Part 3

55 17 3
                                    

Dua minggu telah berlalu, proposal sudah beres tinggal menunggu jawaban. Informasi yang aku dapat, konfirmasi diterima atau tidaknya itu berbeda beda. Ada yang seminggu kemudian ada juga yang sampai berbulan bulan. Aku berharap, secepatnya dan hasilnya sesuai dengan harapanku.

Aku sekarang lagi bersama Aqila di salah satu cafe di daerah kampus. Aqila yang men traktirku di sini. Karena Dia ingin memberikan kabar gembira.

"Shei, gua udah keterima nih di Perancis" ucap Aqila excited.

"Woaaahh.. selamat ya la.. Selamat la" ucapku tulus dan ikut bahagia juga. Aqila mengangguk sambil tersenyum

"Oh ya la, terus kapan kamu berangkatnya?"

"Lusa, shei" ucapan Aqila terdengar sendu.

"Udah pesen tiket pesawatnya?"

"Udah. Tapi gua ga mau pisah sama luuu. Kenapa sih lu ga bareng gua aja ke Perancis hah?" Kata Aqila dengan menampilkan ekspersi sebel ke arahku

"Maaf la, aku mau ketemu jodohku. Makannya aku ke korea" kata ku sambil terkekeh

"Omaygod, luuu ya shei. Kalau udah masalah si Daniel daniel itu. Udah deh lupa segala galanya. Sahabatmu aja dilupain"

"Bukan dilupain, tapi emang dari SMA aku udah pengen ke korea. Tapi apadaya kangtong tak memadai. Maka dari itu mumpung ada kesempatan, kenapa ga aku coba ya kan?"

"Tapi nanti gua bakal kangen sama lu. Trus nanti siapa yang bakal ngingetin gua kalo gua lupa dengan tugas? Siapa juga yang bakal nelvonin gua dipagi hari untuk bangunin gua? Kan cuman lu, sheii" ucapnya mendramatisir

Memang benar setiap ada mata kuliah pagi jam setengah 7, setiap jam 5 pagi aku selalu bawel nelvonin Dia supaya Dia bangun.

"Makannya cari cowo sana" ucapku purang pura tak peduli

"Hell.. emangnya cari cowo segampang membalikkan telapak tangan apah?!"

Aku hanya terkekeh mendengar jawaban dari Aqila.

"Oh ya la, trus berangkat ke jakartanya kapan? Flight nya jam berapa?"

"Ini pulangnya gua udah langsung ke jakarta, karena besok subuh gua udah harus flight"

"Ya ampun aku belum nyiapin apa apa la" ucapku sedih

"Ga perlu, yang gua butuh ya lu. Dengan kita makan disini sambil ngobrol itu udah berarti sih buat gua. Lagian cuman 4 bulan ini"

"Perasaan tadi kamu yang ribut sedih ga mau pisah, ehh sekarang malah kamu tadi bilang kayak gitu"

Aqila hanya cengir kuda

"La, maaf tapi shei ga bisa nemenin ke bandara"

"Iya gapapa. Pokoknya gua cuman pesan sama lu nanti kalau lu udah ada kabar keterima di Korea langsung hubungin gua. Dan inget jangan jadi pemalu kek gini" ucap Aqila sambil menekankan kalimat terakhir.

Aku pun hanya mengangguk dan kami berpelukan melepas rindu. Karena 4 bulan kedepan kita tidak bisa bertemu. Setelah acara perpisahan tadi, aku langsung pulang ke rumah.

Jam sudah menunjukkan pukul 20.00. Tapi saat ini aku masih belum mengantuk. Ya akhirnya aku berselancar lagi ke dunia maya.

Betapa terkejutnya aku ketika wannaone akan mengandakan konser ke-2x nya di Indonesia besok.

Tapi sayang aku tidak punya uang. Bahkan hanya untuk ke jakarta pun tak ada. Rasanya aku ingin menangis. Karena badmood sudah merajalela akhirnya aku memutuskan untuk tidur.

Pagi pun menyapa membuatku terbangun, tak lupa aku melaksanak kewajibanku sebagai muslim. Setelah itu kuputuskan untuk berjogging ria keliling komplek.

Tidak lama-lama yang penting rutin berolahraga setiap pagi - kecuali kuliah pagi deng -

Setelah jogging ku putuskan untuk mandi dan sarapan. Saat akan menyuapkan sendokan pertama, adikku memanggilku dari dalam kamarnya.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Hai semuanyaaaaa.. Pasti kalian bingung yah, katanya pemeran utamanya Kang Daniel, tapi kok di Part 1 tokohnya orang lain.

Sebenarnya memang benar tokoh utamanya Kang Daniel, tapi berhubung tokoh Sheila nya belum di Korea, jadi aku menceritakan keseharian Dia dulu. Biar kalian juga paham. Tapi tenang kok setelah part ini bakal sering bertemu dengan Daniel.

So,, pantengin terus yahh:)

Xie xie.

Vote dan comment dari kalian sangat berarti bagiku :)

My Life [ Kang Daniel ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang