Bab I : Siapa Dia?

444 16 0
                                    

Di Bandara

Di tengah keramaian suasana bandara siang menjelang sore, terlihat seorang perempuan cantik dan bertubuh tinggi sedang sibuk melakukan percakapan melalui via tlp.

"Hallo kak, aku dah sampe ini"

"........."

"Ya, di bandaralah"

"........"

"Engga usah kak, aku naik taksi aja"

".........."

"Ya taulah. Kan aku...."
Tut... Tut... Tut... Lah kok putus sih, telepon lagi aja deh, batin perempuan itu.

Lalu perempuan itu berjalan sambil menatap layar smartphonenya, dengan maksud tujuan untuk menelpon kakaknya kembali.

Namun dari arah yang berlawanan tampak sepasang kekasih sedang berjalan kearah yang sama.

Dan karena di antara mereka bertiga tidak ada yang memperhatikan keadaan di sekitar, maka terjadi sebuah insiden kecil di antara mereka.

Brugh....

"Sayang, kamu engga kenapa2, kan?" ucap sang kekasih sambil melihat keadaan cowoknya.

"Maaf ya mas, maaf. Saya engga sengaja!" ucap perempuan bertubuh tinggi sambil membantu cowok itu berdiri.

"Saya engga kenapa2 kok, mbak. Lagian juga saya bisa berdiri sendiri kok"

"Tuh mbak dengar, kan. Apa yang tadi pacar saya bilang. Dia itu engga kenapa2, Jadi jangan cari2 kesempatan deh"

"Udah deh Sayang, kamu jangan marah gitu donk! Kan si mbaknya udah minta maaf"

"Minta maaf sih, minta maaf tapi engga pegang2 juga kali. Engga tau apa klo disini ada pacarnya"

"Ups.... maaf mas" ucap perempuan bertubuh tinggi dengan reflek melepas pegangan tangannya dari lengan cowok itu

Kok gw engga nyadar ya, klo dari tadi gw pegangin lengan tuh cowok. Aduh... jadi malu deh gw, batin perempuan bertubuh tinggi.

"Udah donk, sayang. Kamu jangan cemburu begitu, kan aku cintanya cuma sama kamu aja" ucap cowok itu mencoba menyakinkan kekasihnya.

"Bener!!!"

"Iya!!! Oiya mbak ini hpnya" ucap cowok itu sambil tersenyum manis kepada perempuan bertubuh tinggi itu.

Omg senyum manis banget! Apa lagi gingsulnya itu, sayang udah punya pacar, coba klo belum...., batin perempuan itu tenggelam dalam lamunannya.

"Mbak... Mbak... Ini hpnya mbak" ucap cowok itu sambil melambaikan tangan agar perempuan tinggi itu tersadar dari lamunannya.

"Oiya... makasih ya mas, sekali lagi maaf ya mas" ucap perempuan tinggi itu ketika tersadar dari lamunannya.

"Iya mbak, Sama2. Oiya saya permisi dulu ya, mbak. Ayo sayang!" ucap cowok itu sambil menggandeng tangan pacarnya.

"Ya udah ayo! Lama2 disini nanti kamu naksir lagi sama dia"

Antara Perjanjian Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang