11.Zahra-Dino

44 15 8
                                    

Sekarang pulang bareng
Besok, siapa tahu kita ke KUA bareng.

"Dino"

Cek mulmed!!.

Budaya kan vote sebelum membaca ya readers😂
Bacanya pelan-pelan aja, biar meresap gitu. Hehehe

Oke. Happy reading All😘

Author POV"
Seorang gadis cantik yang tengah menaiki sepeda nya berwarna pink muda itu sangat semangat sekali dalam mengayuh sepeda nya. Sesekali jilbab yang ia kenaikan berterbangan karena di terpa semilirnya angin pagi.

"Huffft.... Capek juga ya. " eluh nya saat gerbang sekolah belum terlihat di pelupuk mata.

Dit Dit Dit..

Suara klakson motor yang sedang berada di sampingnya membuat ia mau tak mau harus menoleh kepada pemiliknya.

Matanya membulat saat menangkap sorot mata yang menurutnya sangat "tidak mengenakan kan untuk di pandang " itu.

"Sendirian aja, mau Mas Dino temenin enggak?." teriak orang itu keras sambil menyamakan laju motornya dengan sepeda milik Zahra.

"Maaf Mas, saya nggak butuh ojek. Jadi Mas nggak usah deket-deket deh sama saya. " ucap Zahra dengan nada memperingatkan.

"Ck!!. Kampret.... Orang ganteng kayak gini di bilang tukang ojek. " gerutu Dino.

Zahra tersenyum sinis kemudian mengabaikan orang disamping nya tadi yang mungkin sekarang sudah menyumpah serapahi dia.

"Udah sono sono, tuh lihat gerbang sekolah gue udah kelihatan noh. Ntar di kira gue bawa penyusup lagi ke sekolah. "

Zahra turun dari sepedanya sambil celingak-celinguk memandang sekeliling nya takut-takut ada yang memergoki nya membawa penyusup dari sekolah lain ke sekolahnya.

Dino menghentikan motornya tepat didepan gerbang sekolah Zahra dan memandang Zahra dengan senyuman yang sulit di artikan.

"Oke.. Tapi nanti kita pulang bareng ya, gue jemput deh. " tawar Dino.

"Heh dinosaurus lo nggak lihat apa gue bawa sepeda!. " bentak Zahra sambil memandang tajam ke arah Dino.

"Pliss Ra pliss, kali ini lo harus pulang bareng gue. Please lo tolong in gue sekali ini aja. Ini menyangkut hidup dan mati gue Ra. " ucap Dino dibuat semelas mungkin.

"Maksut lo, lo mau bunuh diri. " pekik Zahra.

Teman-teman Zahra sampai melihat ke arah Zahra dan Dino dengan tatapan aneh. Merasa risih Zahra menarik Dino ke sebelah gerbang sekolah yang dirasa aman untuk bicara berdua.

Dino menaikkan sebelah alisnya ke arah Zahra sambil tersenyum melihat lengannya yang masih di pegang oleh Zahra.

"Sorry nggak sengaja. " ucap Zahra sambil refleks melepaskan tangannya dari lengan Dino.

"It's oke. " jawab Dino spontan.

"Jadi maksut lo apa nih?." tanya Zahra dengan muka yang terlihat sangat bingung.

"Manis." batin Dino.

"Gue mau ajak lo kerumah gue. Pokoknya lo harus mau. Gue NGGAK TERIMA PENOLAKAN!."

"Tapi...."

Belum sempat Zahra menyelesaikan omongannya Dino sudah ngacir pergi dari hadapannya duluan.

"Gue tunggu lo ya, awaa aja kalo lo coba-coba kabur duluan. " ancam Dino.

"Dasar Dino kampret. "

Zahra masuk ke kelas nya dan mengerutkan dahinya saat menemukan secarik kertas dan setangkai bunga mawar yang tergeletak di meja nya.

"Ck. Ck. Ck. Masih gitu ya penggemar rahasia. " decaknya.

"Buka....Enggak? Buka....Enggak?
Nanti aja deh ah pas pulang sekolah. Males ah. "

Surat dan bunga itu dimasukkan ke dalam tas miliknya, dan ia akan membukanya nanti saja.

"Andai aja ada kamu Syah, aku pengen cerita banyak hal banget sama kamu." ucap Zahra sambil memandang sendu bangku sampingnya yang sudah 5 hari ini tak di tempati pemiliknya.

Pelajaran terasa sangat membosankan bagi Zahra, tak ada teman yang bisa ia tanya saat ia sedang bingung dengan materi yang dijelaskan guru.

Mau tanya guru males. Nanti takut di marahin. Parah lagi udah dijelasin eh masing nggak nyantol juga.

Zahra sampai di gerbang sekolah dan terperanjat kaget saat Di no sudah bertengger di sana dengan motornya dan tersenyum tengil ke arah murid cewek di sekolah Zahra.

"Eh, tengil. Keganjenan banget sih lo. " sungut Zahra menepuk pundak Dino keras.

"Eh, buset ngangetin lo. Astagfirullah. " ucapnya sambil mengelus-elus dadanya.

"Cemburu mah bilang aja kali. "

"Siapa yang cemburu. " ucap Zahra sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ya ampun Ra sama calon suami jutek amat. " lirih Dino.

Zahra memandang Dino dengan tatapan tajam yang membunuh.

"Apa lo bilang?." bentak Zahra.

Dino menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil mencari alibi untuk Zahra.

Akhirnya dengan SANGAT BERAT HATI ingat ya.. Dengan SANGAT BERAT HATI. Zahra mau dia ajak ke rumah Dino.

Sesampainya di rumah Dino, Zahra terpesona akan keindahan rumah si tengil satu ini. Rumah bernuansa eropa dengan dilapisi cat berwarna putih yang semakin menggambarkan kemegahan bangunan tersebut.

Dino menyenggol Zahra, membuyarkan nya dari lamunan. Dia mengisyaratkan Zahra agar segera mengikutinya masuk.

Didalam rumah Dino mempersilahkan Zahra untuk duduk di sofa singgasana milik keluarga Dino, sedangkan Dino sudah ngacir duluan mencari sang Mama di dapur.

"Gede juga rumah si tengil ini. " gumam Zahra sambil terkekeh.

Sesampai di dapur Dino senang bisa menemukan sang Mama yang habis memasak makanan bersih-bersih di dapur.

"Assalamualaikum, ma. " ucap Dino disamping sang Mama yang sontak membuat Mamanya terlonjak kaget.

"Wa'alaikum salam gimana kamu udah bawa orangnya?" tanya sang Mama.

Dino mengangguk sambil tersenyum lebar.

"Masak? Beneran nggak sih Bang?. " tanya Mama Dino ragu.

"Iya mah, tuh lihat yang lagi duduk di sofa. "

Dino menunjukkan ke arah gadis berparas cantik dan berkulit putih yang tengah duduk sendiri diruang tamunya itu sambil tersenyum dengan senyum kemenangan.

"Ma'afin gue Ra, gue tau ini berat buat lo. Tapi, cuma dengan cara ini yang bisa nyelametin hidup gue. " batin Dino.

Mamanya berjalan mendekati Zahra yang masih terbengong sendiri.

"Oh, ini ya Bang, calon mantu Mama. Cantik juga. Pinter banget kamu milih nya. "

Zahra menatap Mama Dino tak percaya.

"APAAAAAAAA, CALON MANTUUUUU? "

Bersambung....

Hahahaha, gimana menurut kalian si Dino? Kelewatan? Nyebelin? So swite?. 😄
Dino emang modus bener deh ah. Bilang aja pengen di nikahin sama Zahra, sok-sok an pake ngajak berantem ama ribut lagi, dasar cowok😂

Kerjaan si Dino tuh, pas lagi galau nggak ketemu Zahra, dia mah anaknya PD luar biasa. 😂
Walaupun gitu masih tetep ganteng kok. 😘

Jangan lupa vote+konten ya. Makasih😜

Cinta Dalam Diam kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang