15. Family

165 12 0
                                    

(First POV)

"Aku pergi dulu!"

Aku menuruni tangga sambil tergesa-gesa karena sudah akan waktunya untuk berangkat ke lomba kostum Zeeta.

Dia sudah menunggu di depan jadi aku tak mau membuatnya menunggu.

"Hati-hati, Shizu-neechan!" Shouto menongolkan kepala ketika aku akan masuk dapur dari ruang tengah.

"Iya!~"

Kukecup pipi Shouto dan masuk ke dapur mengambil roti.

"Oi, ini bekalnya!"

Aku menoleh dan tersenyum, menerima kotak bekalnya. "Ah! Iya. Terima kasih, Oniichan."

Kuhadiahkan kecupan di pipi untuk memberinya apresisasi, dan seperti biasa dia berteriak karena kaget aku memberikannya itu.

Sejak kejadian jalan berujung kencan itu, aku dan Shougo mulai berhubungan jarak jauh karena kemarin dia pergi kembali ke Jepang. Saat liburan musim dingin, dia mau kembali kesini.

Dan untuk soal fujoshi, ternyata mereka bisa menerimanya. Bahkan ibunya Shougo adalah seorang fujoshi juga.

Shouto tahu akan hobiku jadi dia tak terkejut.

Dan Shuuzou-nii, yah memang sih kaget. Tapi karena dia sudah janji takkan melarang hobi kami lagi selama tidak berbahaya maka aku bisa dengan bebas melampiaskan hobiku tanpa takut ketahuan.

"Aku pergi dulu!"

Aku berlari ke depan pintu dan menyunggingkan senyuman ceria pada Zeeta.

"Siap tempur?"

"Ya!"

Kulangkahkan kakiku menuju ke arah tujuan.

.
.
.
.
.

Untuk semuanya yang mendukungku, terutama keluargaku...

Shuuzou-Oniichan...

Thank you so much for being my rainbow big brother!

.
.
.

Fin

Oniichan: My Rainbow Big BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang