3.<<Melenyapkan rasa>>

37 9 0
                                    

"Woy bangun le! Masih pagi juga"

Angga geleng geleng kepala melihat lea yang sedang asyik tidur disebelahnya. Menggoyang goyangkan sampai menggebrak meja pun sudah angga lakukan tapi cewek itu tidak merasa terganggu sama sekali. Angga merasa kesal melihatnya, lalu  ide usil pun muncul dibenaknya. Tanpa pikir panjang angga menendang keras kursi lea hingga akhirnya

BRUKK

"Aduh, bokong gue"

Lea terjatuh mencium dinginnya lantai. Sambil mengusap bokongnya yang nyeri lea bangkit duduk di kursinya. Ia berdecak pelan melihat sahabatnya yang sudah ia duga menjadi pelakunya sedang terbahak keras sambil memegangi perutnya. Dengan cepat lea memukuli lengan angga bertubi tubi.

"Ampun le ampun, salah siapa gak dirumah gak disekolah kerjaan lo molor mulu" merasa jengkel melihat angga yang semakin terbahak lea menyerangnya dengan cubitan maut andalannya sampai angga mengaduh keras.

"Lagian suruh sapa gangguin tidur nyenyak gue. Tadi tuh hampir aja ketemu oppa gue kalo lo gak ngerusak mimpi indah gue"

"Ngayal aja kerjaan lo le!" mendengar celetukan bimo dibelakangnya semakin membuatnya kesal setengah mampus.

"Seratus buat bimo, itu udah bukan kerjaan lagi bim melainkan sudah menjadi kebiasaaan menghayal yang menurut gue sih gak akan kesampean hahahaha"

Melihat angga dan bimo terbahak bersamaan membuat sisi sadisnya keluar.
Dengan sekuat tenaga lea menjambaki rambut kedua sahabatnya sambil menggerutu.

"Bar bar banget lo le! Jadi cewek gak ada lembut lembutnya" kata angga sok ketus.

"Biarin, ini hukuman buat siapa aja yang berani gangguin gue" lea berkata sambil mengibas rambutnya kebelakang.

"Kasihani hamba kanjeng ratu, hamba ikhlas kalo hukumannya diberikan cuma cuma kepada kakanda kanjeng ratu" bimo berlagak alay sambil memelas.

"Sayangnya gue gak ikhlas! Kakanda pala lo peyang" bimo terbahak melihat angga yang kesal.

Teman teman sekelasnya sibuk memperhatikan pertengkaran mereka ada juga yang jengah karena hampir setiap hari melihatnya, lumayan kan drama gratis pagi pagi.

" Lo berdua ya pagi pagi udah buat gue emosian, gue tuh tadi malem sampe begadang cuman buat nonton oppa gue tau gak! Jarang jarang gue ketemu oppa gue meskipun cuma dalam mimpi eh lo berdua ngerusak semuanya"

"Siapa suruh begadang buat hal yang gak berguna, buang buang waktu aja! Mendingan lo belajar biar nanti pas ulangan gak remed mulu" lea mengerucutkan bibirnya mendengar ceramah angga. Kalau sudah begitu lea hanya bisa bungkam.

"Lo tuh harusnya dengerin lagunya rhoma irama yang begini nih.." bimo mengambil ancang ancang untuk mulai bernyanyi. Sambil menggerakkan tangannya seakan memegang gitar.

"Ekhem...ekhemm.. Begadang jangan begadaaang.. tenonenot.. kalau tiada artinya. Begadang boleh sajaaa..." belum juga selesai melafalkan liriknya tiba tiba sebuah suara menginterupsi

"Siapa yang bilang begadang boleh saja?" dengan takut takut bimo menoleh sambil nyengir tanpa dosa melihat pak budi sedang berdiri diambang pintu kelas. Rupanya tidak ada yang menyadari kalau gurunya sudah datang karena sibuk memperhatikan drama tadi.

"Eh bapak, enggak pak saya tadi hanya menasihati angga supaya jangan begadang soalnya tadi malam dia nonton drama korea yang menye menye itu pak sampe ikutan nagis malam malam kan ngeri pak dikira kuntilanak nanti. Sebagai sahabat yang perhatian ya saya ingatkan saja pak. Ya kan ga?" bimo menoleh pada angga yang melotot tidak terima mendengar alasan yang bimo buat. Sedangkan teman sekelasnya terkekeh geli.

"Benar seperti itu angga?" angga langsung gelagapan saat ditanya, karena tidak ingin memperpanjang masalah angga mengangguk saja.

"I..iya pak" habis sudah harga dirinya saat teman temannya menyorot dirinya dengan tatapan seakan berkata alay banget jadi cowok jijik deh gue. Ia tidak akan melepaskan bimo nanti lihat saja.

"Ada ada saja! Ya sudah tunggu apalagi cepat keluarkan tugas yang kemarin saya suruh!" perintah pak budi setelah ia duduk dikursinya.

"Mampus gue gak inget lagi!" gerutu lea.

"Tenang aja le! kita senasib sepenanggungan. Lo sama gue yang senasib, penanggungannya diserahkan secara hormat kepada tuan angga yang tampan. Benar kan tuan?" mendengar ocehan bimo angga hanya berdecak malas sudah ia duga! Kedua sahabatnya itu memang laknat.

******

"Makan tuh pelan pelan! Jadi belepotan kan" angga terkekeh melihat cara makan lea, ada noda saus yang menempel disudut bibir lea. Dengan cepat angga mengambil selembar tisu dihadapannya dan mulai membersihkan sudut bibir lea.
Angga tidak menyadari bahwa lea mematung sesaat.

"Dedek gak diperhatitin juga ih, lihat nih ada noda dibibir adek, gak mau dibersihin mas?" ucap bimo sambil mengedip ngedipkan matanya. Angga bergidik ngeri melihat ketidakwarasan sahabatnya yang satu itu.

"Jijik lama lama bim!"

"Jahat ih mas ke adek, sakit hati nih!"

"Bodo amat" lea terkekeh melihat interaksi alay didepannya ini.

BRAKKK

Seseorang menggebrak meja mereka dengan keras sampai seluruh penghuni kantin menoleh kearah keributan. Setelah melihat siapa orangnya mereka langsung jengah dan kembali ke kesibukan masing masing.

"Sayang kamu kok gak ajak aku sih? Padahal tadi aku chat kamu biar kita bisa makan bareng " ucap gadis yang menggebrak meja tadi sambil menarik kursi disebelah angga.

"Maaf soalnya tadi masih ada tugas yang belum selesai. Jadi gak sempet buka HP. Kamu mau makan apa? Sebagai permintaan maaf aku pesenin deh"

"Kamu baik banget, jadi makin sayang" angga yang melihat reaksi pacarnya yang begitu lucu dihadapannya hanya tersenyum tipis sambil mengacak pelan rambutnya. Setelah memesankan makanan untuk gisya, angga kembali duduk di kursinya melanjutkan obrolan sepasang kekasih. Sesekali gisya tersipu malu terlihat dari pipinya yang memerah karena ucapan angga.

Tidak ada yang menyadari bahwa lea sedang mengendalikan hatinya yang terasa berdenyut melihat sepasang kekasih dihadapannya saat ini. Yang lea tahu, perasaan yang ia rasakan selama ini tidak boleh ada, karena hanya akan merusak persahabatannya. Lea tidak mau hal itu terjadi. Mulai detik ini ia harus mengerahkan kekuatan hatinya untuk melenyapkan perasaan sialan ini. Karena jika terus menerus terjadi hanya akan memperbesar luka dihatinya.

******

Jangan lupa vommentnya ya..

With love

FSSTARS

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang