Prolog

243 44 51
                                    


بسم الله الرحمن الرحيم

Hari ini hari pertama murid-murid masuk kembali ke sekolah setelah liburan panjang.

Perkenalkan namaku AISYAH KHUMAIRAH PUTRI biasa dipanggil Aisyah, aku lahir di Jakarta, 16 tahun yang lalu. Aku duduk di kelas 11 di SMA CAHAYA PELITA, tepatnya di kelas XI IPA 1. Awalnya aku ingin sekolah di MAN saja karena disana aku bisa mengenakan hijab yang panjang, beda kalau di sini pakai jilbab saja ada aturannya. Ya maklum lah sekolah ini basic nya bukan menjurus yang ke keagamaan.

Pernah sekali aku kena tegur saat aku baru saja datang dan ingin memasuki kelas sama guru BP karena model hijab ku yang kepanjangan.

"Aisyah.. Tunggu!!." teriak Ibu Asri yang tak lain adalah guru BP dengan julukan guru"killer".

"Eh, iya Bu.. Kenapa Ibu manggil saya?. " tanyaku agak bingung.

"Jilbab kamu nanti benerin ya. Itu agak panjang soalnya, ini kan bukan sekolah Madrasah. Kalau kamu mau model hijab seperti itu,sana sekolah di sekolahan di madrasah saja. "Omel guru itu tak jelas.

"Ya allah Bu.. Gini Ibu bilang panjang, ini aja nggak nyampe sepinggul juga. Lagian ya Bu,, menutup aurat itu adalah suatu kewajiban seorang muslim apalagi seorang wanita yang kehormatan nya perlu dijaga agar tak menimbulkan fitnah. "

"Iya saya tahu saya juga paham betul sama kamu, ya mau bagaimana lagi itu sudah peraturan sekolah, dan semua murid harus mematuhinya, kamu paham kan?." ucap Ibu Asri dengan tatapan tajam yang siap untuk melahap mangsanya.

"Tsk.. Astagfirullah, iya Bu saya paham. Ya udah Bu Asri yang cantik saya ke kelas dulu ya Assalamualaikum. " ucapku seraya pergi meninggalkan Bu Asri. Entahlah aku takut dengan tatapan nya tadi, dia sangat menakutkan seperti elang yang telah melihat mangsanya. Kan aku tadi cuma mengingatkan saja bukannya sok mencramahi atau gimana.

Bukankah kewajiban setiap muslim kepada muslim lainnya adalah untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan menjauhkan dari segala kebatilan.

Aku berjalan ke arah koridor sekolah sendirian, tampaknya sekolah saat ini sudah ramai,aku berjalan dengan langkah yang sedang sambil sesekali menyapa teman-teman yang aku kenal ataupun mereka yang mengenal ku tapi aku tak tahu namanya.

Tiba-tiba aku terperanjat kaget saat ada seseorang yang menepuk pundakku dengan keras.

"Astagfirullah hal adzim,kakak ngapain sih pagi-pagi udah ngagetin orang aja,kalau aku kena serangan jantung tiba-tiba gimana? kakak mau tanggung jawab?" pekik ku keras pada orang itu.

Dia yang mengetahui keterkejutanku hanya cengengesan tak jelas "maaf, deh, sorry.. Nggak sengaja jangan ngambek dong. " rayunya.

"Auah gelap. "

Kemudian dia mengeluarkan sebuah buku yang entah itu buku apa akupun tak tahu dan dia menyodorkan nya padaku.

"Nih, novel yang selama ini kamu cari. " ucapnya.

"Whattt...... Kok kakak bisa dapetin ini sih, ini kan susah banget dapet nya. Secara kan ini tuh limited edition. " ucapku pada nya.

"Ya lah Dirga gitu loh apa sih yang nggak bisa. "

"Helleh sombong... Ini seriusan buat aku kan?. " ucapku sambil mengeluarkan pupy eyes yang kalau di film kartun matanya bersinar dan berkelap-kelip.

"Iya itu aku beli buat adik kesayangan ku yang paling gemesss in ini. " ucapnya sambil mencubit pipiku.

"Awwh, issh.. Sakit tau. Btw makasih novelnya. "

"Jadi nggak ngambek lagi kan?. " ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.

"Ya allah Aisyah nggak kuat ya Allah, Kak Dirga ganteng banget. " batin Aisyah.

"E.. Nggak lah aku nggak marah kok, lagian siapa juga sih yang lagi marah. " ucapku sambil menetralkan detak jantungku yang serasa ingin lompat dari tempatnya karena sedang berada dekat dengan nya. Dengan dia yang selama ini diam-diam aku sudah menaruh hatiku padanya. Dan soal perasaan ini biarlah aku saja yang menyimpan nya.

Ya orang itu tak lain dan tak bukan adalah kakak kelas ku sendiri, aku sudah mengenalnya sejak setengah tahun yang lalu. Namanya "MUHAMMAD DIRGA PRATAMA" diam-diam nama itulah yang sering aku sebut dalam setiap sujud terakhir ku. Dia mempunyai paras yang tampan, matanya meneduhkan orang yang melihatnya,bibirnya tipis dan saat dia tersenyum senyum nya tersebut bisa menghipnotis semua orang.

Aku mengagumi nya bukan tanpa alasan, kalau ditanya apa alasan kamu bisa sampai menyukainya? Aku akan menjawab WALLAHI ANA UHIBBUKI FILLAH.
Aku mencintainya karena akhlaqnya, serta ketaatan nya kepada Allah.

Aku sering melihatnya membaca al-qur'an saat sedang istirahat, dia juga tak pernah absen untuk melakukan sholat duha, karena aku sering melihatnya saat sedang di musholla usai aku melaksanakan sholat duha juga. Bacaan ayat nya begitu merdu sangatlah fasih dan siapa pun yang mendengarnya pun akan dibuat takjub olehnya.

Bukan hanya itu dia juga calon seorang hafiz, subhanallah benar-benar calon imam yang mempunyai paket complite deh.

Bicara soal sifatnya.... Sifatnya itu mudah sekali berubah-ubah kadang dia bersikap sangat menyebalkan, kadang dia juga bersikap dewasa dan dia pandai dalam bermain basket.

Karena semua keistimewaan yang dia miliki itu. Kaum hawa banyak yang menggilainya. tapi, Kak Dirga menanggapinya dengan biasa saja. Bahkan saat berhadapan dengan lawan jenis pun pandangan Kak Dirga selalu menunduk katanya "takut lhilaf" cihh...padahal kalau denganku dia sama sekali tak merasa canggung, kadang dia menundukkan pandangannya saat mengobrol denganku itupun saat mataku dan matanya tak sengaja saling bertemu,kalau ditanya kenapa alasannya? Jawabannya cukup mengejutkan ku "kalau kamu itu beda Syah,kamu itu udah kayak adek ku sendiri". Kok kedengeran nya agak nyesek ya, cuma dianggap sebagai adik, entahlah mungkin sekarang kamu menganggapku sebagai adik, suatu saat nanti aku akan menjadi makmum bagimu. Kan namanya takdir tak ada yang tahu. Setahuku Kak Dirga itu pernah punya pacar tapi sekarang jadi mantan.

Ya mantan.. Awalnya aku tak menyangka Kak Dirga yang aku kenal alim pernah punya pacar juga tapi, ah lupakan..kan semua orang itu pernah punya masa lalu, mungkin Kak Dirga dulu sedang khilaf.

Itulah yang ku tahu tentang nya. Dia yang selalu membuat jantungku berdetak saat di dekat nya, dia yang selalu menciptakan seolah-olah aku seperti tersengat aliran listrik ,dia yang selalu ku sebut dalam do'a semoga kelak nanti dialah yang dipilih kan menjadi jodoh dunia dan akhiratku.


AAMIIN..

Permulaan ya..
Gimana seru nggak? 😄😉
Bacanya pelan-pelan aja ya biar syahdu. Nggak usah boom vote, AKU NGGAK SUKA!!
Jangan lupa kritik dan sarannya. 👏
Vommen ya.

Cinta Dalam Diam kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang