O6: Hmm

2.4K 760 318
                                    

“Prittt! kamu dikasih kartu merah!”

“Loh kenapa?!”

“Kamu terlalu manis! keluar lapang! ayok kita ijab kobul!

“Kamu terlalu manis! keluar lapang! ayok kita ijab kobul!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sarapan Daniel sungguh sempurna hari minggu ini.

Tebak, kenapa?

Karena di meja makannya ada salah satu makanan favoritnya, yaitu sandwich isi daging dan yang paling penting,

ada yang menemani.

Bukan kedua karyawannya, atau asisten rumah tangganya.

Tapi, tamunya.

Iya, yang manis senyumnya,

Ituu tuh yang ituu, yang cucok meong, Seongwu.

“Seongwu mau tambah lagi sandwichnya?”

Seongwu mengangguk senang, dia mengangguk dengan mulut yang berisi penuh dengan makanan dan saus yang tertinggal di bibir, matanya di lebarkan tanda antusias.

Daniel ketawa, “Nih.”

Ia mengambil sepotong sandwich yang ada di piringnya. Tanpa sama sekali kecewa jatahnya diambil, Daniel memberikannya kepada Seongwu yang sedang berusaha mengunyah makanan di mulut.

Daniel tertawa terbahak lagi sambil ikut menggigit sandwich dagingnya, ia dengan telaten mengelap saus yang tertinggal di sudut bibir Seongwu.

Balasannya, Seongwu tersenyum senang, terlebih dahulu mencoba menelan sandwich lumat di mulutnya dengan sekali telan sambil minum air untuk memperlancar makanannya masuk.

“Enak mas! Nggak papa Seongwu makan punya mas? bener?”

“Iya ish, nggak usah pake tanya lagi.”

Seongwu mengucapkan terimakasih, dan setelahnya, dengan sekali gigit mulut sudah penuh dengan sandwich yang dijadikan bahan kunyahan. Sekali hap sudah ludes saja.

“Pelan-pelan Seongwu, astagaa.”

Daniel cepat-cepat mengisi kembali gelas Seongwu yang kosong dengan air minum. Wanti-wanti si empunya bakal tersedak.

“Mus Dunul! unu unuk bungut!” (Mas Daniel ini enak banget)

“Iya-iya nanti ya ngomongnya, dihabiskan dulu.”

Seongwu senyum malu ditengah mereka yang mesra-mesaraan tanpa status jelas, tak ia sadari ternyata ada satu lelaki menjulang dengan bibir tebalnya yang ternyata melangkahkan kaki masuk ke dapur dan melihat mereka berdua dengan tatapan sinis.

“Mas? Lah ini siapa? bawa orang susah lagi? awas diporotin.”

---

Vespa [OngNiel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang