XXIII: Trapped Between Something

1.5K 263 132
                                    

Kelak kita akan memahami bahwa jatuh cinta adalah sebuah proses untuk menyambut luka yang baru.

***

Mulanya Sin Bi penasaran dengan lokasi yang muncul dalam ingatannya. Sebuah lokasi di mana ia meregang nyawa. Siapa tahu dengan Sin Bi mendatangi lokasi kejadian, ia bisa melengkapi potongan ingatannya.

Namun rupanya seseorang telah lebih dulu ada di dekat tiang lampu lalu lintas. Dapat Sin Bi amati bila Tae Hyung tengah berdiri di tepi zebra cross sembari memandangi selembar foto yang dia pegang.

 Dapat Sin Bi amati bila Tae Hyung tengah berdiri di tepi zebra cross sembari memandangi selembar foto yang dia pegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tae Hyung ingat betul potret ini diambil seusai ia melakukan siaran vlive. Tiba-tiba saja Eun Bi datang ke dorm dan menyelinap masuk ke kamarnya. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan makan ramyeon, bermain game dan terakhir Eun Bi bersikeras memaksa Tae Hyung untuk foto bersama.

Tae Hyung mengelus foto dengan jemarinya. Tak pernah sekali pun ia melupakan kenangan indahnya bersama Eun Bi. Kenangan yang kini senantiasa mengisi hari-harinya apabila ia merindukan gadisnya.

"Eun Bi-ya, tak bisakah kau mengingatku?" gumam Tae Hyung perih.

Beberapa langkah dari tempat Tae Hyung berdiri, Sin Bi mendengar jelas apa yang pemuda itu katakan. Tanpa diminta, Sin Bi merasa ingin sekali menangis. Entah mengapa hatinya seperti tersayat melihat Tae Hyung bersedih seperti itu.

Instingnya mengatakan bila Tae Hyung merupakan bagian dari ingatannya yang hilang. Sin Bi tidak tahu pasti mengapa ia memiliki insting seperti itu. Yang jelas, perasaan rindu luar biasa kini merasuki dirinya.

Rindu terhadap sosok Kim Tae Hyung.

Belum juga Sin Bi mendekati Tae Hyung, pemuda itu telah balik badan menghadapnya. Satu hal yang dapat Sin Bi tangkap saat menatap sorot mata Tae Hyung; dia begitu merindukan laki-laki itu.

Tanpa sadar Sin Bi perlahan mendekati Tae Hyung. Ditatapnya lekat-lekat sepasang netra teduh milik Tae Hyung yang mampu menyejukkan hatinya.

Sin Bi pun menyuarakan rasa penasarannya. "Mungkinkah... Seseorang yang aku lupakan itu adalah dirimu?"

Tae Hyung terlonjak dalam diam. Ia tak menyangka bila gadis itu akan menemui dirinya di sini. Seharusnya tak ada lagi yang harus dipertanyakan sebab semuanya sudah jelas. Eun Bi masih gadisnya, miliknya. Tak ada orang lain yang bisa merebut gadisnya.

Diremasnya kuat-kuat selembar foto dia dan Sin Bi sebelum ia menyahut. "Akhirnya kau ingat juga."

Meskipun mati-matian menolak takdir, Sin Bi tak dapat menahan rasa terkejutnya. Lantas jika memang Tae Hyung orang yang berharga baginya semasa ia hidup, mengapa pemuda itu tak berusaha melakukan suatu cara agar ia bisa mengingatnya?

"Kenapa?" tenggorokan Sin Bi terasa tercekat.

Tae Hyung terdiam membiarkan gadis itu meneruskan ucapannya.

UNSEEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang