8.Mimpi

43 16 0
                                    

Mimpi bukan hanya sebagai bunga tidur ..
Tapi mimpi bisa jadi sebagai jawaban atas kegelisahan dalam hati kita atas sesuatu yang meragukan.

"Aisyah"


---CINTA DALAM DIAM KU---

Aisyah POV"
Sinar mentari pagi yang memancarkan cahaya berwarna kuning ke emas an yang terpancar dari balik korden rumah sakit, mengusikku dari mimpi indah yang berujung menyakitkan.

Kenapa harus mereka berdua? Apa sebenarnya arti dibalik mimpi ini?. Ya allah mengapa dalam mimpiku kak ali dan kak dirga sedang berantem gara-gara aku.

Ya allah aku sangat takut dengan situasi seperti ini. Ya allah semoga itu hanyalah sebuah bunga tidur dan semoga saja semuanya akan baik-baik saja aamiin.

Aku bermimpi dalam mimpiku itu aku sedang memakai gaun yang sangat indah berwarna putih menjuntai dengan hijab senada serta diatasnya memakai flower crown pink yang sangat indah. Saat itu yang aku ingat aku sedang bersama Umi berjalan ke suatu tempat seperti "taman" ya mungkin lebih indah dari taman disana terdapat bunga-bunga dan balon serta pita-pita yang sangat indah dan megah, di sana orang-orang tersenyum ke arah ku, pakaiannya juga sangat bagus-bagus aku merasa ini seperti acara nikahan.

Lohhh siapa yang nikah?. Aku melihat penampilan ku saat ini yang seperti seorang pengantin. Aku bertanya dalam hati apa aku yang sedang nikah?. Kemudian aku menoleh ke Umi dan Umi tersenyum kepadaku dan mengelus punggungku lembut, Umi menuntunku menuju sebuah tempat yang disana terdapat Abah dan Kak Dirga. Kak Dirga iya, aku tak salah lihat kan.. Kak Dirga, Kak Dirga sedang berada di depan Abah dan seperti ingin melakukan sesuatu.

"Syah ayo, calon suami kamu udah nungguin tuh. " ucap Umi menyenggol lenganku.

"Hahhhh, CALON SUAMI!!!. " kagetku sambil melotot kearah Umi, aku sungguh tak percaya.

"Iya. Tuh. " ucap Umi sambil menunjuk Kak Dirga yang tengah tersenyum ke arah ku.

Aku menurut pada Umi, berjalan ke arah Kak Dirga dan duduk disampingnya dengan malu-malu.

"Kok kamu lama sih Syah. eh,tapi.. Kamu hari ini cantik banget lo."Bisiknya dengan suara kecil saat aku tepat mendaratkan pantatku ke lantai.

"Makasih. " ucapku menunduk karena malu,rasanya jantungku seperti merosot ke perut.

"Ehem.. Ehemm ngobrol nya bisa di lanjutin di kamar nanti kan?. " ucap Abah dengan nada yang sedikit menggoda.

Aku menatap Abah dengan tatapan horor dan mendengar banyak tamu-tamu yang sedang menertawai ucapan Abah barusan aku hanya bisa tertunduk malu dan tak berani menatap siapapun.

"Astagfirullah.. Abah ihhh bikin malu aja deh ah."batinku sambil merutuki ucapan Abah barusan.

sedangkan Kak Dirga hanya tersenyum malu-malu kemudian menggaruk tengkuknya.

"Baiklah, bisa kita mulai ijab qabul nya. Apakah mempelai pria sudah siap?. " tanya penghulu.

"Insyaallah saya sudah siap Pak. "Ucap Kak Dirga, tanpa sadar aku menarik ujung bibir ku tersenyum lebar.

Mendengar ucapan itu, jantungku seolah berhenti berdetak rasanya ada sesuatu yang aneh mengalir dalam tubuhku, semacam aliran listik tapi tak bisa mematikan.

Cinta Dalam Diam kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang