"Reza?"tanya Hila.
"Iyah ada apa?"jawab Reza
"Terimakasih"
"Untuk apa?"
"Karna sudah membuat aku bahagia."*Reza dan Hila saling tatap.*
*Reza yang mendengar kata kata itu langsung memeluk Hila.*
"Jangan bilang seperti itu."ucap Reza di pelukan Hila.
"Kenapa?" Tanya Hila.
"Karna aku akan selalu di sampingmu." Ucap Reza sambil mengeratkan pelukannya.*Saat Hila mendengar kata-kata yang di keluarkan dari mulut Reza langsung membalas pelukannya. Dan itu juga membuat air mata Hila mengalir.*
"Eh eh kenapa kamu menangis" tanya Reza sambil mengusap pipinya yang tadi basah oleh air matanya dengan ibu jari.
"Aku senang" ucap Hila sambil tersenyum manis ke Reza.
"Baguslah kalau kamu senang."
"Ya udah Ayo kita ke toko buku."ucap Hila sambil memegang tangan Reza.
"Ayo"*Saat sudah ke toko buku mereka berdua pergi kemana yang Reza inginkan.*
"Sebenernya kamu itu mau pergi kemana sih?" Tanya Hila.
"Kan sudah aku Katakan rahasia." Jawab Reza.
"Tetapi aku penasaran."
"Sabar dong" ucap Reza sambil mencolek hidung Hila.
"Duh kamu."
"Hehehe, maaf"ucap Reza sambil tersenyum ke arah Hila.
"Habisnya hidung kamu pesek" lanjut Reza.
"Hidung kamu juga pesek." Ucap Hila.
"Ga sepesek kamu." Ucap Reza.
"Ngomong-ngomong kamu tinggi ya." Tanya Hila.
"Lelaki itu harus lebih tinggi dari pasangannya." Jawab Reza.Deg deg
"A-apaa yang kamu katakan?" Tanya Hila dengan wajahnya yang memerah.
"Kamu juga pasti mengerti. Jawab Reza.
"A-a-aku ga ngerti." Ucap Hila dengan rasa malunya.
"Kalau kamu ga ngerti pasti wajahmu tidak mungkin memerah."Deg deg deg deg
*Jantung Hila berdegup dengan cepat lebih cepat dari yang sebelumnya.*"A-ah kamu bikin jantung aku berdegup kencang saja."ucap Hila dengan suara yang di kecilkan saking malunya.
"Apa yang kamu katakan. Aku tidak mendengarnya." Ucap Reza sambil mendekatkan telinganya ke mulut ke Hila.
"Kalau lagi ngomong itu di dengar. Aku bilang,kamu itu bikin aku ketawa terus." Ucap Hila di dekat telinga Reza
"Oh itu ya yang kamu katakan."ucap Reza.
"Aku akan terus bikin kamu ketawa."lanjut Reza.
"Gimana caranya?" Tanya Hila.
"Kamu akan segera mengetahuinya. Sekarang cepetan kita pergi ke tempat yang aku mau." Ucap Reza sambil menarik tangan Hila.*Mereka pun berjalan sambil berpegangan tangan.*
"Aduh jantungku masih berdegup sangat kencang. Bisa tidak kamu jantung berhenti berdetak sangat kencang. Kamu berdetak seperti bisa saja." Dalam hati Hila seolah-olah Hila sedang berbicara dengan jantung nya sendiri.
TAMAN
"Nah kita sudah sampai."ucap Reza.
"Dimana ini."tanya Hila.
"Ini dimana kita pertama kali pelukan."jawab Reza.
"Pa-padahal aku sudah melupakan nya."
"Hah? Kenapa kamu mau melupakan nya.
"Karna itu hal yang memalukan."
"Padahal itu aku sangat bahagia."ucap Reza dengan sedikit nada kecewa.
"A-aku juga bahagia kok saat kamu memelukku."
"Benarkah?"
"Benar"
"Terima kasih" tanda terima kasih dari Reza.*Reza pun langsung memeluk Hila. Dan Hila pun membalasnya.*
"Hah? Reza apa yang kamu lakukan?"
"Aku cuma mau mencium keningmu saja."*Ternyata saat Reza melepaskan pelukannya Reza langsung mencium keningnya Hila. Karna Kening Hila tepat berada di depan mulut Reza.*
"Bisa bisanya kamu menciun keningmu."
"Kamu ga mau ya di cium keningnya."
"Ya tentu saja. Ini adalah hal pertama kalinya yang aku lakukan."
"Kalau tidak boleh mencium kening berarti boleh mengecup mulut." Ucap Reza sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Hila. Hila yang terkejut hanya memejamkan matanya."Bercanda."
"Kamu bikin aku deg degan saja."
"Apaa?" Terkejutnya Reza.
"Huh kenapa kamu terkejut?"tanya Hila.
"Tenyata kamu sudah mulai mencintai ku."
"E-e-ehh"
"Hahahaha ekspresi kamu bagus kalau lagi malu"
"Ekspresi kamu juga bagus kalau lagi ketawa"ucap Hila grogi.*Dan Entah kenapa Hila langsung memeluk Reza. Reza pun membalas pelukan Hila.
"Anu, aku mau pulang" ucap Hila langsung melepaskan pelukannya.
"Ayo aku antar."
"Bolehkah?"
"Pastinya boleh"
"Ya udah Ayo kita pulang." Ucap Hila langsung memegang tangganya Reza. Reza yang di pegang tangan nya langsung tersenyum ke Hila,Hila pun membalas senyumannya.*Sepanjang perjalanan Hila sama Reza dilihat trus oleh orang lain karna dia berjalan sambil berpegangan tangan di depan banyak orang.*
"Mending kita lepas aja pegangan tangganya." Ucap Hila yang ingin melepaskan pegangan tangganya. Namun Reza mengambil kembali tangannya. "Jangan dilepas."ucap Reza. Hila yang mendengar itu langsung diam tidak berkata kata apapun. Dan kini mereka berdua telah sampai di rumah Hila.
"Kamu ga mau masuk dulu?" Tanya Hila yang sudah di depan rumahnya.
"Ga usah aku mau langsung pulang."" Jawab Reza.
"Oh begitu." Ucap Hila dengan sedikit kecewa.
"Kamu jangan kecewa nanti aku akan main lagi ke rumah kamu."
"Baiklah kalau begitu" ucap Hila senang kembali.
"Ya udah aku pulang dulu." Ucap Reza sambil melangkah meninggalkan Hila.
"Reza?" Panggil Hila yang kini langkahnya Reza terhenti.
"Ada apa lagi"Hila langsung mendekatkan wajahnya ke wajahnya Reza. Ternyata Reza menerima ciuman di pipi nya dari Hila.
Reza juga membalas ciumannya di kening Hila.
"Dah kamu hati hati" ucap Hila.
"Ya. Kamu masuklah ke dalam di luar panas." Ucap Reza sambil melambaikan tanganya.Hila pun pergi masuk ke dalam rumahnya. Dan Reza pergi ke rumahnya.
"Hari minggu yang paling aku suka dari hari minggu lainnya. Semoga seterusnya begini. Aku senanggg bangettt. Terima kasih Reza." Batin Hila.
Terima kasih:'v
KAMU SEDANG MEMBACA
benci jadi cinta.
Romance"aku benci kamu" Dulu itulah kalimat yang paling dia suka. "Aku suka kamu. Dan sekarang kalimat itulah yang sering berada di dalam kepalanya.