Chapter 9

34 14 3
                                    

Happy reading!!!❤

                                ***

Rindu turun dari motor Senja, dan berjalan meninggalkan Senja yang masih duduk diatas motornya.

"Khem, ga mau bilang makasih lo?" Tanya Senja.

Rindu berbalik dan terkekeh sebentar efek gugup dibonceng doi gini nih. Rindu maju beberapa langkah, tangan Rindu menggosok-gosokkan di rok abu-abunya.

"Thanks ya ka" ucap Rindu sambil tersenyum.

Senja mengangguk dan memakai helm full facenya. Menyalakan motornya dan siap berangkat.

"Ka gak mau mampir dulu" tanya Rindu basa-basi.

Jangan ka, plis.

"gue kira lo ga peka" ucap Senja pelan, Rindu menganga sudah tau itu hanya basa-basi.

"mau ga?" tanya Rindu lagi sewot.

"gak usah"

"Allhamdulillah" gumam Rindu sambil mengelus dadanya.

"lo gak seneng kalo gue ke rumah lo?" tanya Senja saat mendengar gumaman Rindu dia berpikir Rindu tidak senang jika ia ke ke rumahnya.

"Gak gak" panik Rindu, ia kira Senja tidak akan mendengar ucapan pelannya.

Senja mengangguk dan melesat pergi. Rindu menghela napasnya pelan, bersyukur karna papahnya belum pulang dari kerjanya.

Rindu berjalan dan membuka pagar yang cukup tinggi berwarna hitam. Rindu masuk dan duduk di atas sofa hijau lalu membuka sepatunya.

Saat Rindu akan menaiki tangga ia berpapasan dengan Venus, seperti kata Venus tadi ia akan kerumah temannya dulu, kenapa dia yang nyampe rumah duluan.

"tuh kan ka, lo bohong sama gue" ucap Rindu, seharusnya Rindu tidak usah percaya dengan ucapan kakak biadabnya itu.

"halah tapi lo seneng kan?" tanya Venus sambil menaik turunkan alis tebalnya.

"Iya juga sih" ucap Rindu sambil terbahak, jadi malu.

"halah, pertamanya mah sok sok an nolak lo"

"kan kaya di novel-novel gitu" Jelas Rindu.

Venus memutar bola matanya, saking gemesnya dengan adek bontotnya ia menoyor kepala Rindu kebelakang.

Rindu yang berada di tangga dan tidak bisa menjaga keseimbangannya menjadi kehuyung ke bekalang. Dan jadilah Rindu jatuh di beberapa anak tangga.

"MAMA" ucap Rindu yang setengah ingin menangis.

Venus yang kaget hanya melongo melihat adiknya sudah terduduk yang tidak cukup jauh darinya.

Kejora yang berada didalam kamarnya sampai keluar dan melotot kaget melihat adiknya.

"Ya ampun Rindu!" pekiki Fitri saat melihat Rindu. Fitri langsung berlari dan mengahampiri Rindu.

"kamu gapapa sayang?" tanya Fitri-mama Rindu.

Rindu menggelengkan kepalanya lemah, pantatnya yang tidak begitu berisi terasa perih.

"Venus kamu jangan gitu dong sama adek kamu! Mau mama bilangin ke papa?!" omel Fitri. Venus hanya menyengir tidak jelas.

"jangan ma, lagian aku kan gak tau kalo Rindu bakal jatoh" ucap Venus membela dirinya sendiri.

Kejora menghampiri Rindu dengan menggenggam es kiko kesukaannya. Rindu berlari ke kamarnya.

"Rindu pantat lo masih ada kan?" tanya Kejora asal. Rindu yang mendengar itu langsung menutup pintunya dengan keras

Venus jalan menuruni tangga, sebelum jalan Venus menarik rambut Kejora sedikit kencang. Kejora hanya mekik kesakitan, Sedangkan Venus hanya terkekeh.

Rindu SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang