Dua (1)

26 3 0
                                    

Jakarta panas bukan hal yang mudah untuk disembunyikan. Terlalu biasa terjadi. Begitu pun hari ini.

Aku membuka bungkus ice cream cokelatku dengan cepat. Nessa yang berada di sebelahku sedang menyedot jus mangganya dengan penuh semangat hingga habis setengah gelas dalam sekali sedot.

Bunyi notifikasi Line membuat Nessa menghentikan aktivitas menyedot jus mangganya. Aku melihat sekilas pop up yang muncul di layar handphone Nessa dan berhasil membaca nama pengirimnya.

"Udah pindah ke Line sekarang?" tanyaku sambil asyik menjilati ice cream.

"Iya. Instagraman terus boros kuota, lah, Kai," jawab Nessa yang sedang mengetikkan balasan di handphone-nya.

"Jadi udah punya tempat buat lari?"

"Ya coba-coba aja, sih. Nggak papa, kan?"

Aku hanya menanggapinya dengan mengangkat kedua bahuku.

"Neraka bocor kali, ya, ini. Bagi, dong, Nes!" Tanpa persetujuan Nessa, Alya mengambil jus mangga milik Nessa dan menyedotnya.

"Ambil aja, Al, nggak papa. Abisin sekalian juga nggak papa. Ikhlas gue," ujar Nessa sarkas.

"Wah, makasih, Nes. Gitu, tuh, Kai, kalo sama temen. Jangan pelit-pelit," kata Alya kepadaku.

"Belajar sarkasme, gih, Al," jawabku santai.

"Tau lo. Pacaran sama Yasa yang super sarkas nggak bikin lo paham sarkasme apa, Al?" tanya Nessa sambil merebut lagi jus mangganya.

"Ah, bodo. Lagi kesel gue sama Yasa."

"Kenapa lagi?" tanyaku malas.

"Lo masih inget adek tingkatnya dia yang gatel itu, kan? Yang pernah gue ceritain itu..."

Aku mengangguk-angguk pelan.

"Ngapain lagi dia?" tanya Nessa.

"Kemaren malem-malem dia ngechat Yasa. Minta jemput. Katanya bannya bocor," jawab Alya dengan bersungut-sungut.

"Yasa mau jemput?" tanya Nessa lagi.

"Iya. Abis nganter gue, dia terus jemput si adek tingkat kegatelan itu. Padahal udah gue larang. Dia bilang juga mau langsung pulang. Eh, ternyata enggak."

"Lo tau darimana?" tanyaku.

"Instagram. Si adek tingkat bikin story gitu. Cuma foto langit malem sama tulisan makasih, sih, keliatannya. Tapi dia mention Yasa, warna tulisannya item dan kecil banget, jadi nggak keliatan."

"Terus lo, kok, tau kalo dia mention Yasa?" tanya Nessa penasaran.

"Ya, kan, masuk ke DM, Nessaaaa. Akun instagram Yasa, kan, gue pegang juga."

Aku menaikkan sebelah alisku.

"Gue heran sama Yasa," ucapku.

"Tuh, kan, Kai. Lo aja heran, kan. Sama, gue juga!" sahut Alya.

"Kok dia mau, sih, batas privasinya dimasukin orang lain?"

***

Hai! Akhirnya aku update cerita ini, hehehehe. Lama banget, ya? Ya maap. Yang penting nggak tiba-tiba ilang, ya kan? 😉

With love,
Dev.

MerpatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang