Aku buru-buru mencari toilet terdekat dari tempatku tadi. Aku melakukan ini supaya alibiku sempurna . . . Bukan supaya terlihat sempurna di mata Jinyoung 'kok (?)
Saat aku menemukannya aku langsung memasukinya tanpa pikir panjang. Aku melihat refleksi diriku di kaca yang besar di hadapanku.
Aku memfokuskan pandanganku kepada mataku. Tiba-tiba kalimat 'aku suka matamu, warnanya biru tapi agak kehijauan. Sungguh mata yang indah' bergema di otakku. Kalimat indah yang diucapkan oleh seseorang yang juga sama indahnya.
"Memang benar . . . Mascara yang kugunakan adalah waterproof jadi saat aku menangis tadi aku tak akan berubah jadi nenek lampir," aku berbicara sendiri.
Terdengar suara ketuk pintu beberapa kali sebelum seseorang membukanya dan berkata, "Fin? Kau disini?"
Matanya begitu indah seperti memancarkan cahayanya sendiri saat sedang tersenyum lebar. Dia datang menghampiriku dan ia berada tepat di depanku. Dia sangat dekat . . .
Mungkin terlalu dekat?
"Fin.." Jinyoung melangkahkan kakinya lebih jauh lagi dan aku mulai berjalan mundur untuk sedikit menghindarinya.
Langkah Jinyoung tidak berhenti sampai aku menatap kaca pembatas tempat shower berada. Aku tak bisa bergerak lagi.
Aku menutup mataku tanpa alasan. Aku bahkan juga menyiapkan diriku untuk sesuatu yang belum tentu akan terjadi.
Berciuman? Di kamar mandi?
Hanya itu yang terngiang-ngiang di kepalaku.
Aku bisa merasakan bau parfum bahkan bau nafas Jinyoung dari jarak yang sangat dekat ini. Parfum Jo Malone's London Earl Grey memang sangat cocok dengan dirinya.
"Fin kau cantik."
Aku membelalakkan mataku dengan sangat lebar. Tak percaya kata-kata itu yang akan keluar dari Jinyoung. Kalau begini terus aku bisa-bisa akan benar-benar menyukaimu, Park Jinyoung.
Bukan perasaan suka kepada seorang idola.
Tapi lebih dari itu.
"Pipimu memerah," ucapnya dengan ekspresi puas.
"Jinyoung aku-"
"Tidak," dia memotongku.
"Aku ingin berdansa denganmu... bolehkah?"
I found a love for me
Darling just dive right in
And follow my lead
Well I found a girl beautiful and sweet
I never knew you were the someone waiting for me'Cause we were just kids when we fell in love 🎵
"Kau dengar itu 'kan? Mungkin pesta dansanya sudah dimulai."
"Perfect.. Ed Sheeran.. itu adalah.."
"... lagu kesukaanku," ucapku dan Jinyoung bersamaan.
Kami kaget dengan kalimat yang sama persis keluar dari mulut kami, di waktu bersamaan.
Jinyoung kemudian tersenyum lembut kepadaku. Aku mengalihkan pandanganku ke bawah—menghindari tatapan teduh Jinyoung yang melelehkan.
Not knowing what it was
I will not give you up this time
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day | Park Jinyoung
Fanfiction[ #1 in got7jinyoung 2018.07.14] "Would you be my mine?" Isn't he Park Jinyoung? The Prince charming from theater class 010418 - on going ©jinsonsqueen