“Macan, macan apa yang ngenyangin?”
“Apatuh?!”
“Macan core:*”
Hyunbin menghela nafas sambil melihat langit-langit kamarnya, ini adalah hari kepulangannya dari Manila, dan seharusnya ia mendapatkan sambutan senang dari kakak pertamanya karena ia telah kembali ke Jakarta.Realita tak sesuai ekspetasi. Itulah yang dialami Hyunbin.
Alih-alih masnya akan mengajak untuk menonton pertandingan persib lawan persija sambil bertanya bagaimana piala turnamen game bergengsi itu ia dapatkan dengan timnya, dirinya malah disambut dengan omelan-omelan mulut cerewet dari masnya itu.
Berisik, bikin muak.
“Bisa nggak sih bin, kamu sedikit aja ngehormatin tamu-tamunya Mas?”
Sekarang Daniel— kakaknya itu ada di tepi kasur, berdiri bersedekap sambil memicingkan mata menelik modus Hyunbin yang bicara ceplas-ceplos seperti itu.
Sebagai respon muak karena kakak pertamanya itu sama sekali tidak mengerti maksud perkataan menyinggungnya itu, ia bangun sambil mengusap mukanya kasar,
“Lah ya terus? emang napa mas?”
“Seongwu tadi nggak nyaman. Takut ngerepotin, pas mas anter pulang dia sampe nyebut dirinya sendiri orang susah.”
Begini nih, ini yang sebenarnya buat Hyunbin muak.
Kakanya itu terlampau baik.
Dan ia mengambil konklusi kalau kakaknya sudah berbuat baik pada seseorang, berarti itu adalah bencana.
Karena bila Mas Daniel sudah baik kepada seseorang, yang benar akan jadi lebih benar, dan yang salah akan jadi benar. Ia 100.000% yakin sekali kakaknya itu akan menutupkan telinganya bila ia nasehati baik-baik tentang bagaimana cara yang benar untuk berbuat baik seperlunya.
“Ya terus? ya emang kan? semua tamu lo yang pakaiannya minjem itu pasti orang susah. Nyadar 'kan bagus. Lo napa dah mas ribet amat ngurusin kek begituan?”
Mas Daniel menatap dengan sama tajam, sorot matanya lurus menelik.
Kalau ditelaah dan kalian tahu masalahnya, niat Hyunbin itu baik, dengan memperingatkan kakaknya tentang bagaimana memberikan kasih ala kadarnya pada orang tak dikenal.
Dalam lubuk hati Hyunbin sendiri, ia ingin melindungi kakaknya, mewaspadai masnya karena mas Daniel ini adalah orang yang mudah sekali tersentuh hatinya, dan betul-betul dermawan. Banyak kasus yang Hyunbin ketahui tentang pemorotan mas Daniel dari beberapa client peminjam uang usaha ayahnya dan wanita-wanita nenek sihir yang suka tempel sana-sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vespa [OngNiel]
Fanfiction[Discontinued] Cerita Seongwu, anak gamers nakal tapi tampan yang terperangkap pada pesona Mas Daniel si rentenir pemilik vespa tahun '78 s h o r t f i c ' s