang penting, apalagi dihari libur seperti hari ini
Pun terjadi pada dua insan yang lebih betah berbaring diatas ranjang sambil saling berpelukan. Meski dalam keadaan tak bebalut sehelai benangpun jika dalam keadaan berada diruangan hangat dan saling memberi kehangatan lewat sentuhan kulit masing-masing, tentu udara dingin diluar sana tak akan bisa mengalahkan. Terlebih jika keduannya baru saja melakukan aktifitas panas. Saling memberi kenikmatan hingga bercucuran peluh. Lupa bahwa ternyata diluar sana mungkin sedang terjadi badai salju.
"Jadi sampai kapan mau terus menginap disini?" Tanya si laki-laki—Min Yoongi.
Si wanita yang berstatus sebagai kekasihnya itu mendelik, "kenapa? Tidak suka aku disini terus?" Ucapnya ketus.
Yoongi tersenyum miring padannya, "mana mungkin. Kalau bisa tinggal disini terus sampai musim berganti. Lumayan, musim dingin jadi selalu hangat, bahkan panas saat bersama denganmu."
Kekasihnya itu pun mendorong Yoongi menjauh, membuat pelukannya terlepas, "jadi hanya itu fungsiku disini? Patner sex?" Katanya dengan tatapan tak suka.
Lagi Yoongi kembali tersenyum. Kali ini deretan giginya terlihat jelas, "kasar sekali ucapanmu. Sejak kapan kau hanya jadi patner sex ku?" Ucapnya sambil kembali merengkuh sang wanita kedalam pelukannya, "kau itu patner hidupku, sayang." Katannya dengan suara lembut.
Si wanita tentu tak akan bisa membalas jika Yoongi sudah bicara dengan nada selembut itu. Nada bicara yang baru akan keluar saat ia bicara dengan penuh ketulusan.
"Hye Ji-ah?"
"Hmm?"
"Nanti kalau pun aku tidak berhasil dengan impianku pada musik, apa kau masih akan menemaniku?" Tanya Yoongi masih dengan nada rendahnya.
Hye Ji mendongakan wajahnya menatap Yoongi yang juga tengah menunduk menatapnya, "selama kau masih ingin aku temani, aku akan selalu menemani. Bukankah kau bilang aku patner hidupmu?"
"—pun jika kau tidak berhasil dengan musikmu, kau pasti akan berhasil pada suatu hal. Aku mengenalmu, Yoon." Hye Ji membelai lembut pipi sang kekasih. Memberi ketenangan padannya. Hye Ji tahu banyak hal yang membuat Yoongi resah. Musik, pekerjaannya, hubungan mereka, bahkan tentang ayah Hye Ji yang belakangan mulai menunjuka rasa tak suka pada hubungan yang mereka jalin, "tapi, kau tidak akan menyerah pada ayahku kan?" Tanya Hye Ji.
Yoongi tak langsung menjawab. Ia mengecup kening Hye Ji sejenak, "tidak akan. Aku akan buktikan bahwa aku bisa bertanggungjawab atas dirimu. Meski tak bisa memberimu kebahagian dengan sesuatu yang mewah dan berlimpah, namun aku berjanji tidak akan membuatmu menderita karena diriku. Aku akan membuatmu bahagia dengan secukupnya. Aku janji." Ucapnya kemudian memberi kecupan pada bibir Hye Ji, yang tentu saja akan kembali menjadi pergulatan panas diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Scenario
RomanceBerpisah denganmu adalah hal terberat yang pernah kualami. Namun ternyata, kembali bertemu denganmu jauh lebih berat dari perpisahan itu. Bukan karena cintaku yang telah usai. Namun karena dirimu yang membawa tokoh lain dalam cerita kita. Kehadiran...