Chapter 12

39 10 8
                                    

Hanya sebuah rangkaian kata  kuciptakan dari hati dan logika. Rangkaian yang memiliki seribu makna untuk hati, hati yang telah tersakiti. Dan untuk cinta yang telah berubah jadi kecewa.

-Rindu Senja-

                                    ---

Happy reading kalian❤❤

    ***

"kok bisa gitu sih?" tanya Nur, setelah mendengar penjelasan Rindu. Bahwa kotak bekalnya berada di Agas bukan di Senja.

"si Pelangi udah start duluan dia"ucap Lintang. Rindu hanya mengangkat bahunya tidak peduli.

Rindu membuka buku fisikanya, sebentar lagi pelajaran akan segera dimulai.

⭕⭕⭕

"widih dapet makanan, dari siapa ja?" Topan sudah duduk disamping Senja dengan mata berbinar.

"Pelangi"

Topan mengangguk-angguk. Kilat langsung menyergitkan dahinya.

"gue kira dari Rindu" ucap Kilat yang fokus dengan game diponselnya.

"soalnya gue liat Rindu bawa kotak bekel dan dia berdiri didepan kelas kita" lanjut Kilat.

Senja menatap Kilat lama, ia berpikir sejenak. Dari sebelum masuk Senja tidak melihat Rindu sama sekali.

"lo bener?" tanya Senja.

Kilat mengangguk, Cahyo pun ikut berpikir. Sedangkan Topan sudah memakan bekal Senja yang dibawakan oleh Pelangi.

"menurut gue, kayanya Rindu marah sama lo ja" Ujar Kilat.

"marah?karna apa?" tanya Senja.

"ya lo bayangin ajalah, Rindu mungkin sempetin bangun pagi cuman buat bikin bekel lo doang. Eh pas mau ngasih ke gebetan, udah ada yang ngasih duluan. Mungkin gak marah tapi kecewa" jelas Kilat memanas-manasakan Senja.

Cahyo menatap Senja serius, "sebenernya lo suka sama Rindu apa sama Pelangi ja?"

Senja diam, dia juga bingung sebenarnya ia suka sama Rindu atau tidak.

"kalau lo suka sama Rindu, alasannya apa lo bisa suka sama dia ja?" tanya Cahyo.

"penasaran" jawab Senja.

"lo penasaran sama Rindu? Karna Rindu mirip sama Rain?" tanya Kilat.

"entahlah"

"Ja, gue ga habis pikir sama lo. Gue kira lo deketin Rindu karna lo suka, tapi lo karna penasaran? Perilaku lo yang udah baik ke Rindu, pasti Rindu pikir karna punya perasaan lebih" jelas Cahyo.

Senja hanya bergeming, diam. Senja tidak tahu harus melakukan apa.

"kalo lo deketin Rindu karna penasaran, jauhin dia ja. Jangan bikin dia merasa orang yang paling spesial" ucap Cahyo dengan mantap.

"lo suka sama Rindu?"tanya Senja, sudah muak dengan penjelasan Cahyo.

Topan yang sedang makan langsung diam, menatap Senja dan Topan bergantian. Kilat hanya mendengar.

Rindu SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang