Awal Dari Luka

79 18 2
                                    

Senja kembali datang disambut dengan semilir angin yang berhembus tenang. Membuat siapa pun merasakan kesejukkan yang begitu damai dan menenangkan.

Di sini, di tempat yang sama. Renzo terdiam, memandang luasnya danau yang beriak tenang dalam kesunyian. Tubuhnya seolah terpaku. Terpaku pada kenangan masa lalu yang membuat kebahagiaannya itu pergi berlalu.

Danau ini menjadi saksi, menyaksikan bagaimana caranya Tuhan menjemput Trivia pergi. Pergi meninggalkan segala kenangan yang membekas di hati. Pergi yang membawa senyuman yang kini tak bisa dilihat Renzo lagi.

Senyum itu, senyum yang menjadi candu bagi Renzo. Senyum yang menyimpan ribuan luka yang menusuk bagai duri. Senyum manis yang dipaksa merekah hanya untuk menutup kekecewaan yang tak bisa dibendung lagi.

Seperti sinar senja yang datang membawa kebahagiaan lalu pergi meninggalkan kegelapan. Trivia datang membawa keceriaan lalu pergi meninggalkan Renzo yang kini hidup di dalam kesunyian.

Renzo menghela nafas.

Mau sampai kapan dia begini? Berdiam diri dan menunggu sesuatu yang tak pasti?

Namun, sejauh apapun usaha Renzo untuk melupakan Trivia, tetapi tetap saja pikiran dan hatinya tertuju pada gadis itu. Gadis yang kini sudah pergi meninggalkannya untuk selamanya.

"Eh? Maaf."

Seruan itu membuat Renzo sedikit mengerjap kaget ketika sebuah cairan basah dan lengket tumpah ke arahnya. Dia menunduk, memperhatikan noda berwarna merah muda yang mengenai bajunya.

Rasanya Renzo ingin sekali memaki orang yang dengan sengaja menumpahkan jus jambu ke arahnya. Namun dia terdiam di tempat ketika suara itu kembali terdengar, mengisi udara hampa yang berada di sekelilingnya.

"Aduh, gue minta maaf ya. Gue gak sengaja sumpah!"

Renzo diam.

Suara itu? Seperti suara gadisnya. Apa mungkin dia--

Buru-buru Renzo menggeleng pelan untuk menepis semua pikiran yang muncul di benaknya saat ini. Mana mungkin orang meninggal bisa bangkit lagi? Kecuali hidup Renzo di dunia fiksi, mungkin itu bisa terjadi.

"Lo kalau jalan bisa liat gak sih?! Baju gue--" lagi dan lagi Renzo mematung ketika dia mendongak dan mendapati sepasang mata yang kini menatapnya dengan rasa sesal.

Mata itu ... mata yang sama seperti,

"Trivia." Renzo reflek mengucapkan nama itu ketika melihat gadis yang berdiri di hadapannya saat ini. Mata, suara, rambut dan bentuk tubuh sama dengan gadisnya.

Trivia ada di depannya!

Renzo mengigit lidahnya. Sakit.

Apa benar Trivia kembali? Atau ini cuma halusinasi Renzo karena terlalu berharap agar cewek itu datang kembali untuk menemaninya di sini? Tapi ... tapi ini dunia nyata! Bukan dunia fiksi yang bisa menghidupkan orang mati!

Baru saja Renzo ingin menepiskan segala pikirannya, namun dia kembali terperangah ketika mendengar balasan yang keluar dari bibir gadis itu.

"Tau nama gue dari mana?" Gadis itu sedikit mengernyit. Matanya menatap Renzo tak percaya.

Dada Renzo sesak. Oksigen di sekitarnya seakan menipis seiring detak jantungnya yang kini berdetak lebih kencang.

Tuhan, bolehkah Renzo terus berharap?

Back Again? [CS 2]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang