10.

3.1K 263 16
                                    

Suasana makan malam dirumah Darren menegang untuk beberapa orang yang menyadarinya tapi tidak untuk papah Darren yang terlihat biasa saja dan mengacuhkan Rebecca dan lebih fokus keorangtua Dean untuk basa basi membahas perjodohan keduanya. Seperti yang terlihat sekilas Dean dan Bec itu bukan orang yang bisa dibandingkan.

Bec dengan tatto dan tampilan ala preman itu tak bisa dibandingkan dengan Dean yang anggun dan murah senyum itu.

"Mah,  hentikan papah ini auranya udah gak bagus horor cenderung menakutkan" Karin mencoba berbicara pada mamahnya kalau ruang makan lagi gak bagus auranya. Bec mulai canggung dan merasa diabaikan dan Dean seperti biasa tersenyum dan seolah olah dirinya baik baik saja. Padahal dirinya juga tengah terancam. Bila perjodohan itu benar adanya.

" Apa sich Karin jangan mulai lagi dech "Sang mama mencoba membuat putrinya diam.

Orangtua Dean belum balik dan kini ikut makan malam bersama dengan keluarga Darren dan disitu juga ada Rebecca yang penampilannya pun sudah gak diindahkan oleh sang papah. Dengan frontal papah Darren menyatakan tidak suka dengan Bec,  dan hanya mengganggap Bec sebagai teman Darren saja dan Deanlah kandidat terkuat dipikiran papah Darren yang harus dia perjuangkan dan mengenyampingkan keluhan istrinya kalau Dean punya gangguan kejiwaan. Bagi papah Darren itu masih bisa disembuhkan tapi tidak untuk gambar tatto ditubuh Bec. Papah Darren juga sudah tahu masalalu Bec yang menambah nilai minus dari Bec itu sendiri.

" Pah,  ini Rebecca pacar Darren? " Darren mencoba memperkenalkan Rebecca tapi sang papah menolak dan malah asyik ngobrol dengan orangtua Dean.

" Papah tahu. " Papah Darren acuh

Rebecca hanya diam dan mulai kesal kenapa dia ada disituasi sepeti ini mana dia melihat Dean hanya diam dan menunduk tanpa ada kata penolakan atau basa basi. Secara Dean akhirnya tahu kalau Bec adalah kekasih Darren dan dia juga pernah melihat mereka bercumbu dirumah Bec. Bec kesal kalau tak suka dengan dirinya krnapa harus mengundangnya?  Toh dia juga taknmeminta. Bec paling gak suka kalau sudah dibanding bandingkan.

' Dean bisa mengatasinya,  Dean hanya harus diam dan bilang Dean baik baik saja? ' Guman Dean dalam hati.

" Ayolah jangan ngobrol terus mari mulai makan? " Ajak mama Darren dan kini mereka mulai makan malam.
" Dean itu pintar masak lho,  pagi pagi dia juga tahu kalau saya perlu dibikin kopi? " Puji papah Darren

" Dean itu memang suka begitu kalau dirumah,  hmmm tapi sayang gak ada pria yang mau melamarnya? " Ayah Dean menimpali.

" Wah,  andai aku punya dua putra ya." Papah Darren melirik Darren seolah olah ingin Darren putus dengan Rebecca,  tapi Rebecca cepat mengenali situasinya. Rebecca bukan tipe orang yang hanya diam.

" Hmm,  maaf om  Rebecca pamit dulu kekamar mandi? " Membungkuk sopan dan pergi ke kamar mandi tapi sebenarnya Bec tidak kesana dia malah pergi ketaman belakang dan menghirup udara malam. .

" Wah,  kebetulan. " Dan kini papah Darren tengah heboh menjodohkan Darren dengan Dean. Bagi papah Darren Bec cepat mengenali situasinya jadi tidak perlu penekanan untuk membuat Bec dan Darren putus.

"Mah,  auranya benar benar gak bagus. Kemarin aku lihat aura Bec itu membuat aura jahat Dean pudar namun kali ini. Bebar benar menakutkan"Bisik Karin membuat mamahnya menggeleng tak percaya,  sebegitu detailnya Karin memperhatikan Dean. Dean bukan sosok monster yang perlu ditakuti.

" Apa sich Karin,  kamu berlebihan deh? " Sang mama menyenggol Karin agar tak berbisik bisik terus sungkan karena ibu Dean memperhatikan.

" Ah sudahlah" Karin akhirnya lebih memilih diam dan menyelesaikan makan malamnya.

.......

Di halaman belakang rumah Darren.

" Bec" Panggil Darren dan memeluk Rebecca dari belakang tapi Bec menolak dan memilih menjauh.

" Aku ingin merokok,  bolehkah aku merokok? "Bec mencibir Darren yang hanya diam dan tidak memihak padanya. Pikir Bec apa gunanya dia kesini kalau cuman diolok dan dibandingkan dengan Dean. Kalaupun Darren menikah dengan Dean baguslah. Bagi Bec sudah sepantasnya jalan Dean seperti itu. Dan mengenyampingkan hatinya.

" Bec,  maafkan aku. Kita akan menikah akan kulakukan apapun agar kita bisa menikah? "Darren memohon agar Bec memaafkan dirinya.

" Disana ada Dean,  pasti kalian akan bahagia. " Bec ingin merokok dan kini siap menyalakan api.

Sssssst,  Darren menarik tangang Bec lalu mencium bibir Bec. Melumatnya pelan hingga Bec melupakan bahwa dirinya ingin merokok. Tangan itu mulai nakal dan Dean pun melihatnya. Tadinya Dean ingin meminta maaf karena tidak bisa menolak tapi melihat Darren memaksa mencium Bec Dean begitu kesal.

" Gila,  aura Dean benar benar dominan. " Karin melihat dari meja makan bergidik ngeri. Melihat bayangan hitam makin membesar disekeliling Dean. Dan begitu sebaliknya aura baik dari Bec menjadi redup dan mulai padam. Lalu,  Karin mulai berfikir kenapa kemarin aura mereka bisa menyatu? Dan selebihnya membuat aura Dean yang hitam itu perlahan pudar.

" Mah,  " Karin memcoba berbicara pada mamanya.

" Sebentar lagi makanan penutup panggil kakakmu Dean juga" Perintah mamah

" Baiklah.. "

.......

" Hay kak Dean lagi apa,  hmmm iri ya? " Karin mencibir saat Dean terus menatap Darren dan Bec ciuman.

" Iya,  andai saja aku juga bisa melakukannya. Ngomong ngomong aku pasti bisa kan berada diposisi Bec sekarang? " Dean langsung meninggalkan Karin.

"Sikap macam apa itu! " Karin kesal

Dean langsung menghampiri Darren dan Bec,  Bec jelas terlihat kesal karena Dean mendorong Bec menjauh.

" Kenapa kamu diam,  seharusnya kamu bilang tidak kalau tak suka" Bec
berteriak kearah Dean, biasa tangannya sudah melayang tapi Darren melarangnya.

" Aku suka,  aku suka melihat kemarahanmu! " Dean kini tiba tiba menggandeng tangan Darren dan mencium pipi Darren.

" Yak,  gila kamu! " Tangan Bec sudah melayang dipipi Dean,  Bec gak suka Dean menjadi wanita jalang seperti ini.

" Dean kamu baik baik saja,  Dean Bec itu sayang kamu,  Bec tidak akan pernah memukulmu,  Bec ingin kamu kuat! " Guman Dean dan kini membiarkan pipi mulusnya terlihat merah akibat tamparan Bec.

" Rebecca,  " Darren kini membantu Dean berdiri.

"Omg " Karin melihat adegan dihalaman belakang sampai geleng geleng kepala. Aura jahat Dean menghilang 

" Kenapa karin? " Sang mama mendekati Karin karena Karin lama sekali memanggil yang lain.

" Aura jahat Dean menghilang" Karin tersenyum.

" Aish buang analisa konyolmu itu,  kamu perlu terapi temui mama besok. " Mama Darren kini berlari untuk menemui Dean dan yang lainnya. Kini mencoba membatu Dean menyingkir karena kini Rebecca tengah bertengkar dengan Darren.

Tbc

Tambah aneh ya... Maaf,  Bec itu lesbi dia tahu itu. Dia pcaran sama Darren karena Darren dulu yang membantunya. Dan Bec gak mau Dean seperti dirinya.

Iblis berbalut luka (gxg) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang