Chapter 4 - Kill Me

5.7K 315 11
                                    

Sasuke telah tiba di rumah sakit. Dengan sigap perawat membawa brankar dorong menghampiri mereka. Hinata dibawa ke ruangan UGD dengan segera dan Sasuke menunggu diluar. Naruto? Dia masih terdiam diri di apartemen berpikir atas apa yang telah dilakukannya.

Tak lama Dokter cantik datang menghampiri Sasuke. "Apa yang terjadi dengan Hinata? Dia memiliki banyak luka ditubuhnya dan Dia dehidrasi." papar Tsunade. Sasuke berjalan menuju kursi ruang tunggu, Tsunade mengikuti. "Tanyakan saja pada cucu kesayanganmu itu, Obaa-san. Cucumu sudah gila. Dia menyiksa Hinata bahkan setelah Hinata pingsan. Untuk Aku datang ke apartemennya. Jika tidak, mungkin cucumu sudah jadi pembunuh!" Sasuke memukul pegangan kursi.

Tsunade sudah menduga akan hal ini. Cucunya terlalu terbelenggu dendam. "Naruto terlalu dipenuhi dendam. Setiap kali mengingat Hyuga, selalu mengingat Ibunya. Kau tau permasalahannya bukan?" Tsunade menunduk lesu. "Tetap saja ini gila. Bagaimana jika Hinata mati. Biar Aku dan Sakura yang mengurus Hinata sementara!" Sasuke masuk menuju ruang UGD dan menelpon Sakura.

**

Sakura telah sampai di rumah sakit dan bergegas menuju ruangan yang telah Sasuke beri tahu sebelumnya. Sakura memasuki ruangan dan terkejut melihat kondisi seorang wanita yang penuh dengan bekas luka. "Sasuke-kun, benar Dia istri Naruto? Kenapa tubuhnya penuh dengan luka? Kenapa Dia sampai masuk rumah sakit? Hiks.. " Sakura menangis iba. Sasuke membawa Sakura ke dalam pelukannya agar Sakura bisa lebih tenang. Sasuke mengajak Sakura untuk duduk dan menceritakan semua hal yang terjadi. Setelah mendengar cerita dari suaminya, Sakura semakin menangis tersedu. "Sudah sayang, jangan banyak menangis. Nanti anak kita akan ikut sedih." Sasuka mengelus perut buncit wanita yang sedang hamil 5 bulan itu.

Sakura duduk disamping Hinata, berharap Dia segera siuman. Sasuke sedang ke minimarket membeli camilan. Tiba-tiba saja seorang pria bersurai kuning masuk ke dalam ruang rawat inap Hinata. "Minato Ji-san." Sakura terkejut melihat Minato yang datang.

Minata menatap sendu tubuh menantunya yang terkulai lemas, Sakura menceritakan semuanya. "Maafkan Tousan nak, Kau menderita seperti ini. Ini semua salah Tousan tidak bisa mendidik Naruto. Tousan janji, akan menyelesaikan semua permasalahan ini dan kalian akan berhagia. Tousan mohon, Kau mau bertahan dan memaafkan Naruto nak." Minato mengusap kepala Hinata. Tidak lama Sasuke masuk ke dalam ruangan. "Aku titipkan Hinata pada kalian untuk sementara waktu. Sudah terlalu lama masalah ini berlarut, Aku harus segera menyelesaikannya." Minato pergi meninggalkan ruangan.

**

Hinata membuka matanya perlahan, melihat sekeliling dimana Dia berada. Sasuke yang menyadari langsung menghampiri di ikuti Sakura dibelakangnya. Sakura dengan sigap memanggil dokter. Tidak lama dokter datang memeriksa kemudian pergi.

"Sebaiknya Kau makan dulu ya, agar keadaanmu cepat pulih." Sakura mengambil suapan untuk Hinata. Hinata hanya menggeleng menolak, perutnya masih terasa mual. Dan Dia merasa asing dengan kedua orang didepannya. "Dia istriku, Uchiha Sakura. Dan Aku Uchiha Sasuke." Sasuke menghampiri Hinata. "Aku sahabat si dobe bodoh itu. Aku yang membawamu kesini. Jangan khawatir, Kau aman disini. Dan kami yang akan merawatmu." Sasuke memperkenalkan diri. Hinata mengangguk paham. Betapa kagumnya melihat pasangan suami istri yang begitu harmonis.

"Aku keluar sebentar. Sakura, Kau bersama Hinata dan jangan kemana-mana." titah Sasuke. "Baiklah Sasuke-kun. Tapi bawakan Aku eskrim ya. Aku mohon sekali ini saja." Sakura mengeluarkan puppy eyesnya. "Hn.." Sasuke pergi meninggalkan ruangan.

"Ayo Hinata, makan lagi. Kau harus banyak makan untuk memulihkan tenagamu." Sakura memaksa Hinata membuka mulutnya. "Aku tidak mau Sakura-nee, rasanya tidak enak." Hinata menggeleng. Sakura menyimpan piring makanan ke nakas. "Hinata, habiskan makanannya ya. Aku tau rasanya tidak enak, tapi jangan pikirkan dirimu sendiri, pikirkan juga janin yang sedang tumbuh dalam dirimu." tutur Sakura mengelus perut Hinata.

The Secret Of The Past (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang