1

49 7 6
                                    

"hoi!!"

"e ayam mencolot kaget"

"BHUAHAHHAHAHAH" tawa Ila pecah seketika. Ia memegangi perutnya yang terus bergetar hingga pipinya pun pegal karena terus tertawa. Sementara Hara sedang mengatur detak jantungnya.

"traktiran mcd batal!" Ila langsung berhenti tertawa ketika mendengar kalimat horor itu.

"yah yah yahh.. iya maap maap, nanti jadi ya? yayaya?" Ila terus berusaha merayu temannya itu sambil berusaha mengejar Hara yang jalannya kayak maling ketangkep pocong.

"bawain tas gue"

"what the- lo kira gue babu lo?!"

"ya mau mcd ga?" Hara menaik turunkan alisnya.

"GAK JADI. BHAY"

"yeu dasar padahal mah gue abis dapet duit" kalimat itu sukses membuat langkah Ila terhenti.

"iyaiya mana sini" Hara menyodorkan tas super beratnya yang langsung direbut dengan kasar oleh Ila. Sesampainya di kelas, Ila segera melempar tas Hara ke bangku mereka.

"he tolol! itu ada laptop baru gue setan!" Hara berlari untuk mengecek laptop baru yang ia beli dengan uang tabungannya. Sementara Ila hanya menatapnya santai padahal ia sangat khawatir bila harus ganti rugi laptop Hara yang harganya bikin orang pengen bunuh diri.

...

"sayang... opo kowe krungu.."

"krungu"

"jerite atiku"

"ati gaiso jerit, pinter!"

"e iyaya, ko gue jadi bego gini" Hara menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"uda buru pesen itu go-car nya lama-lama kulit gue yang eksotis ini jadi tambah eksotis" Ila memutar bola matanya malas. Hara itu selalu bilang kulitnya eksotis, padahal kulitnya itu buluk. Tak lama kemudian sebuah mobil berhenti di depan mereka.

"go-car atas nama Kalila?" kepala sang supir mentungul dari jendela.

"o iya pak"

"ko matanya kaya ga asing ya" -hara

Hara terus memandang supir yang sedang menyetir. Wajahnya tertutup masker hitam sehingga hanya matanya yang kelihatan. Dan dibalik masker itu, sang supir tersenyum.

tbc.

150718

EldivenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang